السبت، 22 ديسمبر 2018

Membenci Syari'ah, Berbuah Maksiat Dan Berpotensi Azab. (Refleksi Singkat Awal Surat al-Jatsiyah)

Allah dengan kasih sayangNya telah berbuat maksimal (Ihsan) demi kemaslahatan manusia dan jin; dunia akhirat. Namun, karena fitrah yang telah mati, manusia membenci asal-usulnya, berani menentang penciptanya, lari dari aturan syariatNya.

Padahal, bumi dan  beserta isinya adalah bukti paling nyata tentang adanya sebuah kekuatan mahadahsyat yang telah mengadakan, dan terus mengatur segala kejadian serta mengarahkan setiap peristiwa. (QS al-Jatsiyah : 1-6) Keteraturan alam semesta adalah cerminan Allah yang mengatur syari'at. Yang pertama disebut takdir kauni (alam) sedang kedua disebut takdir syar'i. Percaya adanya alam semesta, sejatinya mengantarkan kepada iman pada syari'atNya. Itulah semestinya.

Pantaslah jika para penentang yang lupa diri dan tak tau terimakasih; berani tanpa pertimbangan; memusuhi simbol-simbol utama Islam beserta semua pendukungnya. Mereka sebenarnya mendengar petuah dan ancaman Allah dalam kitab suci akhir zaman.

 Tapi apa mau dikata!!!. Mereka telah terkubur jiwanya dalam fisik yang selalu maksiat, berlumur dosa setiap saat, di mana pun ada saat; di tempat apa pun mereka berada. Pantaslah kalau Allah mengunci mati hati mereka. Mengancam dengan segudang azab neraka. Bahkan, sebetulnya, pengingkaran itu pun sudah neraka. Karena dipastikan, setiap hati (fitrah) yang tidak suci, tentu tak bakalan merasakan kucuran khusyu', tak mungkin menikmati limpahan karunia spiritual dan pasti jauh dari basuhan energi iman.

Ujungnya, mereka diperdaya setan, dikelabui dengan janji-janji manis yang tak mungkin ada realisasinya, sampai kapan pun. Akhirnya, sihir jadi ilmu pengetahuan, seperti Yahudi masa lalu. Filsafat jadi tumpuan, layaknya iblis hingga kini (iblis berumur panjang). Jika melihat syari'at; dijadikanlah bahan olok-olokan, bahan nyinyiran, jualan politik dan bahan aduan. Bagi mereka, kritis sama kedutaan Saudi wajib aini, pembantaian Muslim Uighur biarkan saja. Tapi giliran kezaliman Israel terhadap bangsa Palestina mereka diam seribu bahasa. Kedutaan China tak ada kata demo, apalagi minta pengusiran.

Kata Allah tentang mereka ini, neraka sedang menunggu dan mengintai, semua kegiatan mereka tak akan ada yang bisa menyelamatkan dari azab, begitupun semua pembela2 (thogut) yang mereka puja. (QS al-Jatsiyah : 6-10). Kecuali jika mereka taubat dan kembali menata ulang perbaikan diri.

Semoga mereka sempat bertaubat dan mengumpulkan kita dengan mereka di surgaNya kelak.  Amiiiin.


By. Idrus Abidin.
Madinah Nabawiyah, 22 Desember 2018.

Khusyu', Puncak Kejernihan Iman.


Khusyu' adalah kondisi saat keagungan Allah tersingkap begitu mengagumkan dalam jiwa manusia. Biasanya hadir saat kita banyak bermuhasabah dengan bacaan-bacan islami, nasehat-nasehat spiritual. Saat kita melanglang buana dalam Rububiyah, mentadabburi nama-nama dan sifat-sifat Allah; hingga hati terpesona dalam uluhiyahNya. Cinta makin nambah, optimisme akan rahmatNya kian tiada Tara. Bahkan, potensi AzabNya tergiang-ngiang di telinga hingga kita mengucurkan air mata. 

Subuh di Jum'at ini, di waktu Madinah mulai saat jam 05.30. Imam dengan syahdunya melantunkan surah sajadah. Seolah bacaan itu mengaduk-aduk jiwa, dengan beragam fakta keesaan Rububiyah, fenomena uluhiyah hingga ancaman untuk mereka yang tak mau berubah; dari maksiat ke tha'ah, dari khianah jadi amanah, hingga jiwa tak lagi durhaka. 

Bahkan kiamat dihadirkan, saat ahli maksiat baru mau taat, ketika pendosa baru yakin atas semua titah rabbul 'alamin. Namun, apa daya, iman itu tak lagi bermakna. Yaah.... mereka dilupakan Allah secara sempurna. Karena telah lalai dan lupa diri dari Allah saat di bumi ini. Berlarian mereka kepingin keluar dari neraka. Tapi kata Allah, mereka ditarik kembali ke kerak neraka. Naudzubillah.

Fakta bahwa penentang di masa lalu telah hilang. Ada yg ditelan bumi layaknya Qarun. Ada pula yang ditenggelamkan laut dengan kejam. Hujan banjir yang menyapu bersih pelaku dosa. Bahkan, suara pekak yang mematikan. Semua itu tidak menjadi pelajaran bagi mereka yang lalim dan lalai. Terus saja mereka mereproduksi maksiat, melawan mereka yang masih taat. 

Akhirnya, ketika semua gambaran penduduk surga beserta amalan dan potensi surganya diangkat;  hati ikut bersujud saat ayat 15 tiba, diikuti sujud fisik semua jamaah; seketika.

Fenomena iman dan gambaran maksiat itu belum berakhir. Di rakaat kedua, sang imam memilih surah al-Insan. Dibuka dengan pertanyaan retoris yang menyayat hati. Bukankah dulu manusia mati (tidak ada)?!, Lalu diadakan dari mani, untuk sebuah ujian imani.

Maka kata Allah, dengan telinga dan mata pun mereka dibekali. Agar jalan sesat dan Jalur taat pun tak lagi tertutupi; oleh  syubhat dan kepungan syahwat. Surga pun beserta pesona nikmatnya dibahas sedemikian rupa beserta amalan-amalan penghuninya. Tak henti rasanya hati ini berkata, jadikan aku bagian dari mereka ya Allah. 

Pelayan Mereka saja adalah remaja-remaja, yang jika ditatap dengan mata kepala; seolah Kilauan nikmat tak biasa itu layaknya permata lu'lu yang bertaburan. Pesona kerajaan Allah yang agung telah melingkupi mereka, hingga dengan menatap mereka saja sudah melarutkan kita dalam nikmat tiada kira. Itulah balasan Allah padamu atas dedikasi amal dan usahamu yang disyukuri Allah. Maka sabarlah dalam jalan ini dan jangan sesekali kamu dengar apa lagi taat pada mereka para pendosa dan penikmat kekufuran.....(QS al-Insan : 22-24). 


By. Idrus Abidin.
Madinah Nabawiyah;  Jum'at, 21 Desember 2018.

الاثنين، 17 ديسمبر 2018

Islam Budaya VS Islam Taat. (Refleksi Kegiatan Natalan dan Tahunbaruan di Tengah Komunitas Muslim)

Islam adalah produk Allah yang maha mengetahui maslahat manusia di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Karenanya, tidak mungkin salah, tanpa hikmah, tidak adil dan tidak full manfaat. Dunia ini adalah cerminan profesional (Ihsan) Allah dalam mencipta, termasuk kita, sekitar kita, tanpa cela. Islam demikian tercatat dalam Al-Qur'an, tertulis dalam laporan Sunnah, tersusun dalam ijma', terbentuk dalam qiyas; berdasarkan ijtihad ulama empat madzhab.

الجمعة، 14 ديسمبر 2018

Islam Taat Vs Islam Filsafat.

Pembuka.

Seringkali  puncak prestasi intelektual dibanggakan ketika bulan telah dikunjungi, mars sedang diteliti, bahkan bisa jadi matahari katanya telah disambangi (gosong deh.....hehehe). Padahal, muslim dg imannya bertamasya ke langit setiap waktu. Menelusuri bumi dg iman; dengan terus meneliti segala keajaiban Allah di alam semesta.. Terus melangit melewati ruas2 angkasa hingga langit ke-7, menuju ke kursi, melewati air, mencapai Arasy hingga bertemu (jiwa) dengan Allah. Bukankah itu prestasi spiritual/intelektual yang sebenarnya dicari di dunia dan di akhirat kelak ?!

الأربعاء، 12 ديسمبر 2018

Puncak Kecemerlangan Iman (Cinta Akhirat dan Tak Takut Mati) - Sinopsis Buku Jalan Taqwa

Perkara iman merupakan kunci kehidupan. Tanpa iman, manusia hanyalah mayat hidup tak tentu arah, tanpa tujuan. Kalau bukan karena iman, hidup ini gelap gulita, tak bercahaya. Kalau tidak karena iman, hidup ini dipenuhi dengan kebodohan. Sekali pun manusia sudah tiba di bulan.
Iman, Hasil Pengetahuan.
Iman itu bertumbuh dan berkembang dengan siraman pengetahuan. Pertumbuhan dan perkembangan iman inilah yang disebut barakah. Dia pula yang disebut tazkiyah. Allahlah objek utama pengetahuan. Sehingga ketika keagungan Allah tersingkap dalam segala bentuk IhsanNya (Rububiyah) maka terwujudlah kebesaranNya. Di sinilah manusia tiba2 merasa kerdil dan merasa bersalah penuh penyesalan. Itulah taubat. Makanya, Allah berfirman,

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ

“Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah dan memintalah ampun atas dosamu.”(QS. Muhammad : 19)

الأحد، 9 ديسمبر 2018

Takdir Allah, Selalu Terbaik.

Rencana dan proyeksi (takdir) Allah lahir dari pengetahuanNya yang meliputi masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin salah, tanpa tujuan, tanpa hikmah, tanpa maslahat dan tanpa manfaat. Semuanya sudah dihitung, ditimbang dan dipikirkan. Lalu rencana itu dicatat di sebuah papan terjaga (lauh Mahfuz) sebelum terjadi di muka bumi ini 500 tahun sebelumnya. 

Islam adalah Masa Depan.


Seringkali Islam dituduh sebagai sebab keterbelakangan, radikalisme, kemunduran, statis (jumud), teroris dan sejumlah label menyesakkan lainnya yang dikembangkan oleh musuh-musuh Islam dan orang Islam yang termakan oleh opini mereka. Benarkah Islam itu terbelakang seperti yang mereka tuduhkan?!

Visi Islam bernuansa ke depan dengan menjadikan Allah dan akhirat sebagai fokus utama (ibadah dan tanggung jawab). Sehingga apa pun yang tidak berkategori ibadah (Allah) dan tanggung jawab (akhirat) pasti menurut Islam terbelakang, statis, radikal kiri, dan gagal. 

Madrasah Nubuwah.

Taukah anda, mata kuliah di madrasah nabi kita? Bacalah surat al-Jum'ah ayat 2, anda akan bertemu dg ayat ini

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka (tilawah), mensucikan mereka (tazkiyah) dan mengajarkan mereka (taklim) Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Nasionalisme Islam

Islam dan nasionalisme seringkali dipandang bertentangan oleh kalangan Islam liberal/kiri. Padahal, salah satu prinsip utama Islam adalah menyatukan, bukan mempertentangkan. Di saat muslim beragama dg baik, dia bisa menjadi nasionalis sekaligus. Di saat dia berislam, dia juga menjadi manusiawi sekaligus. Berbeda dg Persfektif Barat, jika Tuhan disembah, pasti manusia terzalimi. Jika manusia berkuasa maka Tuhan dianggap telah mati. Hanya ada 2 pilihan, tidak ada yg ketiganya. 

Nasehat Berharga.


Bagi yang telah berumur 40, 50, 60 dan selebihnya. Semoga Allah membuatmu bahagia dengan limpahan ketaatan dan lautan kesehatan.

💦 Nasehat 1 💦

✒ Usahakan ikut terapi bekam 1x setahun, sekali pun anda tidak merasa ada keluhan atau sakit apa pun.

💦 Nasehat ke-2 💦

Cakupan Ibadah Dalam Islam.

Ibadah mencakup semua bagian diri manusia. Dari hatinya yang meyakini doktrin keimanan pada semua rukun2nya, ucapannya yang terpatri dari kekuatan dan dorongan iman dengan beragam manifestasinya. Mulai dari syahadat, zikir, do'a, dakwah hingga candaan yang tidak mengandung dosa dan dusta. Hingga seluruh anggota tubuh yang melaksanakan kewajiban seperti shalat, puasa, zakat, haji dll, dilanjutkan dengan amalan Sunnah pemberat pahala dg niat yang menyertai kebiasaan harian.

الجمعة، 7 ديسمبر 2018

Merawat Cinta dan Memenej Amarah Versi Islam

Cinta dan benci lahir dari hati manusia. Hati yg menjadi tempat ideologi (iman) dan keyakinan. Jika cinta menghasilkan keikhlasan dan ketundukan kepada Allah maka itulah ibadah. Karena memang ibadah adalah cinta yang berpadu dg ketaatan. Kalau hanya tunduk patuh tanpa disertai rasa cinta maka biasanya disebut nifaq. Sebuah istilah yang dinisbatkan kepada orang-orang yang menampakkan keislaman secara fisik, namun memendam kebencian kepada Islam dan pengikut setianya secara batin. 

Allah sebagai objek cinta merupakan zat yang telah berbuat baik (Ihsan) sepenuhnya kepada makhukNya dg penuh kasih sayang. Itulah Rububiyah Allah yang artinya mencipta, memberi rezeki, mengarahkan, membina mendidik, dg segala bentuk aktivitas yang terkandung dalam nama dan sifat-sifat Nya (Asmaul Husnaaa)

Kelahiran Sang Bintang, Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam

Semua manusia dari berbagai sekte keagamaan (terutama ahli kitab), termasuk kalangan pagan Majusi, telah memprediksi dekatnya kehadiran beliau di pentas sejarah manusia. Tak heran kalau seorang Salman al-Farisi, dalam jejak keislamannya, harus berkelana ke beberapa orang pendeta Majusi sebelum akhirnya diarahkan ke sebuah wilayah berpasir, penuh dengan kebun-kebun kurma. Itulah Madinah. Sebagai tempat yang diprediksi akan kedatangan nabi akhir zaman. Bunda Aminah, ketika mengandung sang bintang, juga memiliki cerita berbeda. Dia melihat dalam mimpinya ada seberkas cahaya keluar dari perutnya dan dengan sinar tersebut ia dapat melihat istana Busra di negeri Syam.

الخميس، 6 ديسمبر 2018

Super Kaya, Super Bahagia; Nabi Kita, Baginda Rasulullah

Setiap status manusia; termasuk kaya dan bahagia pasti ada tokohnya. Dalam Islam, tokoh-tokoh itu nyata, bukan khayalan apalagi sekedar imajinasi. Demikian juga kata pahlawan. Pasti Rasulullah pahlawan itu. Jangan percaya pada Superman, Hulk, Sorrow, termasuk Spiderman. Itulah imajinasi peradaban karya bangsa yang kehilangan tokoh-tokoh empiris,  realistis dan idealis layaknya Rasulullah Saw., demi membangkitkan jiwa patriotisme generasi bangsanya. 

الأربعاء، 5 ديسمبر 2018

Rasulku, Rindu Kami Padamu.

12 rabiul awal  engkau lahir di muka bumi ini sejak 1482 tahun yang lalu wahai rasul-ku. Sekali pun ada perbedaan tanggal di kalangan sejarawan. Namun, itu tidak mencegah rinduku padamu. Engkaulah yang kucintai melebihi orang tua, anak dan istri serta semua orang di dunia ini. Alasanku mencintaimu sungguh beribu-ribu alasan. Tapi cukuplah sebagian kuungkap di sini. Semoga goresan ini bukti cintaku padamu sekaligus obat rinduku yang berdosis tinggi :

Guru (Ustadz), Tuntunan Imanku

Guru adalah tuntunan keimananku sebelum menjadi tuntunan profesi. Aku ada karena iman. Aku bermanfaat karena  iman dan profesionalitas. 

Islam mengajariku, 

كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS Ali Imran : 79)

Sehingga keterlibatanku dalam aktivitas belajar mengajar adalah profesi kenabian yang kuwarisi dari madrasah Nubuwah. Madrasah yang mengajariku bahwa tiada kata henti dalam belajar maupun mengajar (Teaching by learning).  Karena belajar mengajar adalah proses taubatku sekaligus peluang perbaikan diri, keluarga, agama dan bangsaku.

Pencitraan (Hoaks) , Nifaq Modern

Gambar dari Nusantaranews.com
Nifaq adalah penyakit hati yang berawal dari kedengkian terhadap Islam, Rasulullah dan semua pengikutnya yang berusaha berislam secara total. Awalnya menimpa Abdullah bin Ubai bin salul. Sebabnya, dia disepakati oleh penduduk Madinah; Aus dan Khazraj sebagai pemimpin tertinggi Madinah (raja) sebelum kedatangan Rasulullah. 

Namun, suasana begitu cepat berubah disebabkan oleh adanya 6 orang Madinah yang menunaikan ibadah haji dan terpincut dakwah Rasulullah.  Mereka inilah cikal bakal muslim Madinah yang didik oleh da'i pertama Madinah, Mus'ab bin Umair.  Mereka ini pula dalang di balik hijrahnya Rasulullah ke Madinah, yang membuat kejang-kejang Abdullah bin Ubai; sang gembong munafik. Bahkan, Islam berkibar dengan cepat di kota ini hingga anak dan istri Abdullah pun menjadi kader dan pentolan Islam.

الثلاثاء، 4 ديسمبر 2018

Iman dan Kekufuran (syirik) By. Idrus Abidin, Lc, M.A


Iman adalah sikap membenarkan keberadaan Allah, malaikat, rasul, kitab suci, akhirat dan takdir dengan hati. Lalu keimanan ini diucapkan dalam bentuk kalimat syahadat. Kemudian dibuktikan dengan amalan2 fisik seperti shalat, puasa, zakat, haji, dll. 

Inilah tugas dan tanggung jawab muslim dalam lingkup kehidupan ini. Namun, seperti umumnya ajaran Islam, lawan keimanan berupa syirik dan kekafiran perlu jg diketahui. Bukankah sesuatu dikenal melalui lawannya?! Bahkan kalimat tauhid; la Ilaha Illallah, juga menegaskan hal ini. Allah adalah fokus tujuan semua makhluk, kecuali orang kafir dari kalangan jin dan manusia. Mereka yang kafir dan syirik fokus ke selain Allah. Dicintai, diharapkan dan ditakuti. Dicintai dan ditaati demi menentang Allah dan rasul-Nya. Itulah thogut; sumber segala masalah di Dunia ini. Mengenal baik buruk, iman kafir dll adalah tuntunan iman. Karena kebaikan telah jelas. Keburukan pun sudah terang. Sehingga, kata Rasulullah, "Gelapnya malam seperti terangnya siang. Tidak akan ada lagi yang celaka setelah penjelasan islam ini kecuali orang-orang bodoh."

Islam Sesat (Menafsir Cuitan Dubes Saudi) By Idrus Abidin, Lc, M.A

Bukan membela dubes dan membenci SAS. Tapi demi tegaknya keadilan dan hilangnya kezaliman. Atas nama Islam Nusantara, SAS menganggap Islam Arab penjajah. Atas nama Islam ramah, SAS menuduh HTI/Wahabi Islam radikal. Atas nama kebebasan dan dakwah, NU struktural bermesraan dg israhel. Lalu nasib bangsa Palestina yang terjajah tidak dianggap apa-apa.

Apakah ini artinya, Islam ramah itu Islam KTP? Yang tidak peduli amat Ma'aruf nahi Munkar?! Apakah Islam ramah itu artinya berdamai dg penjajah? Lalu menzalimi yang terjajah. Apa islam ramah itu artinya bakar bendera tauhid atas nama bendera HTI?! Apakah Islam ramah itu yang liberal, seperti selama ini terbukti secara empiris? Dan banyak lagi pertanyaan yang tidak ramah bagi yang merasa Islam ramah ini. Mungkin inilah yang dimaksud Dubes Saudi Islam sesat. Islam jungkir balik. Giliran disentil oknum pembakar bendera tauhid, tersinggung habis2an. Seramah atau semarah itukah mereka?!

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال