➖➖➖➖➖➖➖
(Serial ke-7 Fenomena Keagungan dan Kehebatan Rububiyah Allah di Alam Raya)
By. Idrus Abidin.
♻♻♻♻♻♻♻♻♻
Area
langitMu yang sangat luas memancing nalarku untuk terus bertanya penuh
rasa penasaran, hikmah apa yang bisa kupetik dari langit yang serba
mewah? Kutemukan bahwa hikmah mulia yang memberiku rasa puas dan nilai
spiritual adalah :
1⃣ Penciptaan Langit Jauh lebih Unik Dibanding penciptaan Manusia.
Sebagai
manusia, kami sering kali lalai dan ogah untuk taat dan patuh kepadaMu.
Padahal, langit dengan sejumlah kerumitannya tetap saja patuh
sepenuhnya pada aturan dan takdirMu. (QS al-Mukmin [40] : 57) Walaupun
kuakui, takdirMu terhadap langit murni sebagai takdir kauni (alam dan
sistem yang tak memiliki kehendak dan pilihan). Sedang takdirMu padaku
berpadu antara takdir kauni dan takdir syar'i. Takdir yang mengatur
syari'at dan tata aturan kehambaanku padaMu sebagai makhluk dengan
kemampuan memilih; antara taat penuh cinta dan maksiat tak tahu diri.
Maka dengan nada penuh pertanyaan retoris, Engkau menegur kami penuh
ketegasan, "Apakah engkau Merasa wahai manusia sebagai makhluk yang
paling sulit dicipta ataukah langit justru jauh lebih susah ?! Allah
Ta'ala telah meninggikan langit dan menyempurnakan kejadiannya. Malamnya
dibuat gelap gulita, sedang siangnya berbalut dengan terang benderang
(QS an-Nazi'at [79] : 27-29)
2⃣ Argumentasi langit merupakan langkah ke-2 para nabi setelah berargumen dengan fitrah dalam tugas dakwah mereka.
Karena
begitu agungnya penciptaan langitMu, para nabi dan rasul pun berargumen
dengannya dalam dakwah mereka. Argumentasi langit mereka tempuh setelah
fitrah kami tertutupi oleh noda pekat dosa dan maksiat. Dengan harapan,
fakta-fakta keunikan langit itu menembus kesadaran spiritual kami dan
menyentak kelalaian berkepanjangan jiwa kami yang telah lama ditimpa
kemarau panjang kesyirikan, keringnya kemunafikan dan lumpur kekafiran.
Maka pantaslah, ketika kami tak mengerti dan tak sadar pula, Engkau
menceritakan argumen nabi dalam kitab suciMu, "Apakah Allah Ta'ala
pantas diragukan?! Bukankah Dia pencipta langit dan bumi? Yang
senantiasa mengajak kalian agar kalian mendapatkan pengampunan dari
dosa-dosa kalian?! Bahkan Dialah yang menunda (azabNya dari kalian
sekalipun dosa kalian sudah menggunung) dan memberi kesempatan (umur)
kepada kalian hingga masa tertentu. (QS Ibrahim [14] : 10)
3⃣ Langit Mencerminkan nasehat dan karenanya Allah Ta'ala menyuruh manusia mentadabburinya.
Karena
nasehat adalah substansi Islam, maka semua hal yang memberi taujih,
ta'dib dan pendidikan; termasuk fenomena langit Engkau arahkan kami
untuk banyak-banyak mencari nasehat dan cerminan darinya. Dengan penuh
pengarahan, Engkau menuntun kami, "Lihatlah apa yang ada di langit dan
di bumi !!! (Sebagai bukti kekuasaan dan kebesaranKu). Walaupun nasehat
dan bukti-bukti tersebut tidak berbekas dalam jiwa orang-orang yang
tidak berbekal iman". (QS Yunus [10] : 101)
4⃣
Orang-Orang yang aktif memperhatikan penciptaan langit dan bumi agar
imannya terus bertumbuh (Ulul Albab), dipuji terus oleh Allah Ta'ala.
Karena
diriMu bisa kukenal melalui tulisan dan bacaan (Qur'an) serta
pengamatan terhadap fenomena ciptaanMu seperti langit dll, maka pujianMu
terus Engkau tunjukkan kepada mereka yang aktif meneliti, sering-sering
mengamati, terus meneropong bentuk-bentuk rububiyahMu di alam sekitar.
Sehingga mereka menjadi manusia yang sensitif hatinya terhadap petunjuk,
ketaatan dan kecintaan padaMu (Ulul Albab). Yaitu kalangan kami yang
senantiasa mengingatMu dalam segala kondisi, pada setiap jengkal ruang,
di segala bidang kehidupan. Tatkala mereka berdiri, duduk dan saat
mereka berbaring. Namun, terus terpikir olehnya hikmah di balik
penciptaan langit, bumi, siklus pergantian siang dan malam. Hingga
mereka berkesimpulan, sungguh tidak ada kekurangan dalam setiap detil
ciptaanMu ya Allah. Maha suci diriMu dari kekurangan. Maka, jauhkanlah
kami dari api neraka akibat lalai dariMu. (QS. Ali Imran [3] : 191)
5⃣
Celaan terhadap orang-orang kafir yang tidak memahami nilai argumentasi
dan nasehat yang terdapat di langit dan semua struktur alam semesta.
Mereka
yang bebal hati, indera dan semua perangkat pengetahuannya, sehingga
tidak memahami maksud dan tujuan langitMu dicipta, bumiMu diadakan dan
kehidupan ini terjadi Engkau cela sebagai orang buta, tuli, bebal, bisu
bahkan mati suri. Dengan tegas Engkau berondong mereka dengan pertanyaan
penuh selidik. Pertanyaan teguran yang tak butuh jawaban. Tapi hanya
butuh pengakuan salah ; taubat dan istighfar. "Tidakkah orang kafir
memperhatikan secara seksama langit yang ada di atas mereka ?! ;
bagaimana kami menciptakannya dengan posisi serba tinggi, dilengkapi
dengan beragam hiasan indah menarik hati layaknya planet, bintang,
matahari dan bulan. Kami lengkapi pula dengan fitur-fitur canggih
seperti penerangan tanpa ada sedikitpun celah dan kekurangan. Bumi
dihamparkan sedemikian rupa agar cocok untuk ditempati hidup tanpa sesak
napas dan himpitan cuaca ekstrim. Dikuatkan dengan paku raksasa seperti
gugusan pegunungan. Bahkan, tetumbuhan yang beragam jenis menghiasi
bumi dengan warna warni menarik nan alami. Semua itu bisa membuka mata,
menjewer telinga bebal dan menyentuh hati orang-orang yang berhati
lembut. (QS Qaaf [50] : 6-8)
6⃣
Penegasan bahwa langit dan bumi diciptakan dengan tujuan dan maksud
yang jelas. Sekaligus penolakan terhadap anggapan bahwa langit dan bumi
tercipta tanpa kesengajaan, tak bertujuan serta tanpa alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan.
Untuk
menegaskan tujuan di balik setiap unit ciptaanMu, Engkau menggunakan 2
metode. Keduanya adalah ciri khas argumentasi wahyuMu yang kami kenal
lewat tuturMu dalam kitab suci. Pertama, Metode penegasan (kalimat
positif) tanpa diawali oleh kata tidak atau bukan. Seperti penegasanMu,
"Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang jelas dan
dengan penuh kesengajaan. Dan, pada penciptaan langit dan bumi itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman". (QS
al-Ankabut [29] : 44)
Kedua, metode penafian
(nafy) dengan kata tidak atau bukan. Engkau menafikan dengan tegas
bahwa, "Tidaklah kami ciptakan langit dan bumi beserta isinya kecuali
dengan tujuan yang jelas dan dengan penuh kesengajaan. Sungguh hari
kiamat pasti datang, maka maafkanlah orang-orang yang bersalah (seperti
kamu berharap dimaafkan Allah di hati kiamat nanti)." (QS al-Hijr [15] :
85)
Artinya, alam
semesta ini beserta setiap perangkat dan semua fasilitasnya tidaklah
Engkau adakan sekedar sebagai mainan; tanpa maksud dan tujuan. Seolah
semuanya ada sekedar hiburan dan senda gurau semata. Padahal, semuanya
dicipta dengan tujuan maksimal. Melalui proses :
Perencanaan matang (qadar) berdasarkan pengetahuanMu yang maha sempurna.
Pencatatan secara seksama oleh pena khususMu di papan istimewa (lauh Mahfudz)
Perizinan dariMu sendiri.
Penciptaan secara real di dunia nyata dengan tanganMu dan firmanMu (Kun fayakun)
Sebuah
proses kesengajaan yang mendasari keberadaan setiap makhlukMu,
kesengajaan dan maksud dan tujuan khusus yang terus mengawal
keberlangsungannya hingga tetap fokus pada tujuan, maksud dan kebenaran
yang dituju.
Kebenaran yang menjadi pencetus awalnya adalah kesengajaanMu dalam
menciptakannya dengan pengetahuanMu yang mencakup segala hal dan
hikmahMu yang tak diragukan kecuali orang-orang yang miskin kemanusiaan.
Sedang kebenaran yang terus mengawal proses keberlangsungan dan
menyertai setiap langkahnya adalah hikmah, maslahat dan manfaat yang
Engkau benamkan padanya dan semua isyarat dan tanda-tanda yang
menunjukkan diriMu dengan segala sifat dan karakter keagunganMu.
Sedang tujuan utamaMu dalam penciptaan alam semesta adalah :
1. Tujuan awal bagi hambaMu : agar mereka mengenalMu sebagai penciptanya dan tunduk patuh padaMu dengan penuh kecintaan.
2. Tujuan akhir untuk hambaMu pula adalah : agar Engkau memberikan
mereka nikmat tak terkira dan tak berbatas dengan penuh kasih sayangMu
bagi mereka yang berkembang sesuai dengan tujuan penciptaan. Dan,
mengadili mereka yang melenceng dan tersesat dari tujuan; dengan
keadilanMu yang berpadu terus dengan kebijaksanaan dan kasih sayangMu.
Maka, Engkau selalu menegaskan tujuan, hikmah dan manfaat ini secara mutlak pada 3 kategori :
♻
A. Tujuan penciptaan langit dan bumiMu adalah dalam rangka mengesakan
diriMu. "Allah menciptakan langit dan bumi dengan sengaja dan untuk
sebuah tujuan yang jelas. Sungguh Allah maha tinggi dari sekutu rendah
yang disandingkan manusia denganNya." (QS. an-Nahl [16] : 3)
♻
B. Hari kiamat, keadilan dan balasan. "Allah menciptakan langit dan
bumi dengan sengaja dan tujuan yang benar agar semua manusia dan jin
diberikan penghargaan dan balasan sesuai dengan perbuatan mereka tanpa
ada sedikitpun yang dirugikan." (QS al-Jatsiyah [45] : 22)
♻
C. Makhluk menunjukkan DiriMu sebagai penciptanya. "Sungguh pada
Penciptaan langit dan bumi serta perputaran siang dan malam; terdapat
bukti-bukti keagungan Allah bagi orang-orang yang berhati bersih". (QS
Ali Imran [3] : 290)
Maka, kesimpulan besarMu untuk kami dengan nada pertanyaan retoris yang berpadu dengan teguran kerasMu adalah
أفَحَسِبْتُمْ
أَنَّما خَلَقْناكُمْ عَبَثاً وَ أَنَّكُمْ إِلَيْنا لا تُرْجَعُونَ
فَتَعالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ
الْكَريمِ
Apakah kamu
menyangka bahwa itu semua Kami ciptakan dengan sia-sia, dan kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami ?! Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenamya.
Tidak ada Tuhan yang pantas disembah melainkan Dia. Tuhan penguasa
'Arsy yang mulia. (QS. al-Mukminun [23] : 115)
Semoga
kami terus Engkau jaga dengan syari'atMu ya Allah. Sebagaimana para
nabi, Shiddiqin, syuhada dah orang-orang shaleh Engkau jaga dengan baik.
Aamiin.
Jakarta, 20 Maret 2019.
Ikuti update status nasehat dari kami via :
1. FB : Idrus Abidin
2. Blog :http://idrusabidin.blogspot. com/?m=1
3. YouTube Channel : Gema Fikroh.
4. Telegram Channel : Gemah Fikroh.
0 komentar:
إرسال تعليق