الخميس، 18 أبريل 2019

Biji-Bijian dan Tumbuhan Menunjuk Allah Sebagai Sang Maha Pencipta

Biji-Bijian dan Tumbuhan Menunjuk Allah  Sebagai Sang Maha Pencipta.

(Serial Ke-4 Mengenal Kebesaran dan Keagungan (rububiyah) Allah Ta'ala)

Oleh. Ust. H. Idrus Abidin, Lc., M.A

Jika awan dan hujan bercerita banyak seputar keagungan dan kekuasaanMu, kini biji-bijian dan tumbuhan pun ikut bercerita tentang betapa besar keterlibatanMu mengadakan mereka dari ketiadaan. Mengawal mereka sedikit demi sedikit; setiap saat, sepanjang kehidupan duniawi. Sehingga biji-bijian dan tumbuhan ini menjadi bukti (ayat) kehebatanMu. Tadinya, bumi ini kering kerontang. Tanpa kehidupan dan seolah ia mati secara total. Namun, dengan guyuran hujan maka kehidupan di bumi mulai tampak. Biji-bijian yang tadinya tidak memiliki kemampuan bertumbuh tiba-tiba berkecambah dengan tunas yang menyibak tanah hingga keluar dari bumi untuk memulai kehidupan baru. Kehidupan yang nantinya dinikmati hasilnya oleh manusia sebagai makanan bergizi. Lama kelamaan, biji-bijian yang berkembang itu membentuk kebun-kebun kurma,  kebun anggur dan taman-taman yang serba indah; yang didukung oleh aliran mata air yang melimpah. Supaya manusia bisa menikmati buah-buahan segar dan hasil usaha dari cucuran keringat mereka. Namun demikian, dengan banyaknya nikmat yang difasilitasi oleh Allah di bumi ini, masih saja banyak manusia tidak mengerti rasa syukur dan cara berterima kasih kepadaMu (lihat QS Yasin : 33-36)

Reproduksi dalam Dunia Tumbuhan dan Tanaman

Terjadinya proses reproduksi dalam Dunia Tumbuhan dan semua makhlukMu berawal dari pasangan yang telah Engkau cipta pada setiap jenis makhluk (lihat QS Yasin : 36). Dengan pasangan yang ada mereka berkembang biak lewat perkawinan. Tumbuhan yang mulai mengeluarkan bunga dan serbuk sarinya, ketiup angin sehingga serbuk atau butik pejantan  bertemu dengan serbuk dan butik betinanya. Tak lama kemudian, terbentuklah buah yang mengandung biji baru untuk kelangsungan reproduksi pada tahap berikutnya. Itulah firmanMu yang menegaskan bahwa Engkaulah satu-satuNya yang  mengeluarkan kehidupan dari kematian dan mengeluarkan kematian dari kehidupan (lihat QS al-an'am : 95) Maksudnya, biji yang dihasilkan buah dalam kondisi mati, lalu hidup bertumbuh dengan izinMu. Lalu biji ini tumbuh mekar hingga berbuah dengan biji baru yang masih mati. Demikianlah siklus reproduksi itu berlangsung dalam dunia tumbuhanMu.

Terkadang perkawinan di dunia tumbuhan terjadi karena ulah makhlukMu yang lain, yang sedang sibuk/asyik mencari nektar dari tumbuhan ke tumbuhan lainnya atau dari bunga ke bunga lain. Tanpa sadar, kaki-kaki mungil mereka membawa serbuk pejantan. Ketika hinggap di betina tumbuhan terjadilah perkawinan secara alami. Sungguh maha terpuji dan maha suci Engkau mengatur siklus reproduksi dalam dunia tumbuhan yang sungguh serba alami (fitrawi).  Bahkan, Kehidupan tumbuhan dan tanaman juga sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah (lihat QS al-A'raf : 58) Dalam kondisi subur, tumbuhan berkembang dengan penuh semangat (vitalitas) dan geliat yang serba menakjubkan. Sedang ketika tanah yang menjadi media bertumbuh itu tidak subur, maka tumbuhan itu tampak merana karena kurangnya asupan gizi yang memadai. Kesuburan tanahMu ini umumnya di dataran tinggi yang mendapatkan curah hujan yang intensif. PegununganMu begitu subur sesuai isyarat firmanMu (lihat QS Al-Baqarah : 265)

Siklus Kehidupan Tumbuhan; Gambaran Kehidupan Dunia yang Serba Ringkas dan Sementara.

Dunia tumbuhan dengan gambaran rububiyahMu padanya, tak ada bedanya dengan kehidupan duniawi yang sangat sementara. Bahwa kehidupan dunia seperti air yang membasahi bumi. Tumbuh subur menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan. Ketika bumi bersolek karena indahnya formasi tanaman dan taman-tamannya, tukang-tukang kebun pun yakin sepenuhnya akan memanen hasil maksimal dari keindahan tersebut. Tapi, musibah terkadang merusak harapan2 dan keyakinan indah petani. Tumbuhan yang tadinya indah, porak poranda seolah habis disabit; hancur seolah kemaren tak tumbuh penuh pesona. Demikian pula dunia. Sungguh sangat indah. Namun, ketika kematian sudah tiba dunia yang tadinya indah; hanya seperti bangkai tak berharga (lihat QS Yunus : 24)

Biji-bijian; Perumpamaan Nilai Sedekah.

Bijian dan tumbuhan pun menjadi bahan perumpamaan dan gambaran nyata dalam standar real pahala sedekah. Mereka yang dengan penuh ketulusan mengeluarkan kontribusi sedekah; pahalanya seperti biji yang menumbuhkan 7 bulir. Tiap bulir menghasilkan 100 biji. Sehingga, 700 pahala berhak diterima oleh ahli sedekah.  Begitulah kepemurahanMu ya Allah kepada hamba yang taat padaMu dalam kegiatan sedekah (lihat QS Al-Baqarah : 265) 

Tumbuhan, Perumpamaan Akan Adanya Hari Kiamat.

Kehidupan kedua di hari kiamat seringkali Engkau gambarkan layaknya bumi yang mati. Namun, dengan hujan yang menyirami, tumbuhan dengan penuh semangat bertumbuh tiada kira. Begitupula manusia di saat kiamat tiba. Hanya dengan tiupan sangkakala kedua, manusia bangkit dengan segera; tanpa kecuali. Demikianlah cerita biji dan tumbuhan akan kebesaran dan keagunganMu di dunia mereka. Sehingga Engkaulah satu-satuNya yang pantas dicinta, diharap penuh suka cita dan ditakuti sepenuhnya;  dalam naungan ibadah. Semoga kami senantiasa terpesona dengan keindahan dan keteraturan di dunia makhlukMu. Aamiin.

Depok, 25 Februari 2019.

🌷🌷🌷🌵🌵🌵🍄🍄🍄

Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال