الخميس، 18 أبريل 2019

Manfaat Tadabbur dengan Penciptaan Langit

Manfaat Tadabbur dengan Penciptaan Langit

➖➖➖➖➖➖➖📒

(Serial ke-7 Fenomena Keagungan dan Kehebatan Rububiyah Allah di Alam Raya)

By. Idrus Abidin.

♻♻♻♻♻♻♻♻♻

Area langitMu yang sangat luas memancing nalarku untuk terus bertanya penuh rasa penasaran, hikmah apa yang bisa kupetik dari langit yang serba mewah? Kutemukan bahwa hikmah mulia yang memberiku rasa puas dan nilai spiritual adalah : 

1⃣ Penciptaan Langit Jauh lebih Unik Dibanding penciptaan Manusia. 

Sebagai manusia, kami sering kali lalai dan ogah untuk taat dan patuh kepadaMu. Padahal, langit dengan sejumlah kerumitannya tetap saja patuh sepenuhnya pada aturan dan takdirMu. (QS al-Mukmin [40] : 57) Walaupun kuakui, takdirMu terhadap langit murni sebagai takdir kauni (alam dan sistem yang tak memiliki kehendak dan pilihan). Sedang takdirMu padaku berpadu antara takdir kauni dan takdir syar'i. Takdir yang mengatur syari'at dan tata aturan kehambaanku padaMu sebagai makhluk dengan kemampuan memilih; antara taat penuh cinta dan maksiat tak tahu diri. Maka dengan nada penuh pertanyaan retoris, Engkau menegur kami penuh ketegasan, "Apakah engkau Merasa wahai manusia sebagai makhluk yang paling sulit dicipta ataukah langit justru jauh lebih susah ?! Allah Ta'ala telah meninggikan langit dan menyempurnakan kejadiannya. Malamnya dibuat gelap gulita, sedang siangnya berbalut dengan terang benderang (QS an-Nazi'at [79] : 27-29)

2⃣ Argumentasi langit merupakan langkah ke-2 para nabi setelah berargumen dengan fitrah dalam tugas dakwah mereka. 

Karena begitu agungnya penciptaan langitMu, para nabi dan rasul pun berargumen dengannya dalam dakwah mereka. Argumentasi langit mereka tempuh setelah fitrah kami tertutupi oleh noda pekat dosa dan maksiat. Dengan harapan, fakta-fakta keunikan langit itu menembus kesadaran spiritual kami dan menyentak kelalaian berkepanjangan jiwa kami yang telah lama ditimpa kemarau panjang kesyirikan, keringnya kemunafikan dan lumpur kekafiran. Maka pantaslah, ketika kami tak mengerti dan tak sadar pula, Engkau menceritakan argumen nabi dalam kitab suciMu, "Apakah Allah Ta'ala pantas diragukan?! Bukankah Dia pencipta langit dan bumi? Yang senantiasa mengajak kalian agar kalian mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa kalian?! Bahkan Dialah yang menunda (azabNya dari kalian sekalipun dosa kalian sudah menggunung) dan memberi kesempatan (umur) kepada kalian hingga masa tertentu. (QS Ibrahim [14] : 10)

3⃣ Langit Mencerminkan nasehat dan karenanya Allah Ta'ala menyuruh manusia mentadabburinya.

Karena nasehat adalah substansi Islam, maka semua hal yang memberi taujih, ta'dib dan pendidikan; termasuk fenomena langit Engkau arahkan kami untuk banyak-banyak mencari nasehat dan cerminan darinya. Dengan penuh pengarahan, Engkau menuntun kami, "Lihatlah apa yang ada di langit dan di bumi !!! (Sebagai bukti kekuasaan dan kebesaranKu). Walaupun nasehat dan bukti-bukti tersebut tidak berbekas dalam jiwa orang-orang yang tidak berbekal iman". (QS Yunus [10] : 101)

4⃣ Orang-Orang yang aktif memperhatikan penciptaan langit dan bumi agar imannya terus bertumbuh (Ulul Albab), dipuji terus oleh Allah Ta'ala. 

Karena diriMu bisa kukenal melalui tulisan dan bacaan (Qur'an) serta pengamatan terhadap fenomena ciptaanMu seperti langit dll, maka pujianMu terus Engkau tunjukkan kepada mereka yang aktif meneliti, sering-sering mengamati, terus meneropong bentuk-bentuk rububiyahMu di alam sekitar. Sehingga mereka menjadi manusia yang sensitif hatinya terhadap petunjuk, ketaatan dan kecintaan padaMu (Ulul Albab). Yaitu kalangan kami yang senantiasa mengingatMu dalam segala kondisi, pada setiap jengkal ruang, di segala bidang kehidupan. Tatkala mereka berdiri, duduk dan saat mereka berbaring. Namun, terus terpikir olehnya hikmah di balik penciptaan langit, bumi, siklus pergantian siang dan malam. Hingga mereka berkesimpulan, sungguh tidak ada kekurangan dalam setiap detil ciptaanMu ya Allah. Maha suci diriMu dari kekurangan. Maka, jauhkanlah kami dari api neraka akibat lalai dariMu. (QS. Ali Imran [3] : 191)

5⃣ Celaan terhadap orang-orang kafir yang tidak memahami nilai argumentasi dan nasehat yang terdapat di langit dan semua struktur alam semesta. 

Mereka yang bebal hati, indera dan semua perangkat pengetahuannya, sehingga tidak memahami maksud dan tujuan langitMu dicipta, bumiMu diadakan dan kehidupan ini terjadi Engkau cela sebagai orang buta, tuli, bebal, bisu bahkan mati suri. Dengan tegas Engkau berondong mereka dengan pertanyaan penuh selidik. Pertanyaan teguran yang tak butuh jawaban. Tapi hanya butuh pengakuan salah ; taubat dan istighfar. "Tidakkah orang kafir memperhatikan secara seksama langit yang ada di atas mereka ?! ; bagaimana kami menciptakannya dengan posisi  serba tinggi, dilengkapi dengan beragam hiasan indah menarik hati layaknya planet, bintang, matahari dan bulan. Kami lengkapi pula dengan fitur-fitur canggih seperti penerangan tanpa ada sedikitpun celah dan kekurangan. Bumi dihamparkan sedemikian rupa agar cocok untuk ditempati hidup tanpa sesak napas dan himpitan cuaca ekstrim. Dikuatkan dengan paku raksasa seperti gugusan pegunungan. Bahkan, tetumbuhan yang beragam jenis menghiasi bumi dengan warna warni menarik nan alami. Semua itu bisa membuka mata, menjewer telinga bebal dan menyentuh hati orang-orang yang berhati lembut. (QS Qaaf [50] : 6-8)

6⃣ Penegasan bahwa langit dan bumi diciptakan dengan tujuan dan maksud yang jelas. Sekaligus penolakan terhadap anggapan bahwa langit dan bumi tercipta tanpa kesengajaan, tak bertujuan serta tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk menegaskan tujuan di balik setiap unit ciptaanMu, Engkau menggunakan 2 metode. Keduanya adalah ciri khas argumentasi wahyuMu yang kami kenal lewat tuturMu dalam kitab suci. Pertama, Metode penegasan (kalimat positif) tanpa diawali oleh kata tidak atau bukan. Seperti penegasanMu, "Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang jelas dan dengan penuh kesengajaan. Dan, pada penciptaan langit dan bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman". (QS al-Ankabut [29] : 44)
Kedua, metode penafian (nafy) dengan kata tidak atau bukan. Engkau menafikan dengan tegas bahwa, "Tidaklah kami ciptakan langit dan bumi beserta isinya kecuali dengan tujuan yang jelas dan dengan penuh kesengajaan. Sungguh hari kiamat pasti datang, maka maafkanlah orang-orang yang bersalah (seperti kamu berharap dimaafkan Allah di hati kiamat nanti)." (QS al-Hijr [15] : 85)

Artinya, alam semesta ini beserta setiap perangkat dan semua fasilitasnya tidaklah Engkau adakan sekedar sebagai mainan; tanpa maksud dan tujuan. Seolah semuanya ada sekedar hiburan dan senda gurau semata. Padahal, semuanya dicipta dengan tujuan maksimal. Melalui proses :

📝‌ Perencanaan matang (qadar) berdasarkan pengetahuanMu  yang maha sempurna.
📝 ‌Pencatatan secara seksama oleh pena khususMu di papan istimewa (lauh Mahfudz)
📝 ‌Perizinan dariMu sendiri.
📝‌ Penciptaan secara real di dunia nyata dengan tanganMu dan firmanMu (Kun fayakun)

Sebuah proses kesengajaan yang mendasari keberadaan setiap makhlukMu, kesengajaan dan maksud dan tujuan khusus yang terus mengawal keberlangsungannya hingga tetap fokus pada tujuan, maksud dan kebenaran yang dituju. 

✒ ‌Kebenaran yang menjadi pencetus awalnya adalah kesengajaanMu dalam menciptakannya dengan pengetahuanMu yang mencakup segala hal dan hikmahMu yang tak diragukan kecuali orang-orang yang miskin kemanusiaan.

✒‌ Sedang kebenaran yang terus mengawal proses keberlangsungan dan menyertai setiap langkahnya adalah hikmah, maslahat dan manfaat yang Engkau benamkan padanya dan semua isyarat dan tanda-tanda yang menunjukkan diriMu dengan segala sifat dan karakter keagunganMu. 

✒ ‌Sedang tujuan utamaMu dalam penciptaan alam semesta adalah : 

📌 1. Tujuan awal bagi hambaMu : agar mereka mengenalMu sebagai penciptanya dan tunduk patuh padaMu dengan penuh kecintaan. 
📌 2. Tujuan akhir untuk hambaMu pula  adalah : agar Engkau memberikan mereka nikmat tak terkira dan tak berbatas dengan penuh kasih sayangMu bagi mereka yang berkembang sesuai dengan tujuan penciptaan. Dan, mengadili mereka yang melenceng dan tersesat dari tujuan; dengan keadilanMu yang berpadu terus dengan kebijaksanaan dan kasih sayangMu.

Maka, Engkau selalu menegaskan tujuan, hikmah dan manfaat ini secara mutlak pada 3 kategori :

♻ A. Tujuan penciptaan langit dan bumiMu adalah dalam rangka mengesakan diriMu. "Allah menciptakan langit dan bumi dengan sengaja dan untuk sebuah tujuan yang jelas. Sungguh Allah maha tinggi dari sekutu rendah yang disandingkan manusia denganNya." (QS. an-Nahl [16] : 3)

♻ B. Hari kiamat, keadilan dan balasan. "Allah menciptakan langit dan bumi dengan sengaja dan tujuan yang benar agar semua manusia dan jin diberikan penghargaan dan balasan sesuai dengan perbuatan mereka tanpa ada sedikitpun yang dirugikan." (QS al-Jatsiyah [45] : 22)

♻ C. Makhluk menunjukkan DiriMu sebagai penciptanya.  "Sungguh pada Penciptaan langit dan bumi serta perputaran siang dan malam;  terdapat bukti-bukti keagungan Allah bagi orang-orang yang berhati bersih". (QS Ali Imran [3] : 290)

Maka, kesimpulan besarMu untuk kami  dengan nada pertanyaan retoris yang berpadu dengan teguran kerasMu adalah

أفَحَسِبْتُمْ أَنَّما خَلَقْناكُمْ عَبَثاً وَ أَنَّكُمْ إِلَيْنا لا تُرْجَعُونَ    فَتَعالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَريمِ

Apakah kamu menyangka bahwa itu semua Kami ciptakan dengan sia-sia, dan  kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?! Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenamya. Tidak ada Tuhan yang pantas disembah melainkan Dia. Tuhan penguasa 'Arsy yang mulia. (QS. al-Mukminun [23] : 115)

Semoga kami terus Engkau jaga dengan syari'atMu ya Allah. Sebagaimana para nabi, Shiddiqin, syuhada dah orang-orang shaleh Engkau jaga dengan baik. Aamiin. 

Jakarta, 20 Maret 2019.

🌷🌷🌷🌵🌵🌵🍄🍄🍄

Ikuti update status nasehat dari kami via :

1. FB : Idrus Abidin
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال