Wednesday, February 13, 2019

Pertanyaan Retoris Allah, Mengusik Fitrah Suci (Serial ke-2 Mengenal Keagungan dan Kebesaran Allah)

Mengenal segala bentuk perbuatan dan  segala sifat-sifatMu  yang tersimpul dalam  rububiyahMu adalah jalanku mengenal keagungan, kehebatan dan kebesaranMu. Dengan fitrah suci, kuketahui keberadaanMu dan segala bentuk rububiyahMu dalam lingkup alam semesta ini. Kuberharap dengan pengetahuan itu, aku makin teguh menegaskan uluhiyahMu dengan ibadah dan do'a, cinta dan tawakkal.


Fitrah dan Lingkungan Keluarga

Sejak kelahiranku, fitrah suci telah Engkau titipkan pada kedalaman jiwaku ya Allah. Engkau berharap kedua orang tuaku menjaga dan merawat fitrah suciku  dengan beragam pendidikan dan nasehat-nasehat keimanan. Maka, sebelum ibu bapakku menyatu dalam mahligai pernikahan; dengan lembut Engkau mengingatkan calon ayahku dan semua ayah di dunia ini agar niat pernikahan mereka karena semangat ibadah dan bukti cinta padaMu. HarapanMu, agar basis awal persaudaraan, termasuk pernikahan adalah tauhid yang melahirkan generasi yang tumbuh berkembang dalam nuansa fitrah terus menerus. Semoga ayahku memilih ibuku sebagai teman hidupnya karena berharap Rahmat dan kasih sayangMu ini ya Rabb.

Dengan bekal fitrah suci itu, ayahku aktif mengurus masjid kecil kami di desa terpencil. Walau kutahu, beliau tak pernah nyantri dan belajar ngaji secara resmi, seperti nikmat yang Engkau titipkan padaku. Namun, sekalipun tak berbekal ilmu agama yang cukup, ibu bapakku mengarahkan fitrahku dg fitrah keagamaan mereka yang sederhana, yang ingin aku pintar mengaji, shalat, puasa dll. dan berharap aku menjadi anak yang shaleh dan berbakti di masa depan. Fitrah suciku menemukan harapan baru untuk bertumbuh ketika keinginanku untuk nyantri disetujui oleh orang tuaku. Akhirnya, pesantren menjadi wadah perbaikan fitrahku dengan beragam kekurangan dan kelebihannya

Setan Yang Selalu Menggoda.

Walau fitrah suci menjadi bekal hidupku, setan tak bahagia melihatku tumbuh dan berkembang dengan fitrah suci ini. Beragam cara mereka jadikan umpan agar aku tersesat dari jalanMu. Setan sangat ingin aku tetap buta terhadap agamaMu dan bergelimang dengan kebodohan (syubhat) dan terbawa oleh angan-angan duniawi (syahwat). Tidak ada ketaatanku yang tidak direcoki olehnya. Mengurangi khusyu', menerobos pertahanan iman, melalaikan dari zikir dan ketaatan. Bahkan, maksiat dan dosaku dibekingi sepenuh hati agar aku enak dan nikmat melakukan dan mengulanginya; sepanjang waktu, setiap ada ruang untuk itu.

TeguranMu Padaku Agar Komit dengan Janji Suciku.

Namun, dengan lembut Engkau mengingatkan diriku, "Bukankah Aku telah mengambil janji setia dari kalian agar jangan pernah menyembah setan sedikitpun?! Sungguh setan adalah musuh paling nyata dalam hidup kalian." (QS Yasin [36]: 60)
Bahkan sang nabi pun dengan penuh kasih sayang memberiku ilustrasi seputar akibat buruk kesyirikan di masa depan. Kata beliau, "Nantinya pelaku syirik di neraka diintrogasi; jika kamu punya aset sepenuh langit dan bumi, kira2 maukah kamu jadikan semua itu tebusan dari neraka? Maka dengan segera orang musyrik itu berkata, "pasti ya Allah." Maka Allah menimpali, "Sungguh Aku dulu ingin darimu sesuatu yang jauh lebih enteng; ketika di punggung Adam dulu, Aku sumpah kalian agar jangan sama sekali menyekutukan Aku dengan apa dan siapa pun.  Tapi pada kenyataannya, tetap saja kamu berbuat syirik." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, no. 12313)

Pertanyaan RetorisMu Menghidupkan Fitrahku.

Tidak hanya mengingatkan  janji setiaku padaMu di alam arwah, dengan telaten Engkau senantiasa menegurku dengan beragam fakta RububiyahMu; agar aku tetap komitmen dengan uluhiyahMu. Engkau bertanya padaku dengan gaya retoris, "Memang siapa yang menjadikan bumi ini sebagai tempat yang layak untuk dihuni?! Dan siapa pula yang menjejal sungai-sungai di setiap pelosok bumi kalau bukan Aku?! Bahkan, agar bumi ini seimbang dan tetap kokoh, siapakah yang menguatkakannya dengan gunung-gunung kalau bukan Aku?! Bahkan, dari sekian hamparan lautan, ada yang bertemu airnya tapi tak bercampur sedemikian rupa?! Maka, adakah Tuhan yang melakukan semua itu sehingga pantas disembah selain Aku ?! Sayang, banyak manusia yang tidak sadar dengan fakta ini." (QS an-Naml 60)

Labih lanjut Engkau menegurku dengan fakta lain rububiyahMu, "Siapakah yang dengan segera menjawab do'a orang-orang yang sedang terancam sehingga dengan segera menjauhkan mereka dari marah bahaya?! Bahkan, siapa sebenarnya yang menjadikan kalian Khalifah di bumi ?! dengan membekali kalian dengan potensi pikiran dan kekuatan ilmiah sehingga kalian bisa mengendalikan Kehidupan di bumi?! Maka, adakah Tuhan lain yang pantas disembah selain Aku?! Sayang, hanya sedikit yang menyadarinya (QS an-Naml [27]: 62)

Argumen-argumen kekuasaan, kehebatan dan semua perbuatanMu yang senantiasa mengurusi semua hal di alam ini terus Engkau ungkapan dalam bentuk pertanyaan teguran. "Siapakah yang terus mengarahkan kalian dalam gelapnya malam; baik di darat maupun di lautan dengan bulan yang bersinar, bintang yang berbinar, bahkan bintang sebagai petunjuk arah?!  Siapa pula yang mengatur siklus angin sehingga mengarak awan ke tempat-tempat tertentu sebelum hujan turun membawa rahmat?! Maka, adakah Tuhan lain yang melakukan semua itu untuk kalian selain Aku, sehingga mereka pantas disembah?! Maha tinggi Aku dari semua hal yang disandingkan denganKu dalam hal ibadah." (QS an-Naml 63)

Dalam hal kemampuanMu mencipta dan memberi rezeki, juga Engkau jadikan landasan argumen agar aku tetap taat padaMu sepanjang waktu. Engkau berargumen, "Siapakah yang mengawali penciptaan makhluk, bahkan mengembalikan mereka kepada ketiadaan hingga hidup kembali dengan jaminan rezeki dari langit dan bumi ?! Maka pantaskah kalian menyembah selain diriKu?!  Coba tunjukkan argumentasi logis kalian yang bisa membuktikan benarnya kesyrikan kalian itu !!! (QS an-Naml 64)
Demikianlah secuil fakta2 rububiyahMu, yang terdengar merdu di telingaku. Sehingga ketika kutatap dalam tilawahku, kudengar dalam nasehat-nasehatMu, kuteringat dan tersadar bahwa ibadah memang murni hak-hakMu. Itulah kewajibanku yang senantiasa Engkau ingatkan. Agar aku senantiasa berjalan di atas jalan lurusMu. Semoga

Depok, 13 Februari 2019

0 komentar:

Post a Comment

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

Contact Form