Monday, July 6, 2020

Rahasia Takdir dan Sikap Manusia padanya

Rahasia Takdir dan Sikap Manusia padanya

By. Idrus Abidin.

Takdir adalah ketetapan Allah di zaman azali, berdasarkan ilmuNya yg mencakup masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Dicatat di lauhin Mahfudz. Terjadi sesuai waktu dan cara yg diizinkan oleh Allah; tanpa bisa dihalangi oleh siapa pun. Takdir ini tidak menghilangkan kebebasan manusia, tapi menunjukkan keluasan ilmu Allah tentang masa depan. Sehingga Allah sudah mengetahui siapa hambaNya di surga atau di neraka. Tapi masuk surga dan neraka tidak ditetapkan Allah berdasarkan ilmuNya semata; tapi didukung oleh bukti-bukti perbuatan makhluk itu. Karena ilmu Allah mungkin ditolak, sedang bukti langsung berupa rekaman canggih membungkam makhluk di akhirat secara langsung. Jadinya, surga dan neraka adalah pilihan; bukan takdir semata. Wallahu a'lam.
 
Ragam Takdir dan Sikap Manusia padanya.

Ada hukum kausalitas (sebab akibat) yang telah ditetapkan oleh Allah, terutama terkait dengan alam semesta (takdir kauni). Umumnya terjadi secara pasti atas izin Allah. 

Ada pula ketetapan syariat yang mengatur hal-hal yg dicintai Allah dan rasulNya dan hal-hal yang dibenci oleh mereka. Inilah kategori taat dan maksiat. 

Setiap manusia menghadapi kedua takdir ini. Namun, orang kafir hanya ikut takdir alam semesta (takdir kauni) sehingga terjadi maksiatnya sesuai pilihannya sendiri dg izin Allah (dibiarkan oleh Allah sebagai bentuk kebebasan, sekalipun dibenci olehNya). 

Sedang orang mukmin menyatukan ketetapan alam semesta (takdir kauni) dengan mewujudkan amalan shaleh; dengan mengikuti takdir syar'i (ibadah) yang membuat Allah Ridha padanya. 

Jadi, dipanjangkannya umur, ditambahnya rezeki dengan ikhtiar dll masuk kategori usaha dan upaya manusia. Demikian pula taubat dari maksiat dan beralih dari keislaman kepada kekafiran (murtad). Itu semua perubahan sikap manusia sesuai pilihan dan kebebasan yg diberikan Allah. Di sisi Allah tidak ada yang berubah Krn Allah maha mengetahui apa yang akan dipilih oleh hambaNya di masa depan. Istilah "berubah" itu hanya pantas untuk makhluk yang tidak mengetahui masa depan. Sedang Allah yang maha mengetahui; tidak tunduk pada "perubahan".  Wallahu a'lam.
 

0 komentar:

Post a Comment

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

Contact Form