الخميس، 18 أبريل 2019

Daya Tarik Ketuhanan Dalam Islam.

By. Idrus Abidin.

Keindahan senantiasa menarik bagi siapa pun. Daya tarik Allah tersimpul pada nama-Nama-Nya yang indah. Di sana terkandung sifat dan perbuatanNya yg secara substansial terangkum dalam sebuah istilah yg disebut rububiyah. Terbentuklah satu bagian tauhid yg disebut tauhid rububiyah. Yaitu istilah yg merangkum semua perbuatan Allah terhadap seluruh mahlukNya. Dari mulai penciptaan (iyjad), hingga pengaturan (tadbir), pengarahan (tarbiyah), bahkan sampai ke tahap pemenuhan nikmat2 surgawi. 

Rububiyah ini berdiri kokoh di atas 2 pilar utama. Pertama, cakupan rububiyahNya yang menyeluruh terhadap seluruh alam. Kedua, segala bentuk ihsanNya kepada seluruh alam itu dgn segenap hikmahNya yg sangat agung. 

Adapun karakteristik rububiyahNya, sungguh sangat dlm dan maha luas. Berawal dari kekayaanNya secara mutlak sehingga tidak membutuhkan siapa pun dan apa pun. Tapi, selainNya membutuhkan diriNya setiap detik, setiap waktu dan pada setiap ruang-ruang keberadaan. 

Kebutuhan mahluk pertama yg menjadi prioritas Allah adalah penciptaan (Khaliq) dan pengaturan (tadbir) seluruh mahlukNya. Sehingga dgn tegas Dia bertanya secara retoris, "Siapakah yg memberikan kalian rezeki dr langit dan bumi!?, Siapakah yg menguasai mata dan telinga. Dan, siapa pula yg mengadakan kehidupan dari kematian dan sebaliknya?! Bahkan, siapa sebenarnya yg mengatur segala kejadian di alam ini?!", Tentulah mereka berkata, ' Allah," ( (QS. Yunus: 31). Itulah salah satu bentuk rububiyahNya.

Penciptaan sekaligus pengaturan ini menegaskan bahwa Dialah pemilik asli segala yg ada. Sebuah kepemilikan yg menegaskan kekayaanNya. Dia tidak butuh siapa pun, apalagi seorang anak, tidak bersekutu dlm hal kepemilikan, tidak butuh penolong karena adanya kehinaan dan karenya, Dialah yg harus diagungkan seutuhnya (QS al-israa: 111)

Selanjutnya, Dia dikenal pula dgn kemampuanNya melakukan apa pun  (fa'al lima yurid) sesuai dgn pengetahuan dan kebijaksanaanNya yg tidak mengenal kezaliman; dgn harapan, segala bentuk keadilan merata bagi seluruh mahlukNya. Bahkan, diatas keadilan itu, Allah mempersembahkan ihsanNya yg tiada tara.

Salah satu bentuk kebebasanNya dalam berbuat adalah memberi (mu'thi) rahmat dan nikmat kepada siapa pun hambaNya yg dipandang layak dan mencegah (mani') Rahmat dan rezeki itu dari siapa pun. 

Di tanganNyalah segala jenis manfaat (nafi') dan Dia pula yg memegang semua bentuk bahaya (dharr). Kemuliaan berada dalam genggamanNya (muiz) Sedang kehinaan (muzill) dikalungkan kpd pendurhaka (QS Ali Imran: 26) Bahkan, terangkatnya (rafi') derajat manusia dan jin atau pun mereka terjerembab kepada kerendahan (khafid) jg bagian dr kebijakanNya. 

Akhirnya, rububiyah ini mengandung 3 makna. (1). Bahwa Dia ada secara zat, (2). Bahwa Dia berbuat tanpa intervensi siapapun, dan (3) Bahwa dia memiliki ketetapan (qadha') takdir (qadar). Perbuatan manusia Dialah yg menciptakannnya. Namun, perbuatan manusia takkan terjadi tanpa izinNya. Sekalipun, itu tidak berarti menapikan perbuatan mahluk. 

Ya Allah, didiklah kami dgn rububiyahMu hingga kami pantas melihat wajahMu. Amin.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال