Penciptaan Manusia Pertama (Adam alaihissalam dan Hawa) Bukti Keagungan dan Kehebatan Allah. (Serial ke-5 Tauhid Rububiyah)
By. Idrus Abidin.
Kuterus
mencari dasar argumen dan bukti-bukti valid tentang keberadaan dan
hak-hakMu untuk disembah ya Rab. Kudapatkan bahwa Adam dan Hawa sebagai
manusia pertama yang Engkau adakan; bahkan dengan tanganMu sendiri,
ternyata juga membuktikan kepantasanMu disembah dengan penuh
keikhlasan.
Tanah; Asal Muasal Penciptaan Adam.
Karena
memang Adam Engkau takdirkan sebagai Khalifah Pertama di bumiMu, maka
fisiknya pun Engkau cipta dari bumi (tanah). Dari tanahlah kamu dicipta,
ke tanahlah kamu dikebumikan (setelah mati) dan dari tanah pula kalian
akan dibangkitkan. Demikian bunyi firmanMu. (QS Thaha : 55) Hanya dari
tanah Engkau tunjukkan mukjizat dan kehebatanMu mencipta Adam,
sebagaimana dari huruf-huruf Hijaiyah Engkau merangkai Qur'an sebagai
mukjizat terakhir kitab suciMu.
Tanah
(turab) dengan beragam istilah dan jenisnya menjadi asal usul
penciptaan Adam (lihat QS ar-Rum : 20). Air juga salah satu unsur
penciptaan Adam (QS al-Furqan : 54). Ketika tanah bercampur air maka
jadilah lumpur (thin) (QS Shad : 37-38). Lumpur itu juga kadang Engkau
sebut saripati tanah (sulalah min thin) sebagai mana firmanMu dalam QS
23: 12. Lalu berproses menjadi tanah kering (shalshal) layaknya tembikar
(fakkhar). Padahal, sebelumnya hanya lumpur hitam (hama'in Masnun) (QS
al-Hijr : 28 dan ar-Rahman : 14-16), lalu dilanjutkan dengan peniupan
ruhMu, maka terbentuklah Adam dengan sempurna. Dari tiada jadi ada; dari
tak tahu menjadi mengetahui. Malaikat pun Engkau suruh bersujud sebagai
penghargaan terhadap Keahlian dan keunggulan Adam dari sisi ilmiah (QS
al-Hijr : 29)
Postur Asli Adam (Manusia Pertama)
Sesuai
takdirMu yang penuh hikmah, Adam tercipta dengan tinggi badan sekitar
24 meter. Rasulullah Saw menuturkan, sebagai mana laporan Abu Hurairah
Radhiyallahu Anhu yang dirilis imam Bukhari, "Allah menciptakan Adam
dengan tinggi 60 hasta. Lalu Allah memerintahkan Adam agar menyalami
malaikat dengan salam dan mendengar jawaban mereka. Itulah ucapan sapaan
bagimu dan seluruh keturunanmu. Maka, sapa Adam, Assalamualaikum.
Malaikat pun menjawab, assalamualaikum warahmatullah. Malaikat, kata
Rasulullah, menambahkan ucapan Warahmatullah. Siapa pun masuk surga,
maka posturnya seperti Adam as. Namun, manusia akan terus menyusut
(hingga akhir zaman)". Demikian titah Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam.
Jika per hasta
itu sekitar 40 cm x 60 hasta maka hasilnya 24 meter. Itulah postur Adam
awalnya. Namun seiring dengan waktu, manusia dan semua makhluk menyusut,
termasuk bumi dll. Walaupun alam semesta ini terus mengalami
perluasan/pengembangan secara konstan (QS az-Zariyat : 47). Sebuah
informasi kenabian yang sangat realistis karena manusia saja secara
normal sekarang umumnya kisaran 1,55 hingga 2 meteran. Artinya,
sepanjang hidup manusia, penyusutan terjadi pada posturnya hingga 22
meter lebih. Walaupun, ketika masuk surga nantinya, mereka akan normal
kembali seperti postur asli manusia pertama; Adam alaihissalam.
Tulang Rusuk Adam Menjadi Hawa.
KehebatanMu
dalam mencipta berlanjut kepada Hawa. Dari tulang rusuk Adamlah Engkau
ciptakan Hawa sebagai pasangan (istri). Sehingga proses regenerasi
manusia selanjutnya berlangsung melalui mekanisme perkawinan. Maka atas
dasar ini, Engkau mengarahkan manusia agar mereka bertakwa. Karena
mereka Engkau cipta awalnya dari satu jiwa (Adam), termasuk istrinya
Hawa. Dari situlah Manusia; laki maupun perempuan mengalami diaspora
luar biasa (QS an-Nisaa : 1) Bahkan, atas nama tulang rusuk ini, Engkau
nasehati kaum Adam agar lembut kepada kaum Hawa yang serba baper (bawa
perasaan). Dengan perasaan itu, mereka seringkali bengkok; karena itulah
tabiat asli kaum Hawa. Jika dipaksa lurus, maka ujungnya hanya patah.
Patah itu maksudnya kata sang Rasul, "Engkau menceraikannya". (HR.
Muslim)
Namun rasa itu
membuat kaum Hawa mampu menjalani peran sebagai pelayan dan mitra utama
suami dan perawat generasi. Sebuah kerjaan, apabila dilimpahkan kepada
kaum Adam, maka sehari layaknya seperti satu tahun bahkan lebih. Karena
kaum Adam berwatak rasional; terkadang tak menimbang rasa dan kelembutan
yang menjadi tabiat/ciri kaum Hawa. Walaupun, kata seorang bijak, jika
talak di tangan istri, maka semua kaum lelaki pasti menjadi korban
perceraian.... hehehe. (Sungguh Allah mahabijak. Di balik kekurangan
pasti ada kelebihan. Kelebihan itulah modal masing-masing pasangan untuk
saling melengkapi. Itulah hukum ketergantungan)
Regenerasi Manusia.
Dengan
Adam dan Hawa, serial kehidupan manusia dan kemanusiaan bermula. Amanah
ketuhanan harus berlanjut demi sebuah ujian ketaatan dan pemberian
karunia tak terhingga di akhirat kelak. Maka regenerasi di dunia manusia
mutlak adanya mengikuti prosedur dan tahapan kekuasaan dan ketetapan
takdir Allah berikut :
1. Tanah (penciptaan awal Adam)
2. Campuran mani laki dan perempuan (nuthfah).
3. Segumpal darah mirip seperti lintah (alaqah)
4. Segenggam daging (mudgah)
5. Tulang atau rangka (izham)
6. Proses pembungkusan tulang dengan daging atau otot (kisaul izham billahm)
7. Fetus dan janin yang jelas (nasy'a)
(Lihat QS al-Mukminun : 12-14).
Rasulullah
pun, lewat Wahyu yang diterima, menjelaskan proses ini dengan penetapan
takdir dan keterlibatan malaikat dalam proses regenerasi ini.
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ: حَدَّثَنَا
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وهُوَ الصَّادِقُ
الْمَصْدُوْقُ: إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ
أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ،
ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ
فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ
رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ، فَوَاللهِ
الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غُيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ
ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ
فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
فَيَدْخُلُهَا. (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)
Dari
Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan
beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan
perkataannya), beliau bersabda, ”Sesungguhnya seorang dari kalian
diproses penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk
nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah
(segumpal darah) selama itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal
daging) selama itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya
untuk meniupkan ruh di padanya, dan diperintahkan untuk menulis empat
hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau
bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian
beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan
surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu
ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya.
Dan sesungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli
neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal
sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan
amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. (HR Bukhari dan
Muslim)
Demikianlah
penuturanMu dan penjelasan nabiMu terkait proses penciptaan ayah dan ibu
kami; Adam dan Hawa. Semoga kami terus menyadari karunia penciptaan,
keagungan dan kekuasaanMu yang senantiasa eksis hingga kelak di surgaMu.
Semoga jiwa ini terus mengerti arti dan makna di balik setiap perintah
dan semua ketetapan takdirMu. Sehingga kami menjadi hamba yang berbakti
penuh cinta, beribadah penuh harap dan taat penuh rasa takut kepadaMu
hingga akhir hayat. Aamiin.
Citayam, 7 Maret 2019.
Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
2. Blog :http://idrusabidin.blogspot. com/?m=1
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.
0 komentar:
إرسال تعليق