الخميس، 18 أبريل 2019

Saksi Kebenaran (Keadilan dan Keihsanan) Via Pencoblosan (Pilpres).



By. Idrus Abidin.

Jadilah saksi Allah yang adil dan jujur serta menjunjung tinggi kebenaran. Demikian salah satu pesan ketuhanan dlm Al-Qur'an. Kebenaran (tauhid) yang telah disaksikan sendiri oleh Allah kebenarannya. Lalu malaikat dan para ulama dijadikan saksi Kebenarannya pula. Termasuk kebenaran Islam. (QS Ali Imran : 18-19)

Kebenaran dan kesaksian terhadapnya itu telah diwariskan setiap generasi ke generasi berikutnya hingga saat ini di negeri kita, Indonesia. Pencoblosan hari ini adalah bagian dari persaksian atas kebenaran itu. Kebenaran yang banyak diselewengkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan istilah takwil dan beragam istilah lain yang subtansinya penyelewengan dari kebenaran. Banyak orang tertipu dengan istilah-istilah yang tampak keren, tapi sebenarnya adalah penipuan dari orang-orang blm merasa tertipu. Penyelewengan dari kebenaran ini minimal ada empat kategori : (1). Kufur, (2). Fasiq, (3). Maksiat, (4). Murni kesalahan. 

Kesaksian tentang kebenaran Allah dan keesaanNya serta kebenaran Islam, termasuk kemaslahatan Islam dalam pilpres kali ini mencakup empat makna sekaligus :

(1). Pengetahuan dan keyakinan tentang kebenaran objek persaksian. 

(2). Pernyataan dan ungkapan tentang kebenaran tersebut.

(3). Pengumuman kepada orang sekitar kita akan kebenaran yg telah diketahui, yakini dan nyatakan, baik dengan ucapan ataupun perbuatan (sikap)

(4). Menerima konsekuensi logis kebenaran dlm seluruh perangkat diri (jiwa, lidah dan raga) dan semua sektor kehidupan (ibadah, sosial, pendidikan, politik dll) demi terwujudnya kebenaran, keadilan dan Keihsanan. 

Artinya, segala iman dan Islam kita beserta semua ucapan dan perbuatan kita adalah kesaksian terhadap pengetahuan dan keyakinan, ungkapan dan pernyataan, ajakan dan seruan serta kesiapan menerima konsekuensi dari semua itu. 

Kini, pada hari ini, kesaksian tentang siapa diantara 2 calon presiden yang kita ketahui, yakini, nyatakan, hingga kita info dan kampanye kan via lisan, sikap, tulisan, di media sosial; cetak dan online, bahkan kita wajib dan haruskan untuk keluarga, teman dan seluruh jaringan yang ada, telah dilakukan. Wilayah kita hanyalah usaha dan ikhtiar. Hasilnya hanya dominasi Allah. Dan Allah maha jujur terhadap segala janji-janjinNya. Ketika kemenangan bukan di pihak kita artinya ada yg salah dengan usaha kita; bukan pada prinsip kita insya Allah. Atau karena kecurangan yang akan dipertanggungjawabkan oleh pihak pelaksana. Namun, keberpihakan kepada yang benar itulah yang utama. Semoga diridhai dan dimenangkan Allah sekalipun dengan usaha kita yang bisa jadi belum maksimal. Aamiin. 

Pasir putih, Depok, 17 April 2019.

🌷🌷🌷🌵🌵🌵🍄🍄🍄

Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال