الخميس، 18 أبريل 2019

Penciptaan Manusia Pertama (Adam alaihissalam dan Hawa) Bukti Keagungan dan Kehebatan Allah.  (Serial ke-5 Tauhid Rububiyah)

By. Idrus Abidin.

Kuterus mencari dasar argumen dan bukti-bukti valid tentang keberadaan dan hak-hakMu untuk disembah ya Rab. Kudapatkan bahwa Adam dan Hawa sebagai manusia pertama yang Engkau adakan; bahkan dengan tanganMu sendiri, ternyata juga membuktikan kepantasanMu disembah dengan penuh keikhlasan. 

Tanah; Asal Muasal Penciptaan Adam.

Karena memang Adam Engkau takdirkan sebagai Khalifah Pertama di bumiMu, maka fisiknya pun Engkau cipta dari bumi (tanah). Dari tanahlah kamu dicipta, ke tanahlah kamu dikebumikan (setelah mati) dan dari tanah pula kalian akan dibangkitkan. Demikian bunyi firmanMu. (QS Thaha : 55) Hanya dari tanah Engkau tunjukkan mukjizat dan kehebatanMu mencipta Adam, sebagaimana dari huruf-huruf Hijaiyah Engkau merangkai Qur'an sebagai mukjizat terakhir kitab suciMu. 

Tanah (turab) dengan beragam istilah dan jenisnya menjadi asal usul penciptaan Adam (lihat QS ar-Rum : 20). Air juga salah satu unsur penciptaan Adam (QS al-Furqan : 54). Ketika tanah bercampur air maka jadilah lumpur (thin) (QS Shad : 37-38). Lumpur itu juga kadang Engkau sebut saripati tanah (sulalah min thin) sebagai mana firmanMu dalam QS 23: 12. Lalu berproses menjadi tanah kering (shalshal) layaknya tembikar (fakkhar). Padahal, sebelumnya hanya lumpur hitam (hama'in Masnun) (QS al-Hijr : 28 dan ar-Rahman : 14-16), lalu dilanjutkan dengan peniupan ruhMu, maka terbentuklah Adam dengan sempurna. Dari tiada jadi ada; dari tak tahu menjadi mengetahui. Malaikat pun Engkau suruh bersujud sebagai penghargaan terhadap Keahlian dan keunggulan Adam dari sisi ilmiah (QS al-Hijr : 29)

Postur Asli Adam (Manusia Pertama)

Sesuai takdirMu yang penuh hikmah, Adam tercipta dengan tinggi badan sekitar 24 meter. Rasulullah Saw menuturkan, sebagai mana laporan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang dirilis imam Bukhari, "Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta. Lalu Allah memerintahkan Adam agar menyalami malaikat dengan salam dan mendengar jawaban mereka. Itulah ucapan sapaan bagimu dan seluruh keturunanmu. Maka, sapa Adam, Assalamualaikum. Malaikat pun menjawab, assalamualaikum warahmatullah. Malaikat, kata Rasulullah, menambahkan ucapan Warahmatullah. Siapa pun masuk surga, maka posturnya seperti Adam as. Namun, manusia akan terus menyusut (hingga akhir zaman)". Demikian titah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Jika per hasta itu sekitar 40 cm x 60 hasta maka hasilnya 24 meter. Itulah postur Adam awalnya. Namun seiring dengan waktu, manusia dan semua makhluk menyusut, termasuk bumi dll. Walaupun alam semesta ini terus mengalami perluasan/pengembangan secara konstan (QS az-Zariyat : 47). Sebuah informasi kenabian yang sangat realistis karena manusia saja secara normal sekarang umumnya kisaran 1,55 hingga 2 meteran. Artinya, sepanjang hidup manusia, penyusutan terjadi pada posturnya hingga 22 meter lebih. Walaupun, ketika masuk surga nantinya, mereka akan normal kembali seperti postur asli manusia pertama; Adam alaihissalam. 

Tulang Rusuk Adam Menjadi Hawa.

KehebatanMu dalam mencipta berlanjut kepada Hawa. Dari tulang rusuk Adamlah Engkau ciptakan Hawa sebagai pasangan (istri). Sehingga proses regenerasi manusia selanjutnya berlangsung melalui mekanisme perkawinan. Maka atas dasar ini, Engkau mengarahkan manusia agar mereka bertakwa. Karena mereka Engkau cipta awalnya dari satu jiwa (Adam), termasuk istrinya Hawa. Dari situlah Manusia; laki maupun perempuan mengalami diaspora luar biasa (QS an-Nisaa : 1) Bahkan, atas nama tulang rusuk ini, Engkau nasehati kaum Adam agar lembut kepada kaum Hawa yang serba baper (bawa perasaan). Dengan perasaan itu, mereka seringkali bengkok; karena itulah tabiat asli kaum Hawa. Jika dipaksa lurus, maka ujungnya hanya patah. Patah itu maksudnya kata sang Rasul, "Engkau menceraikannya". (HR. Muslim)

Namun rasa itu membuat kaum Hawa mampu menjalani peran sebagai pelayan dan mitra utama suami dan perawat generasi. Sebuah kerjaan, apabila dilimpahkan kepada kaum Adam, maka sehari layaknya seperti satu tahun bahkan lebih. Karena kaum Adam berwatak rasional; terkadang tak menimbang rasa dan kelembutan yang menjadi tabiat/ciri kaum Hawa.  Walaupun, kata seorang bijak, jika talak di tangan istri, maka semua kaum lelaki pasti menjadi korban perceraian.... hehehe.  (Sungguh Allah mahabijak. Di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Kelebihan itulah modal masing-masing pasangan untuk saling melengkapi. Itulah hukum ketergantungan)

Regenerasi Manusia. 

Dengan Adam dan Hawa, serial kehidupan manusia dan kemanusiaan bermula. Amanah ketuhanan harus berlanjut demi sebuah ujian ketaatan dan pemberian karunia tak terhingga di akhirat kelak. Maka regenerasi di dunia manusia mutlak adanya mengikuti prosedur dan tahapan kekuasaan dan ketetapan takdir Allah berikut : 
 
1. ‌Tanah (penciptaan awal Adam)
2. ‌Campuran mani laki dan perempuan (nuthfah).
3. ‌Segumpal darah mirip seperti lintah (alaqah)
4. ‌Segenggam daging (mudgah)
5. ‌Tulang atau rangka (izham)
6. ‌Proses pembungkusan tulang dengan daging atau otot (kisaul izham billahm)
7. ‌Fetus dan janin yang jelas (nasy'a)
(Lihat QS al-Mukminun : 12-14).

Rasulullah pun, lewat Wahyu yang diterima, menjelaskan proses ini dengan penetapan takdir dan keterlibatan malaikat dalam proses regenerasi ini. 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ، فَوَاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غُيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda, ”Sesungguhnya seorang dari kalian diproses penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di padanya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya. Dan sesungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. (HR Bukhari dan Muslim)

Demikianlah penuturanMu dan penjelasan nabiMu terkait proses penciptaan ayah dan ibu kami; Adam dan Hawa. Semoga kami terus menyadari karunia penciptaan, keagungan dan kekuasaanMu yang senantiasa eksis hingga kelak di surgaMu. Semoga jiwa ini terus mengerti arti dan makna di balik setiap perintah dan semua ketetapan takdirMu. Sehingga kami menjadi hamba yang berbakti penuh cinta, beribadah penuh harap dan taat penuh rasa takut kepadaMu hingga akhir hayat. Aamiin.

Citayam, 7 Maret 2019.

🌷🌷🌷🌵🌵🌵🍄🍄🍄

Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال