12 rabiul awal engkau lahir di muka bumi ini sejak 1482 tahun yang lalu wahai rasul-ku. Sekali pun ada perbedaan tanggal di kalangan sejarawan. Namun, itu tidak mencegah rinduku padamu. Engkaulah yang kucintai melebihi orang tua, anak dan istri serta semua orang di dunia ini. Alasanku mencintaimu sungguh beribu-ribu alasan. Tapi cukuplah sebagian kuungkap di sini. Semoga goresan ini bukti cintaku padamu sekaligus obat rinduku yang berdosis tinggi :
1. Engkaulah orang pertama mengetuk dan membuka pintu surga. Padahal, engkaulah nabi terakhir di dunia, tapi yang pertama di surga. Umurmu paling pendek, tapi karyamu paling hebat. Engkau pun menjadi Direktur Utama Kerasulan dan Kenabian. Ummatmu menempati 2/3 kapling di surga. Sedang ummat lain hanya 1/3nya saja. Semoga aku tercatat sebagai salah satu yang masuk surga Allah tanpa hisab (kepedean/opsi optimis). Kalau tidak, minimal aku menjadi peserta formal di surga, tanpa harus terdampar dulu di neraka (opsi realistis). Semua itu sulit bagiku, kecuali Engkau mudahkan ya Allah.
2. Engkau mendapatkan 5 keistimewaan yang tidak dimiliki nabi lain : (A). Wibawamu membuat keder musuh2 Islam, bahkan sebulan sebelum engkau menyerang mereka. Ummatmu pun demikian wibawanya jika ikut syariatmu secara total, (B). Semua tanah dijadikan Allah sebagai fasilitas ibadah (masjid) bagi ummatmu, sebagai mana tanah menggantikan air dalam tayammum, jika kami sakit dan kehilangan air, (C). Ganimah halal bagimu dan ummatmu, padahal semua nabi haram memberdayakan ganimah dalam dakwah mereka, (D). Semua nabi telah menggunakan doa pamungkas mereka. Sedang doa pamungkasmu, engkau simpan sebagai syafaat bagi kami, ummatmu di akhirat kelak, (E). Semua nabi diutus untuk komunitas tertentu, sedang engkau diutus untuk seluruh ummat manusia.
3. Kehidupanku tergantung dari mengamalkan ajaranmu. Hatiku hidup dg ikhlas kepada Allah lewat petunjukmu. Lidahku hidup dg syahadatain, engkau pun menjadi 1 dari 2 intisari syahadat itu. Semua zikir lidahku berasal dari ajaranmu yang begitu menawan. Fisikku hidup karena mengikuti contoh teladan dirimu sebagai manusia terbaik sepanjang sejarah kebaikan manusia. (Inspirasi dari surat al-Anfal ayat 24). Akhirnya, Islamku tidak berarti tanpa namamu. Ibadahku takkan diterima tanpa melalui jalanmu, shalatku tidak sah tanpa syahadatain di tasyahhudku. Mataku buta, telingaku tuli, lidahku bisu, nalarku tumpul jika tidak mengikuti aturan syari'atmu, sepanjang hidupku wahai sang penghulu rasul.
4. Engkaulah manusia yang tidak akan ditinggalkan oleh Allah sedikitpun. Dialah yang berkata padamu, "Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu selamanya." (Surat ad-Duhaa ayat 3). Adakah manusia mendapatkan penegasan serupa dari Allah sepertimu?! Namamu senantiasa beralun setiap kali azan dikumandangkan, di setiap pelosok negeri2 muslim. Pada setiap pembesar suara, melewati menara tinggi; memekakkan telinga setan dan semua prajuritnya yang membenci kebenaran.
5. Yang jelas, harga diriku, keluargaku, tetanggaku, saudaraku dan semua manusia sebumi ini takkan ada maknanya tanpa dirimu dalam setiap ibadah kami kepada Allah. Shalallahu 'alaika Ya Rasulallah, Wabaraka Wasallam Taslima Katsiraa. Amin.
Penulis : Ust. H. Idrus Abidin, Lc, M.A
0 komentar:
Post a Comment