Biji-Bijian dan Tumbuhan Menunjuk Allah Sebagai Sang Maha Pencipta.
(Serial Ke-4 Mengenal Kebesaran dan Keagungan (rububiyah) Allah Ta'ala)
Oleh. Ust. H. Idrus Abidin, Lc., M.A
Jika
awan dan hujan bercerita banyak seputar keagungan dan kekuasaanMu, kini
biji-bijian dan tumbuhan pun ikut bercerita tentang betapa besar
keterlibatanMu mengadakan mereka dari ketiadaan. Mengawal mereka sedikit
demi sedikit; setiap saat, sepanjang kehidupan duniawi. Sehingga
biji-bijian dan tumbuhan ini menjadi bukti (ayat) kehebatanMu. Tadinya,
bumi ini kering kerontang. Tanpa kehidupan dan seolah ia mati secara
total. Namun, dengan guyuran hujan maka kehidupan di bumi mulai tampak.
Biji-bijian yang tadinya tidak memiliki kemampuan bertumbuh tiba-tiba
berkecambah dengan tunas yang menyibak tanah hingga keluar dari bumi
untuk memulai kehidupan baru. Kehidupan yang nantinya dinikmati hasilnya
oleh manusia sebagai makanan bergizi. Lama kelamaan, biji-bijian yang
berkembang itu membentuk kebun-kebun kurma, kebun anggur dan
taman-taman yang serba indah; yang didukung oleh aliran mata air yang
melimpah. Supaya manusia bisa menikmati buah-buahan segar dan hasil
usaha dari cucuran keringat mereka. Namun demikian, dengan banyaknya
nikmat yang difasilitasi oleh Allah di bumi ini, masih saja banyak
manusia tidak mengerti rasa syukur dan cara berterima kasih kepadaMu
(lihat QS Yasin : 33-36)
Reproduksi dalam Dunia Tumbuhan dan Tanaman
Terjadinya
proses reproduksi dalam Dunia Tumbuhan dan semua makhlukMu berawal dari
pasangan yang telah Engkau cipta pada setiap jenis makhluk (lihat QS
Yasin : 36). Dengan pasangan yang ada mereka berkembang biak lewat
perkawinan. Tumbuhan yang mulai mengeluarkan bunga dan serbuk sarinya,
ketiup angin sehingga serbuk atau butik pejantan bertemu dengan serbuk
dan butik betinanya. Tak lama kemudian, terbentuklah buah yang
mengandung biji baru untuk kelangsungan reproduksi pada tahap
berikutnya. Itulah firmanMu yang menegaskan bahwa Engkaulah satu-satuNya
yang mengeluarkan kehidupan dari kematian dan mengeluarkan kematian
dari kehidupan (lihat QS al-an'am : 95) Maksudnya, biji yang dihasilkan
buah dalam kondisi mati, lalu hidup bertumbuh dengan izinMu. Lalu biji
ini tumbuh mekar hingga berbuah dengan biji baru yang masih mati.
Demikianlah siklus reproduksi itu berlangsung dalam dunia tumbuhanMu.
Terkadang
perkawinan di dunia tumbuhan terjadi karena ulah makhlukMu yang lain,
yang sedang sibuk/asyik mencari nektar dari tumbuhan ke tumbuhan lainnya
atau dari bunga ke bunga lain. Tanpa sadar, kaki-kaki mungil mereka
membawa serbuk pejantan. Ketika hinggap di betina tumbuhan terjadilah
perkawinan secara alami. Sungguh maha terpuji dan maha suci Engkau
mengatur siklus reproduksi dalam dunia tumbuhan yang sungguh serba alami
(fitrawi). Bahkan, Kehidupan tumbuhan dan tanaman juga sangat
dipengaruhi oleh kesuburan tanah (lihat QS al-A'raf : 58) Dalam kondisi
subur, tumbuhan berkembang dengan penuh semangat (vitalitas) dan geliat
yang serba menakjubkan. Sedang ketika tanah yang menjadi media bertumbuh
itu tidak subur, maka tumbuhan itu tampak merana karena kurangnya
asupan gizi yang memadai. Kesuburan tanahMu ini umumnya di dataran
tinggi yang mendapatkan curah hujan yang intensif. PegununganMu begitu
subur sesuai isyarat firmanMu (lihat QS Al-Baqarah : 265)
Siklus Kehidupan Tumbuhan; Gambaran Kehidupan Dunia yang Serba Ringkas dan Sementara.
Dunia
tumbuhan dengan gambaran rububiyahMu padanya, tak ada bedanya dengan
kehidupan duniawi yang sangat sementara. Bahwa kehidupan dunia seperti
air yang membasahi bumi. Tumbuh subur menjadi sumber makanan bagi
manusia dan hewan. Ketika bumi bersolek karena indahnya formasi tanaman
dan taman-tamannya, tukang-tukang kebun pun yakin sepenuhnya akan
memanen hasil maksimal dari keindahan tersebut. Tapi, musibah terkadang
merusak harapan2 dan keyakinan indah petani. Tumbuhan yang tadinya
indah, porak poranda seolah habis disabit; hancur seolah kemaren tak
tumbuh penuh pesona. Demikian pula dunia. Sungguh sangat indah. Namun,
ketika kematian sudah tiba dunia yang tadinya indah; hanya seperti
bangkai tak berharga (lihat QS Yunus : 24)
Biji-bijian; Perumpamaan Nilai Sedekah.
Bijian
dan tumbuhan pun menjadi bahan perumpamaan dan gambaran nyata dalam
standar real pahala sedekah. Mereka yang dengan penuh ketulusan
mengeluarkan kontribusi sedekah; pahalanya seperti biji yang menumbuhkan
7 bulir. Tiap bulir menghasilkan 100 biji. Sehingga, 700 pahala berhak
diterima oleh ahli sedekah. Begitulah kepemurahanMu ya Allah kepada
hamba yang taat padaMu dalam kegiatan sedekah (lihat QS Al-Baqarah :
265)
Tumbuhan, Perumpamaan Akan Adanya Hari Kiamat.
Kehidupan
kedua di hari kiamat seringkali Engkau gambarkan layaknya bumi yang
mati. Namun, dengan hujan yang menyirami, tumbuhan dengan penuh semangat
bertumbuh tiada kira. Begitupula manusia di saat kiamat tiba. Hanya
dengan tiupan sangkakala kedua, manusia bangkit dengan segera; tanpa
kecuali. Demikianlah cerita biji dan tumbuhan akan kebesaran dan
keagunganMu di dunia mereka. Sehingga Engkaulah satu-satuNya yang pantas
dicinta, diharap penuh suka cita dan ditakuti sepenuhnya; dalam
naungan ibadah. Semoga kami senantiasa terpesona dengan keindahan dan
keteraturan di dunia makhlukMu. Aamiin.
Depok, 25 Februari 2019.
Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
2. Blog :http://idrusabidin.blogspot. com/?m=1
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.
0 komentar:
Post a Comment