Oleh : Imam al-Sakhawi.
Sumber : al-Maqâshid al-Hasanah Fî Bayân Katsîr Min al-Ahâdîts al-Musytahirah 'Ala al- Alsinah
Alih Bahasa dan Catatan Kaki : Idrus Abidin, Lc., MA
1037- ( الثلث و الثلث كثير )
Artinya
:
"Sepertiga.
Dan sepertiga itupun sudah kebanyakan".[1]
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, Muslim, An-Nasa'I, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas radiyallahu
anhuma. Pada riwayat para Imam di atas dari Sa'ad bin Waqqas bahwasanya ia
sakit yang menyebabkan dirinya merasa telah dekat dengan kematian. Lalu
Rasulullah SAW datang menjenguknya. Ia mengatakan kepada beliau, "Wahai
Rasulullah ! Saya memiliki harta yang banyak sedang tidak ada yang mewarisi
harta itu kecuali anak perempuan saya. Apa bisa saya bersedekah dengan dua
pertiga harta saya ?. Rasulullah SAW menjawab : Jangan. Ia berkata : kalau
setengah ? beliau menjawab : Jangan. Ia berkata lagi : Sepertiga ? Beliau
menjawab : Sepertiga, bahkan itu pun sudah kebanyakan. Anda meninggalkan ahli
waris anda dalam keadaan berkecukupan lebih baik daripada anda meninggalkan
mereka dalam keadaan miskin dan memeinta-minta kepada orang lain.
Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Ibnu
Majah, dan Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma. Ia
berkata, "Saya berarap agar masyarakat mengurangi sedekahnya dari
sepertiga, karena Rasulullah SAW mengatakan, "Sepertiga pun sudah
kebanyakan".
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari
Ali radiyallahu anhu, "Berwasiat dengan seperlima hartaku lebih aku
sukai daripada berwasiat dengan seperempat. Berwasiat dengan seperempat lebih
aku sukai dari pada berwasiat dengan sepertiga. Barang siapa yang berwasiat
dengan sepertiga maka jangan meninggalkannya".
Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan
ucapan Ibnu Umar. Ia mengatakan, "Pernah ada orang yang menyebut sepertiga
wasiat di dekat Ibnu Umar lalu ia mengatakan. "Sepertiga adalah
peertengahan. Tidak kurang dan tidak lebih". Ia juga meriwayatka dari
Muaz, "Sepertiga adalah pertengahan. Tidak kurang dan tidak lebih".
Juga ucapan Muaz, "Sungguh Allah swt bersedekah kepadamu dengan sepertiga
hartamu sebagai tambahan kebaikanmu".
Pada Riwayat Al-Tabrani dari Muaz,
Ahmad dari Abu Darda', dan pada riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaqi dari Abu
Hurairah, bahwasanya Allah swt bersedekah kepada kalian ketika hendak meninggal
dengan sepertiga harta kalian sebagai tambahan amal kalian".
Al-Daruqtni dan Al-Baihaqi
meriwayatkan dari Abu Umamah dengan lafaz, "Sungguh Allah swt bersedekah
kepada kalian dengan sepertiga harta kalian ketika kalian hendak meninggal,
sebagai tambahan kebaikanmu. Agar menjadikan bagi kalian zakat pada harta
kalian". Tetapi keduanya Dhaif.
1039- ( ثلا ثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر، و
الإمام العادل، ودعوة المظلوم يرفعها الله تعالى فوق الغمام ويفتح لها أبواب
السماء. ويقول الرب، "وعزتي وجلالي. لأنصرنك ولو بعد حين).
Artinya
:
"Tiga
orang yang tidak ditolak do'a mereka : Orang yang berpuasa hingga ia berbuka,
pemimpin yang adil dan do'a orang-orang yag terzhalimi. Allah swt akan mengangkatnya
ke atas awan dan pintu-pintu langit terbuka untuknya. Allah swt berkata,
"Demi keagungan dan kemuliaan-Ku ! Saya akan menolongmu walaupun beberapa
waktu telah berlalu".[2]
Diriwayatkan
oleh Al-Tirmizi dari Abu Hurairah.
1040- ( ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا
يزكيهم ولا ينظر إليهم ولهم عذاب أليم : شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر).
Artinya
:
"Tiga
orang yang tidak diajak berbicara oleh Allah swt pada hari kiamat, tidak
disucikan dan tidak tidak dilirik oleh-Nya. Bahkan mereka mendapatkan siksaan
yang sangat menyakitkan : Nenek-nenek yang berzina, pemimpin yang pembohong dan
orang miskin yang sombong".[3]
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan
An-Nasa'I dari Abu Hurairah radiyallahu anhu. Hadits serupa diriwiyatkan
oleh Al-Thabrani dan Al-Baihaqi dari Salman dengan lafaz :
ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة ولا
يزكيهم ولهم عذاب أليم : أشمط زان وعائل مستكبر ورجل جعل الله بضاعته لا يشتري إلا
بيمنه ولا يبيع إلا بيمينه.
1044- (ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان أن يكون
الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرأ لايحبه إلا لله، وأن يكره أن يؤد
في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره ان يلقى في النار).
Artinya
:
"Tiga
hal yang apabila seseorang memilikinya maka ia akan merasakan lezatnya iman :
Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding yang lain, hendanya ia
mencintai seseorang benar-benar karena Allah, dan hendaknya ia membenci
kekafiran setelah Allah membebaskannya dari padanya, sebagaimana ia membenci
jika dilemparkan ke dalam api Neraka".[4]
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari,
Muslim, Ahmad, Al-Tirmizi, An-Nasa'I dan Ibnu Majah dari Anas.
1045- ( ثلاثة لا يرد الله دعاءهم : الذاكر الله
كثيرا، ودعوة المظلوم، والإمام العادل )
Artinya
:
"Tiga
orang yang tidak ditolak do'anya di sisi Allah swt : Orang yang banyak berzikir
kepada Allah, do'a orang-orang yang terzhalimi dan pemimpin yang adil".
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi.
1046- ( ثلاثة لا يلامون
على سوء الخلق : المريض، و الصائم، والإمام العادل )
Artinya
:
"Tiga
orang yang tidak dicela karena sifat jelek mereka : Orang sakit, orang yang
berpuasa dan pemimpin yang adil".
Diriwayatkan oleh Imam Al-Dailami
dari Abu Hurairah radiyallahu anhu.
1047- ( ثلاثة من
السعادة وثلاثة من الشقاوة. فمن السعادة : المرأة الصالحة تراها فتعجبك وتغيب عنها
فتأمنها على نفسك ومالك، والدابة تكون وطيئة فتلحقك بأصحابك، والدار تكون واسعة
كثيرة المرافق. ومن الشقاء : المرأة تراها فتسرك وتحمل لسانها عليك، وإن غبت عنها
لم تأمنها على نفسها ومالك، والدابة تكون قطوفا، وإن ضربتها أتعبتك وإن تركتها لم
تلحقك بأصحابك، والدار تكون ضيقة المرافق).
Artinya
:
"Tiga
hal termasuk kebahagiaan dan tiga hal pula termasuk kecelakaan. Diantara kebahagiaan
itu adalah : Wanita shalihah yang apabila anda melihatnya maka anda merasa
tertarik dan jika meninggalkannya maka anda merasa aman terhadap diri dan harta
anda. kendaraan yang lajunya cepat sehingga anda bisa menyusul teman-teman
anda, dan rumah yang luas dan banyak kamarnya. Sedang di antara kecelakaan itu
adalah wanita yang jika anda memandangnya maka anda merasa gembira, tetapi suka
menjulurkan lidahnya kepadamu, jika anda meningalkannya maka anda tidak merasa
tenang terhadap diri dan harta anda, dan kendaraan yang lambat. Jika anda
memukulnya maka anda capek karenanya dan jika dibiarkan maka anda tidak bisa
menyusul teman-teman anda. Dan rumah yang sempit ruangannya".
1049- ( الثيب أحق
بنفسها من وليها. والبكريستأنذنها أبوها في نفسها وإذنها صماتها )
Artinya
:
"Janda
lebih berhak terhadap dirinya dibanding walinya. Sedang gadis hendaknya ayahnya
meminta persetujuannya. Dan persetujuannya itu biasanya dengan sikap
diam".[5]
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu
Daud, dan An-Nasa'I dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma. Sedang pada
riwayat Ahmad dan Ibnu Majah dari Umairah Al-Kindi berbunyi : الثيب
تعرب عن نفسها والبكر رضاها صمتها
HURUF AL-JIIM
1053- ( جار الدار أحق
بالدار )
Artinya
:
"Tetangga
rumah lebih berhak dengan kepemilikan rumah (kita dibanding dengan orang lain
yang bukan tetangga)".
Diriwayatkan oleh An-Nasa'I secara
marfu' dari Anas. Ibnu Hibban menshahihkan hadits ini. Al-Thabrani juga
meriwayatkan hadits ini dari Samurah dengan lafaz : جار الدار أحق
باشفعة dan terdapat juga lafaz lain.
1054- ( الجار إلى
أربعين )
Artinya
:
"Tetangga
itu mencakup 40 puluh rumah".
Diriwayatkan oleh Abu Ya'laa dan
Ibnu Hibban dalam kitab Ad-Dua'faa' secara bersamaan dari Abu Hurairah
radiyallahu anhu. Ia me-marfu'kan-nya dengan lafaz : حق الجار إلى
أربعين دارا هكذاوهكذاوهكذاوهكذا يميناوشمالاوقداماوخلفا. Juga diriwayatkan oleh
Ad-Dailami dari Abu Hurairah juga tetapi dengan lafaz : الجار
ستون دارا عنيمتنه وستون عن يساره وستون خلفه وستون قدامه. Tetapi sandanya lemah.
Hanya saja riwayat pertama memiliki syahid dari Ka'ab bin Malik yang me-rafa'-kan : ألاإن
أربعين دارا جار tetapi sanadnya juga lemah. Diriwayatkan dari A'isyah
bahwasanya ia mengatakan, "Wahai Rasululla ! Berapa batasan jumlah
tetangga ?" Beliau menjawab, "Empat puluh rumah". Pada riwayat
Aisyah yang lain : أوصاني جبريل بالجارإلى أربعين دارا، عشر من
ههنا وعشرة من ههنا وعشرة من ههنا وعشرة من ههنا وعشرة من ههنا وعشرة من ههنا
وعشرة من ههنا. Al-Baihaqi mengatakan, "Keduanya dhaif juga". Sedang
yang ma'ruf adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Duad dalam Mara'sil-nya
dari Az-Zuhri bahwasanya ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW untuk
mengeluhkan tetangganya. Beliau lalu memerintahkannya untuk mengumumkan pada
pintu Masjid bahwa 40 rumah disekitar kita adalah masih berkategori tetangga.
Yunus bin Yazid mengatakan, lalu saya mengatakan kepada Ibnu Syihab,
"Bagaimana ia mengatakan 40 seperti ini, 40 seperti ini, 40 seperti ini, 40
seperti ini". Ia menengok ke empat penjuru. Ia diriwayatkan pula dari
Aisyah. Ia mengatakan, "Hak bertetangga 40 rumah dari semua arah".
Imam Bukhari menyebutkan dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad perkataan Hasan Basri
yang berbunyi, "40 rumah di depannya, 40 di belakangnya, 40 sebelah
kanannya, dan 40 di sebelah kirinya". Demikianlah hadits tersebut terdapat
pada Imam Al-Auza'i.
1055- ( الجيران ثلاثة
: فجار له حق واحد، وهو أدنى الجيران حقا. وجار له حقان وجار له ثلاثة حقوق : فأما
الذي له حق واحد فجار مشرك لارحم له، له حق الجوار. وأما الذي له حقان فجار مسلم
له حق الإسلام وحق الجوار. وأما الذي له ثلاثة حقوق فجار مسلم ذو رحم، له حق
الإسلام وحق الجواروحق الرحم )
Artinya
:
"Tetangga
ada tiga kelompok. Tetangga yang memiliki satu hak dan dialah tetangga yang
paling rendah haknya. Tetangga yang memiliki dua hak dan tetangga yang memiliki
tiga hak. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga yang musyrik
yang tidak ada hubungan kekerabatan dengannya. Ia hanya memiliki hak sebagai
tetangga saja. Adapun yang memiliki dua hak yaitu tetangga muslim, ia memiliki
hak sebagai seorang muslim dan hak sebagai tetangga. Dan yang memiliki tiga hak
adalah tetangga muslim yang memiliki keterikatan kekerabatan. Ia memiliki hak sebagai
sesame muslim, hak sebagai tetangga dan hak sebagai kerabat".[6]
Diriwayatka oleh Al-Bazzar dan Abu
Syaekh dalam kitab Al-Tsawab dan Abu Naim dari Jabir dan ia dhaif.
1057- ( الجلوس مع
الفقراء من التواضع وهو من أفضل الجهاد )
Artinya
:
"Duduk
bersama orang-orang fakir adalah bagian dari ketawadu'an dan itu termasuk jihad
yang utama".
Diriwayatka
oleh Ad-Dailami dari Anas. Di dalam rangkaian sanadnya terdapat orang yang suka
memalsukan hadits, sebagaimana pernyataan Al-Manawi.
1068- ( جددوا إيمانكم.
قيل : يا رسول الله ! كيف نجدد إيماننا ؟ قال : أكثروا من قول لاإله إلا الله )
Artinya
:
"Perbaharuilah
iman kalian. Ada
orang bertanya : Bagamana kami bisa memperbaharui iman kami wahai Rasulullah ? Beliau
menjawab, "Perbanyaklah menyebutkan La Ilaha Illallah".
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim,
An-Nasa'I, dan At-Thabrani dengan sanad yang hasan dari Abu Hurairah radiyallahu
anhu.
1072- ( جعلت لي الأرض
مسجداوطهورا )
Artinya
:
"Tanah
(bumi) ini dijadikan mesjid dan alat bersuci bagi (ummat)ku".
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari
Abu Hurairah, beliau juga meriwayatkannya dari Abu Dzar.
1074- ( الجماعة رحمة
و الفرقة عذاب )
Artinya
:
"Jama'ah
adalah rahmat sedang perpecahan adalah azab".[7]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan
At-Tabrani dengan sanad yang lemah (dhaif) karena di dalamnya terdapat
Al-Jarrah Abu Waki'. Ad-Daruqutni mengomentarinya, "Ia bukanlah
apa-apa" Dari Nu'aman bin Basyir. Juga diriwayatkan oleh anaknya Imam
Ahmad dalam kitab zawaid-nya dari Nu'man bin Basyir dengan lafaz bahwa
Rasulullah SAW berada di atas mimbar :
من لم يشكر
القليل لم يشكر الكثير ومن لميشكر الناس لم يشكر الله. والتحدث بنعمة اله شكر
وتركها كفر. والجماعة رحمة والفرقة عذاب.. ia mengatakan : Abu
Umamah Al-Bahili mengatakan, "Hendaknya kalian bersama kelompok yang
banyak (al-sawad Al-A'zham)". Ada
seseorang bertanya ; Apa itu Al-sawad Al-A'zham ? Abu Umamah lalu
menerangkan, "Yaitu ayat yang terdapat dalam surah An-Nur ( فإن
تولوا فإنما عليه ما حمل وعليكم ما حملتم )". Hadits
tersebut ada pada Al-Qadha'I dan Ad-Dilami, akan tetapi ia meringkas riwayat
pertama untuk terjemah dan yang kedua terhadap orang yang tidak menyukuri yang
sedikit maka pasti ia tidak mensyukuri yang banyak. Ad-Dailami juga
meriwayatkan secara mar'fu' dari Jabir : من لم يشكر
القليل لم يشكر الكثير. ومن لم يشكر الناس لم يشكر الله. وما تكرهون في الجماعة
خير مما تحبون في الفرقة، في الجماعة رحمة وفي الفرقة عذاب . tetapi sanadnya lemah. Hanya saja ia
mempunya syawahid, dantaranya : Hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmizi
dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma yang ia marfu'kan : يد
الله على الجماعة. اتبعوا السود الأعظم، فإن من شذشذ في النار di
antaranya pula hadits riwayat At-Tabrani
dari Usamah bin Syuraik yang ia marfu'kan pula : يد
الله على الجماعة فإذا شذ الشاذ منهم اختطفته الشياطين juga di antaranya :
Hadits yang beliau riwayatkan dari Arfajah yang ia marfu'kan pula : يد
الله مع الجماعة والشيطان مع من فارق الجماعة يركض diantara syawahid-nya
pula : Hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Abu Hurairah radiyallahu
anhu dengan cara marfu' : الشيطان يهم بالواحد و الإثنين فإذا كانوا
ثلاثة لم يهم بهم
1075- ( جمال الرجل
فصاحة لسانه ).
Artinya
:
"Kebaikan
seseorang tampak pada kefasihan lidahnya".[8]
Diriwayatkan oleh Imam Al-Qadha'I,
Al-Askari, dan Al-Khatib secara marfu' dari Jabir radiyallahu anhu. Ad-Dailami
juga meriwayatkan dari Jabir pula dengan memarfu'kan-nya : الجمال
صواب المقال والكمال حسن الفعالبالصدق Al-Askari juga
meriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia mengatakan : Saya berkata : Wahai Rasulullah !
Apa wujud kebaikan seseorang ? Beliau menjawab, "Kefasihan lidahnya".
Hadits ini menurut Ibnu Lalu dengan lafaz : الجمال في الرجل
اللسان, tetapi dalam isnadnya terdapat Muhammad bin Al-Gulabi padahal
ia lemah sekali (dhaif jiddan). Hadits ini diriwayatkan pula oleh imam Al-Hakim
dari Ali bin Husain. Ia mengatakan : Al-Abbas mendatangi Rasulullah SAW, sedang
ia memakai dua pakaian dan dua kepangan rambut. Ketika Rasulullah melihatnya,
beliau tersenyum. Al-Abbas mengatakan : Wahai Rasulullah ! Apa yang membuatmu
tertawa ? Semoga Allah swt membuatmu selalu tersenyum. Beliau menjawab,
"Saya terkagum-kagum dengan ketampanan paman Rasulullah". Al-Abbas
lalu bertanya : Apa kebaikan itu ? Beliau menjawab, "Lidah". Tetapi
hadits ini mursal. Ibnu Thahir mengatakan : Isnadnya tidak jelas (majhul).
Al-Askari meriwayatkan dari Ibn Umar bahwasanya ia mengatakan : Ibnu Umar
melewati sekelompok orang yang sedang memanah maka ia mengomentari mereka :
Jelek juga yang kalian panah. Mereka menjawab : Kami baru latihan. Ibnu Umar
mengatakan : Dosa kalian karena ucapan (lahn) kalian lebih hebat dibanding
kesalahan kalin dalam memanah. Saya pernah mendengar Rasulullah SAW mwngatakan,
"Semoga Allah menyayangi orang yang memperbaiki lidahnya". Ar-Rafi'I
menyebutkan hadits ini pada masalah diat dengan lafaz bahwa Nabi SAW ditanya
tentang kebaikan, lalu beliau menjawabnya bahwa itu adalah masalah lidah.
1076- ( الجمعة حج
المساكين ).
Artinya :
"Shalat
jum'at adalah hajinya orang-orang miskin".
Diriwayatkan oleh Al-Qadha'I seara
marfu' dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma. Pada lafaz yang
diriwayatkannya berbunyi : "Orang-orang fakir" sebagai ganti
"orang-orang miskin". Tetapi dalam sanadnya terdapat Muqatil yang
termasuk lemah (dhaif). Beliau menisbatkannya kepada kitab Ad-Durar
karya Ibnu Abi Usamah dalam musnadnya dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuama.
As-Shagani mengatakan bahwa hadits tersebut palsu (maudhu').
Ad-Dailami meriwatyatkan dari Ibnu
Umar dengan cara yang marfu' : الدجاج غنم
فقراء أمتي والجمعة حج فقرائها sedang riwayat Ibnu Majah dengan sanad yang lemah (dhaif) dari
Abu Hurairah radiyallahu anhu ia mengatakan : Rasulullah saw
memerintahkan orang-orang kaya agar mengambil kambing dan orang-orang miskin
untuk mengambil ayam. Ia mengatakan : ketika orang-orang kaya mengambil ayam
maka Allah swt mengizinkan untuk kehancuran sebuah da'erah.
1077- ( جنبوا مساجدكم
صبيانكم ).
Artinya
:
"Jauhkanlah
anak-anak bayi kalian dari masjid".[9]
Al-Bazzar mengatakan : Hadits di
atas tidak ada sumbernya (la asla lahu). Ia mengomentari dalam kitab Maqhashid
bahwa Ibnu Majah meriwayatkannya secara panjang lebar dari Wasilah secara
marfu' dengan lafaz : جنبوا صبيانكم ومجانينكم وشراءكم وبيعكم
وخصوماتكم ورفع أصواتكم وإقامة حدودكم وسل سيوفكم. واتخذوا على أبوابها المطاهر
وجمروها في الجمع. Tetapi sanadnya lemah. Hanya saja ia memiliki syahid
pada At-Tabrani dalam kitab Al-Kabir, demikian pula Al-Uqaili dan Ibnu
Adi dengan sanad yang di dalamnya terdapat Al-Ala' bin Katsir yang lemah juga
dari Abi Umamah, Abu Darda' dan Watsilah. Mereka mengatakan : Kami mendengar
Rasulullah saw…tetapi dengan lafaz مساجدكم tanpa وشراءكم وبيعكم. Ibnu Adi meriwayatkan
secara marfu' dari Abu Hurairah جنبوامساجدكم
صبيانكم ومجانينكم tetapi pada sanadnya terdapat Abdullah bin Muharrar yang lemah
pula. Pada bab ini terdapat beberapa hadits yang cukup memadai untuk
memperkuatnya, diantaranya : منرأيتموه يبيع أويبتاع في المسجد أوينشد
ضالة... diriwayatkan oleh At-Tabrani, Ibnu Sinni, dan Ibnu Mandah dari
Abu Hurairah radiyallahu anhu : من رأيتموه ينشد
شعرا فس المسجد فقولوا فض الله فاك 3X ومن رأيتموه
ينشد ضالة في المسجد فقولوا لاوجدتها 3X ومن رأيتموه
يبيع أويبتاع في المسجد فقولوا لاربح الله تجارتك
1078- ( الجنة تحت
أقدام الأمهات ).
Artinya
:
"Surga
berada di bawah telapak kaki ibu".[10]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, An-Nasa'I, Ibnu
Majah, dan Al-Hakim dari Muawiyah bin Jahimah As-Salmi bahwasanya Jahimah
mendatangi Rasulullah saw dan berkata : Wahai Rasulullah ! Saya ingin ikut
berperang makanya saya datang untuk meminta saranmu. Beliau bertanya ,
"Apa engkau meimiliki ibu ?" ia menjawab : ia. Beliau berkata,
"Tinggallah bersamanya dengan penuh pengabdian karena sorga berada pada
kedua telapak kakiknya". Al-Hakim mengatakan :Sanadnya shahih. Ia mengomentarinya
dengan mengatakan terdapat kekacauan padanya (idtirab).
Hadits di atas juga dikeluarkan oleh
Ibnu Majah dari Muawiyah bin Jahimah. Ia mengatakan: saya mendatangi Rasulullah
saw, lalu saya mengatakan : Wahai Rasulullah ! Saya ingin ikut berjihad bersamamu
dalam rangka mencari keridha'an Allah swt dan kehidupan akhirat. Beliau
berkata, "Apa ibumu masih hidup ?" saya bilang : Benar wahai
Rasulullah. Beliau mengatakan, "Pulanglah dan berbaktilah kepadanya".
Saya lalu mendatanginya dai arah yang lain sambil mengatakan : Wahai Rasulullah
! Saya ingin ikut berjihad bersama dala rangka mencari keridha'an Allah swt dan
kehidupan akhirat. Beliau berkata, "Apa ibumu masih hidup ?" saya
bilang : Benar wahai Rasulullah. Beliau mengatakan, "Pulanglah dan
berbaktilah kepadanya". Kemudian saya mendatanginya dari depan. Saya
mengatakan : Wahai Rasulullah ! Saya ingin ikut berjihad bersama dala rangka
mencari keridha'an Allah swt dan kehidupan akhirat. Beliau berkata, "Apa
ibumu masih hidup ?" saya bilang : Benar wahai Rasulullah. Beliau
mengatakan, "Pulanglah dan berbaktilah kepadanya".
Pada bab ini terdapat hadits yang
dikeluarkan oleh Al-Khatib dalam kitab Jami'-nya dan Al-Qadha'I dalam
kitab musnad-nya dari Anas radiyallahu anhu yang diriwayatkannya
secara marfu' : الجنة تحت أقدام
الأمهات tetapi ada Mansur bin
Muhajir dan Abu Nadr Al-A'bar, yang mana keduannya tidak dikenal. Al-khatib
juga menyebutkan dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma, tetapi ia men-dhaifkan-nya.
Ia mengatakanya dalam kitab Al-Maqhasid. Ad-Dailami menisbatkannya kepada
Imam Muslim dari Anas maka perhatikanlah. Demikian pula dalam kitab Ad-Durar.
Sedang maknanya bahwa tawadhu' terhadap ibu dan mentaati mereka dalam melayani
kebutuhan mereka serta tidak menyelisihi mereka kecuali pada hal-hal yang
dilarang oleh syari'at termasuk diantara sebab-sebab seseorang bisa masuk
sorga.
1080- ( جهد البلاء
كثرة العيال مع قلة الشيء ).
Artinya
:
"Musibah
paling besar adalah banyaknya tanggungan (anak) sedang harta hanya
sedikit".
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam
kitab tarikh-nya dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma. Ibnu Abbas
mengatakan, "Banyaknya tanggungan (anak) merupakan salah satu bentuk
kefakiran dan sedikitnya tanggungan (anak) merupakan salah satu bentuk
kelapangan".
1082- ( الجنة تحت ظل
السيوف ).
Artinya
:
"Sorga
berada di bawah kilatan pedang"[11]
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abu Musa.
Pada sebuah riwayat Imam Bukhari : الجنة تحت بارقة
السيوف Pada riwayat beliau yang lain yang diriwayatkannya secara
marfu" dari Abi Aufaa dengan lafaz : إن الجنة تحت
ظلال السيوف Juga hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Musa dengan
lafaz bahwasanya ia berdiri di hadapan musuh, lalu Rasulullah saw mengatakan,
"Sungguh pintu surga berada di bawah kilatan pedang", lalu seseorang
yang berpakaian kumal berdiri sambil berkata : Wahai Abu Musa, engkau mendengar
Rasulullah saw mengatkan demikian ?. Ia menjawab : Ia, orang tersebut lalu
pulang menemui sahabat-sahabatnya dengan mengatakan : Saya mengucapkan salam
kepada kalian. Kemudian ia memecahkan sarung pedangnya lalu membuangnya. Ia
kemudian memengang pedangnya menuju pasukan lawan, lalu mengayunkannya hingga
ia mati terbunuh.
1083- ( الجنة دار
الأسخياء ).
Artinya
:
"Surga
adalah negeri orang-orang dermawan".[12]
Diriwayatkan oleh Al-Khara'ithi,
Ibnu Adi, Al-Khatib, dan Al-Qadha'I dari Aisyah radiyallahu anha. Ad-Dariqutni
mengatakan : hadits ini tidak shahih. Az-Zahabi mengatakan : Munkar. Ibnul
Jauzi menmasukkannya dalam kategori hadits palsu (maudhu). An-Najm mengatakan :
Tetapi haadits tersebut dikeluarkan oleh Ad-Daruqutni dari jalur lain yang
lemah (dhaif) dan ia memiliki syawahid, selesai. Saya mengatakan : Juga
diriwayatkan oleh Abu Syaekh, Abu Khatib dalam kitab Al-Bukhala' dan
Ad-Dailami dari Anas dengan lafaz terjemah disertai tambahan : والذي
نفسي بيده. لايدخل الجنة بجيل ولا علق
والديه ولا منان بما أعطى.
1086- ( الجوع حكمة ).
Artinya
:
"Lafar
adalah hikmah".
Demiknlah
sering beredar pada lidah masyarakat.
1096- ( الحبيب لا
يعذب حبيبه ).
Artinya
:
"Kekasih
tidaklah menyiksa kekasihnya".[13]
Al-Qari menuturkan perkataan
As-Sakhawi : Saya tidak menganggap hadits ini termasuk hadits marfu'. Sedang
firman Allah swt : قالت اليهود و النصارى نحن أبناء الله وأحباؤه
قل فلم يفذبكم بذنوبكم Al-Sakhawi menunjukkan kebenaran maknanya walaupun beliau tidak
mengakuai hadits (mabna') nya. An-Najm mengatakan : Saya mengatakan : Pada
hadits yang terdapat pada imam Ahmad dari Anas bahwasanya melewati beberapa
sahabtnya dari anak kecil di pinggir jalan. Ketika ibunya melihat sekelompok
orang, ia mengkhawatirkan anaknya jika terinjak. Lalu ia berusaha menyelamatkan
anaknya dengan berteriak : Anak saya, anak saya. Ia berusaha keras mencapai
anaknya. Saya lalu mengambil anaknya. Orang-orang mengatakan : Wahai Rasulullah
! Tidak mungkin ibu ini membiarkan anaknya masuk ke dalam neraka. Lalu
Rasulullah saw mengatakan, "Seseorang yang mengasihi orang lain tidak
mungkin melemparkannya ke neraka". Imam Ahmad juga memiliki riwayat dalam
kitab Az-Zuhd dari Hasan secara mursal : Demi Allah. Allah swt tidak akan
menyiksa kekasihnya tetapi mungkin saja Ia mengunjinya di dunia.
1098- ( الحبة السوداء
شفاء من كل داء إلا السام )
Artinya
:
"Habbatu
Sauda' adalah obat segala penyaki,t kecuali kematian".[14]
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Abu Hurairah radiyallahu anhu bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw
mengatakannya. Beliau juga meriwayatkannya
dari Aisyah, bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw mengatakan bahwa habba
sauda' -dengan tambahan إن هذه dan lafaz إلا السام- Saya
(Aisyah) mengatakan : Apa itu As-Saam ? beliau menjawab,
"Mati". Abu Naim meriwayatkannya dengan lafaz : الشونيز
دواء من كل داء إلا الموت dan itu sama artinya degan habba sauda'. Hadits ini juga dirirwayatkan
oleh Imam Bukhari dari hadits Khalid bin Sa'ad dengan lafaz : Kami keluar
berombongan, sedang Galib bin Abhar ikut bersama kami. Tiba-tiba ia sakit di
tengah perjalanan. Kami datang ke Madinah dan ia masih sedang sakit, ia lalu
dijenguk oleh Ibnu Abi Atik. Ia mengatakan : Hendaklah kalian menggunakan habba
sauda' ini. Ambillah lima
atau tujuh lalu tumbuklah hingga halus, kemudian teteskan ke dalam hidungnya
dengan tetesan minyak pada bagian ini. Karena Aisyah pernah menceritakan
kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah saw mengatakan bahwa habba
sauda…(al-hadits).
1104- ( حب الهرة من
الإيمان )
Artinya
:
"Mencintai
kucing adalah bagian dari iman".
Al-Qari' mengatakan : Maudhu'
sebagaimana yang dikatakan oleh As-Shagani dan selain beliau. Ia mengatakan : Saya
telah menjelaskannya pada sebuah buku tersendiri untuk meneliti maksud
sebenarnya pada penegasannya tentang sifat-sifat orang beriman. Ia tidak
bertentangan dengan sifat beberapa orang kafir sebagaimana semua akhlak mulia.
Ia tidaklah dianggap sebagai tanda-tanda keimanan sebagaimana anggapan Sa'ad
dan Sayyid. Yang lebih mengherankan adalah yang kedua karena ia menjadikan idafah-nya
termasuk idafatul masdar kepada maf'ul-nya. Selesai. Saya
mengatakan : Tidak ada yang mengherankan padanya karena ia seperti firman Allah
swt : لايسأم الإنسان من دعاء الخير
1105- ( الحجامة تكره
في أول النهار ولا يرجى نفعها حتى ينقص الهلال )
Artinya
:
"Hijamah
makruh pada pagi hari dan manfaatnya tidak bisa diharapkan hingga hilal makin
mengecil".
Diriwayatkan oleh Abdul Malik bin
Hubaib pada kitab At-Thib An-Nabawi dari Abdul Karim Al-Hadrami secara Muaddhal.
Az-Zarkasyi mengatakan : Ia melanjutkannya pada kitab Ad-Durar dan
saya belum membacanya. Sayyid Muinuddin As-Shafdi mengatakan : Hadits ini tidak
pasti. Bahkan ada yang mengatakan, itu adalah perkataan sebagian orang-orang
salaf. An-Najm mengatakan : Ia bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu Sinni dan At-Thabarani dari Ibnu Umar : Berbekam pada awal bulan
bermanfaat dan memeiliki efek kesembuhan dan berkah.
Juga
bertentangan dengan riwayat Ad-Dailami dari Anas : Berbekam pada awal bulan
adalah kesembuhan dan pada kondisi kenyang merupakan penyakit. Peringatan
: sebagian ulama mengatakan : Mengecilnya hilal di sini maksudnya pertengahan
bulan. Al-Alqami mengatakan : Karena darah pada awal bulan mencair sedang
ketika akhir bulan darah terkadang membeku.
1106- ( الحجامة في
نقرة الرأس تورث النسيان فتجنبوا ذلك )
Artinya
:
"Berbekam
pada tengkuk kepala menyebabkan seseorang pelupa, maka hindarilah posisi
itu".
Dikatakan dalam kitab Al-Maqasid :
Diriwayatkan oleh Ad-Dailami secara marfu' dari Anas. Pada sanadnya terdapat
Umar bin Wasil yang dituduh oleh Al-Khatib sebagai pemalsu hadits, apalagi
hadits ini hanyalah bentuk hikayah. Padahal Rasulullah saw telah berbekam pada bagian
ubun-ubunnya karena pusing yang menimpanya. Diriwayatkan pula bahwa beliau
berbekam di kepalanya dan antara kedua legannya, tetapi Abu Daud mengatakan :
Umar mengatakan : Saya berbekam lalu ingatan saya hilang sehingga saya mengeja
al-fatihah ketika shalat. Ketika itu ia berbeka pada bagian atas kepalanya.
At-Tabrani dalam kitab Al-Kabir
meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Umar secara marfu' : Berbekam pada bagian
kepala adalah obat dari penyakit gila, lepra, sopak, ngantuk dan sakit
punggung. Al-Hakim meriwayatkan hadits dengan sanad yang lemah dari Ibnu Umar
secara marfu' : Berbekam pada awal bulan sangat bermanfaat dan merupakan obat
serta berkah. Ia menambah fitalitas akal dan hafalan –al-hadits. Di sana juga terdapat :
Berbekamlah pada hari senin dan selasa karena pada hari iru, Ayyub dibebaskan
dari penyakit. Hindarilah berbekam pada hari rabu. Ibnu Majah mengeluarkan
hadits yang mana perwinya ada yang tidak dikenal (majhul) dari Nafi'. Beberapa
orang yang telah mengambil hadits tentang hijamah dari Al-Hafiz Ibnu Hajar
telah mengkhususkan buku tertentu tentang hijaman. Selesai.
Ibnu Majah, Al-Hakim, Ibnu Sinni,
dan Abu Naim meriwayatkan sebagaimana hadits yang terdapat dalam Al-Jaami'
Al-Shagir dari Ibnu Umar dengan lafaz : Berbekam pada awal bulan sangat
bermanfaat dan merupakan obat serta berkah. Ia menambah fitalitas akal dan
hafalan, maka berbekamlah dengan berkah Allah swt. pada hari kamis dan
hindarilah berbekam pada hari jum'at, sabtu dan ahad. Berbekamlah pada hari
senin dan selasa, karena pada hari itu Allah swt menyembuhkan Nabi Ayyub. Hindarilah
berbekam pada hari rabu karena pada hari itu Allah swt menguji Nabi Ayyub.
Penyakit sopak dan lepra tidaklah meuncul kecuali pada hari rabu. Banyak
hadits-hadits tentang bekam maka periksalah.
1107- ( حجبت
الجنةبالمكاره )
Artinya
:
"Surga
terhalangi oleh hal-hal yang dibenci".[15]
Pada lafaz lain : Neraka diliputi
oleh syahwat dan sorga diliputi oleh hal-hal yang dibenci. Nanti akan dibahas
pada hadits حفت الجنة, yang mana hadits tersebut lebih masyhur dibanding hadits حجبت.
1108- ( الحجر الأسود
من الجنة )
Artinya
:
"Hajar
Aswad berasal dari surga".[16]
Diriwayatka oleh An-Nasa'I secara
marfu dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma. Imam Tirmizi dan Hakim menambahkan
bahwasanya pada hari kiamat hajar aswad akan dibangkitkan dengan mempunyai
kedua mata-al-hadits. Ahmad bin Mani' juga mempunyai riwayat dari Ibnu Abbas
secara marfu' pula.: الحجر مروة من مرو الجنة sedang sumbernya ada
pada Imam Ahmad, Tirmizi, dan Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu' : Hajar
Aswad termasuk batu surga. Hadits ini mempunyai banyak syawahid.
1109- ( الحجر الأسود
يمين الله في أرضه )
Artinya
:
"Hajar
Aswad adalah tangan kanan Allah swt di bumi-Nya".
Diriwayatkan oleh At-Tabrani dalam
kitab Mu'jam-nya.dan Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam dari Ibnu Abbas radiyallahu
anhuma secara marfu'. Ibnu Abil Fawaris menyebutkan dalam kesembilan
kesimpulannya dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma juga, bahwasanya ia
mengatakan : Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah Azza Wa-Jalla di bumi.
Barang siapa yang tidak sempat membai'at Rasulullah saw lalu ia menyapu Hajar
Aswad maka ia telah membai'at Allah dan Rasul-Nya. Demikianlah Al-Azraqi
mengeluarkannya dalam kitab Tarikh-nya. Ia juga mengeluarkannya dari
Ibnu Abbas radiyallahu anhuma, ia mengatakan : Rukun adalah tangan kanan
Allah swt di bumi, Ia (Allah) menjabat Hamba-Nya sebagaimana seseorang diantara
kalian menjabat tangan sesamanya.
Pada lafaz lain dikatakan bahwa : Al-Rukun
Al-Aswad ini adalah tangan kanan Allah Azza Wa-Jalla di bumi. Ia menjabat
tangan hamba-Nya sebagaimana seseorang menjabat tangan sesamanya. Al-Qadha'I
juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma secara mauquf pada
Ibnu Abbas, tetapi shahih dengan lafaz : Al-Ruknu adalah tangan kanan Allah Azza
Wa-Jalla yang dengannya Ia menjabat ciptaan-Nya. Demi jiwa Ibnu Abbas yang
berada di tangan-Nya, tidak ada seorang muslim pun yang berdo'a kepada Allah
swt di sisinya kecuali Allah swt mengabulkannya.
Demikianlah riwayat yang tidak ada
peluang bagi akal untuk mengotak-atiknya. Ia memiliki beberapa syawahid dan
hadits ini hasan, walaupun ia dhaif berdasarkan pada sumbernya (aslihi),
sebagaimana ungkapan beberapa ulama diantara mereka. Diataranya hadits yang
diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Anas dengan lafaz : Hajar Aswad adalah tangan
kanan Allah swt. Barang siapa yang menyapunya maka dengan tangan kanannya maka
ia telah berbai'at kepada Allah swt. Diantaranya pula, hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Harits bin Abi Usamah dalam musnanya dari Jabir dengan lafaz : Hajar
Aswad adalah tangan kanan Allah swt di bumi yang mana Allah menjabat tangan
hamba-Nya dengannya.
Maknanya, sebagaimana dikatakan oleh
Al-Muhib At-Tabari, bahwa setiap raja jika didatangi maka kedua tangannya akan
dicium. Nah, ketika para orang-orang yang menunaikan haji dan umrah disunnahkan
untuk menciumnya maka hajar aswad layaknya tangan kanan raja berdasarkan
perumpamaan. Dan Allah adalah pemilik perumpamaan yang maha tinggi.
Karenaitulah, barang siapa yang menjabatnya maka ia mempunyai janji di sisi
Allah swt sebagaimana seorang raja memberikan janji dengan cara menjabat
tangan.
Lathifah (pelajaran penting)
: Al-Manawi menukil dari As-Suyuthi bahwasanya ia mengatakan pada As-Saji'ah
: Terdapat dalam atsar : Tidaklah sama sekali Allah swt mengirim raja atau awan
kecuali ia thawaf di ka'bah kemudian ia pergi. Selesai.
1114- ( الحج المبرور
ليس له جزاء إلا الجنة )
Artinya
:
"Haji
mabrur tidak ada balsannya kecuali surga".[17]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari
Jabir dan At-Tahabrani dari Ibnu Abbas. Pada riwayat Malik, Tirmizi, Ibnu Majah
dan selain mereka dari Abu Hurairah radiyallahu anhu : Antara umrah denga
umrah lainnya merupakan penebus dosa yang terjadi antara keduanya, sedang haji
mabrur tidak ada balasannya kecuali sorga.
1115- ( الحج عرفة )
Artinya
:
"Haji
adalah arafah".[18]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, para
penulis kitab Sunan, Ibnu Hibban dan Hakim, Ia mengatakan : Sanadnya shahih.
Al-Tirmizi mengatakan : Hadits ini menjadi landasan amal bagi para ahli ilmu
dari kalangan shabat dan selain mereka. Demikian pula riwayat Ad-Daruqutni dan
Al-Baihaqi, semuanya dari Abdul Rahman bin Ya'mar Ad-Dailami. Ia mengatakan :
Saya melihat Rasulullah saw sedang wukuf di arafah. Ia lalu didatangi oleh
penduduk Nejed. Mereka mengatakan : Wahai Rasulullah ! Bagaiman dengan haji.
Beliau menjawab, "Haji adalah arafah. Barang siapa yang datang sebelum
shalat subuh pada malam hari berkumpul maka hajinya telah sempurna". Ini
adalah lafaznya Ahmad. Pada riwayat Abu Daud : Barang siapa yang sampai ke
arafah sebelumnya fajar terbit maka ia tetap mendapati haji. Lafas-lafaz lain
sama seperti itu. Pada riwayat
Ad-Daruqutni dan Al-Baihaqi terdapat pengulangan : Haji adalah arafah 2X.
1121- ( الحديث في
المسجد يأكل الحسنات كما تأكل البهيمة الحشيش )
Artinya
:
"Berbicara
di mesjid akan menyebabkan kebaikan berkurang sebagaimana binatang memakan
dedaunan".
Al-Qari menukil dari kitab mukhtasar
bahwa hadits ini tidak ditemukan. Sedang yang masyhur pada lidah masyarakat
adalah : Pembicaraan yang dibolehkan di mesjid akan mengurangi pahala
sebagaiman api melahap kayu bakar. Hadits ini disebutkan oleh Az-Zamahsyari
dalam kitab Al-Kasysaf dengan lafaz pertama.
1132- ( الحسد يأكل
الحسنات كما تأكل النار الحطب )
Artinya
:
"Hasad
menghancurkan pahala sebagaimana api menghabiskan kayu bakar".[19]
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari
Anas dengan tambahan : Shadaqah menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan
api. Sedang shalat adalah cahaya dan mukmin serta puasa adalah perisai dari api
neraka.
1134- ( حسبي الله
ونعم الوكيل )
Artinya
:
"Cukuplah
bagiku Allah dan Dialah sebaik-baiknya tempat menyandarkn diri".[20]
Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya dari
Aisyah pada kitab Dzikir bahwasanya Rasulullah saw jika merasa sangat galau,
beliau menyapukan tangannya ke kepalanya dan jenggotnya kemudian menarik nafas
lalu mengucapkan حسبي الله ونعم الوكيل As-Suyuthi
menyebutkannya dalam kitab Ad-Durrul Mantsur ketika menafsirkan ayat
yang berbunyi : وقالوا حسبنا الله ونعم الوكيل Di sana juga terdapat hadits yang dikeluarkan
oleh Abu Naim dan Ad-Dailami dari Syaddad bin Aus ia berkata, Raulullah saw
bersabda, ""
حسبي الله ونعم الوكيل memberikan rasa aman bagi orang yang ketakutan".
Diantara hadits yang cocok untuk
disebutkan di sini adalah apa yang diriwayatkan oleh At-Tirmizi dari Buraidah ia berkata : Rasulullah saw
bersabda, "Barang siapa yang mengucapkan 10 kalimat setiap kali selesai
shalat subuh maka ia akan mendapati Allah swt selalui memenuhi dan mencukupi 5
hal di dunia dan 5 hal di akhirat :حسبي
الله لديني و حسبي الله لما أهمني. حسبي الله لمن بغى علي. حسبي الله لمن حسدني.
حسبي الله لمن كادني بسوء. حسبي الله عند الموت. حسبي الله عند المساءلة في القبر.
حسبي الله عند الميزان. حسبي الله عند الصراط. حسبي الله لاإله ألا الله هو عليه
توكلت وإليه أنيب.
1137- ( حسنات الأبرار
سيئات المقربين )
Artinya
:
"Kebaikan
orang-orang baik adalah dosa bagi orang-orang yang dekat dengan Allah swt
(muqarrabin)".[21]
Ini adalah ungkapan Abu Said
Al-Kharraz sebagaimana riwayat Ibnu Asakir dalam terjamahnya. Ia adalah seorang
pembesar kaum sufi. Meninggal pada tahun 280 H. Sebagian orang menganggapnya
hadits padahal tidak demikian. An-Najm mengatakan : Ibnu Asakir meriwayatkannya
pula dari Abu Said Al-Kharraz dari ungkapannya. Dan ungkapan di atas juga
dikatakan berasal dari Dzin Nun. Selesai. Az-Zarkasyi menisbatkanya pada
Luqathatihi kepada Al-Junaid.
Syekh Islam megatakan dalam
syarah-nya : Perbedaan antara Al-Abrar dan Al-Muqarrabiin bahwa Muqarrabin
adalah mereka yang menguasai keinginan dan kemauannya lalu ia manfaatkan untuk
malksanakan hak-hak Tuhannya sebagai wujud ubudiyah dan sebagai upaya untuk
mencari ridha-Nya. Sedang Al-Abrar adalah mereka yang berupaya
membendung keinginan dan kemauannya. Mereka bersungguh-sungguh melakukan amal
shaleh dan mencari posisi yang memperkuat keyakinan mereka agar dapat
memperoleh derajat yang tinggi karena mujahadah mereka. Selesai.
1139- ( الحسن والحسين
سيدا شباب أهل الجنة )
Artinya
:
"Hasan
dan Husain keduanya adalah penghulu pemuda surga".[22]
Diriwayatkan oleh At-Tirmizi dari
Abi Said Al-khudri secara marfu' dan mengatkan : Hasan shahih. Ia juga ada pada
riwayat Ahmad. Hadits ini pun dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dan
padanya terdapat tambahan : إلاابنى الخالة عيسى ويحي Hadits ini pun diriwayatkan oleh Suwaid bin
Said dari Abu Muawiyah dari Abu Said
Al-Khudri radiyallahu anhu. Tetapi Ibnu Main mengatakan : Hadits ini bathil
dari Abu Muawiyah.
Ad-Daruqutni mengatakan : Kita
selalu mengira seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu Main sehingga saya datang
ke Mesir pada tahun 57 H. lalu saya menenmukan hadits ini dalam musnad Ishak bin Ibrahim Al-Manjaniki dan ia adalah orang
tsiqah. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Kuraib dari Abu Muawiyah sebagaimana perkataan Suwaid. Dan Ibnu Majah
dan Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Umar secara marfu' dengan tambahan : وأبوهما
خير منهما. Dishahihkan oleh Al-Hakim dari segi ini juga. An-Najm
mengatakan : Imam Ahmad menambahkan pada sebuah riwayat sebagaimana terdapat
pada Abdul Razzak, Al-Khatib dan At-Tabrani : إلا ابنى الخالة
عيسى بن مريم ويحي بن زكريا، وفاطمة سيدة نساء أهل الجنة إلا ما كان من مريم بنت
عمران
1143- ( حسن الظن من
حسن العبادة )
Artinya
:
"Husnuzzan
timbul dari ibadah yang baik".
Diriwayatkan oleh Al-hakim dan Abu
Daud dari Abu Hurairah radiyallahu anhu.
[1] Shahih Bukhari,
kitab : Al-Washaya, bab : أن يترك ورثته أغنياء خير
من أن يتكففون الناس hadits
no.2742 dari Said bin Abi Waqqas. Juga hadits no.2743, dari Ibnu Abbas
radiyallahu anhu. Shahih Muslim,
kitab : al-washayaa, bab : الوصية بالثلث hadits no.1628 dari Said bin Abi Waqqas.
Juga hadits no.1629 kitab dan bab yang sama.
[2] Sunan At-Tirmizi,
kitab : Ad-Da'awaat, bab, hadits no.3598, hadits Abu Hurairah radiyallahu anhu.
At-Tirmizi mengatakan : Hadits ini shahih. Al-Albani mengatakan : Dhaif, tetapi
bagian pertama shahih dengan lafaz "Al-Musafir" sebagai ganti
"Al-Imam Al-Adil". Pada riwayat yang lain "Al-Walid".
[3] Shahih Muslim,
kitab : Al-Iman, bab : بيان غلط تحريم الأزاروالمن
بالعطية... hadits no.107 dari
Abu Hurairah radiyallahu anhu.
[4] Shahih Bukhari,
kitab : Al-Iman, bab : من كره ان يعود في الكفر... hadits no.21 dari Anas bin Malik radiyallahu
anhu. Lihat pula hadits no.6941 dan no.16.
Shahih Muslim, kitab : Al-Iman, bab : بيان خصال ... hadits
no.43 dari Anas bin Malik radiyallahu anhu.
[5] Shahih Muslim,
kitab : An-Nikah, bab : إستأذان الثيب في النكاح
بالنطق... hadits no.1421 dari
Ibnu Abbas radiyallahu anhu. Sunan
Abi Daud, kitab : An-Nikah, bab : في الثيب hadits no.2099 dari Ibnu Abbas radiyallahu
anhu. Abu Daud mengatakan : Lafaz أبوها
tidaklah meyakinkan. Al-Albani mengatakan : Shahih dengan lafaz تستأمر
tanpa penyebutan أبوها.
[6] Dha'if Al-Jami
Al-Shagir, Al-Albani, (Baerut : Al-Maktab Al-Islami), cet.3, th.1990,
hadits no.2674. (Lihat pula : Silsilah Al-Hadits Ad-Dhaifah, hadits
no.3493) Al-Albai mengatakan : Hadits ini dha'if.
[7] Shahih Al-Jami'
Al-Shagir, Al-Albani hadits no.3104. (Lihat pula : Silsilah Al-Ahaadits
As-Shahihah, hadits no.167.
[8] Dha'if Al-Jami'
Al-Shagir, hadits no.2634. (lihat pula : Silsilah Al-Ahadits
Al-Maudhu'ah. Haidts no.3466).
[9] Sunan Ibnu Majah,
kitab : Al-Masajid, bab : ما يكره في المسجد hadits no.751 dari Watsilah bin Al-Asqa'.
Al-Bushairi mengatakan : Isnadnya lemah.
[10] Al-Kamil Fii
Dhuafaa' Ar-Rijaal, Ibnu Adi. (Baerut : Daru Al-Kutub Ilmiah, juz 8,
hal.64). Pada hadits ini terdapat rawi yang bernama Musa bin Muhammad bin Atha' Abu Thahir Al-Maqdisi. Ibnu Adi
berkata : Haditsnya mungkar dan sering mencuri hadits. Al-Albani mengatakan :
Hadits ini maudhu'. Adapun hadits Muawiyah bin Jahimah, Al-Albani mengatakan :
Sanadnya hasan insya Allah. Al-Hakim
menshahihkannya dan Az-Zahabi menyetujui. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhaifah,
Al-Albani, (Riyadh
: Maktabah Al-Ma'arif), Cet.5, th.1992, hal.59, hadits no.593).
[11] Shahih Bukhari,
kitab : Al-Jihad Wal-Siyar, bab : الجنة تحت بارقة
السيوف hadits no.2818, dari
Abdullah bin Aufaa' radiyallahu anhu. Lihat pula hadits no.2966, 3024,
7237. Shahih Muslim, kitab
: كراهة تمني لقاء العدو.... hadits no.1742, dari Abdullah bin Abi Aufaa' radiyallahu anhu..
[12] Al-Kamil Fii
Dhuafaa' Ar-Rijaal, Ibnu Adi. Di dalam sanadnya terdapat Ahmad bin Abdul
Rahman bin Al-Harits Al-Kafartusi yang dikenal dengan "Jahdar". Ia
adalah seorang rawi yang lemah. (Darul Kutub Ilmiah : Baerut, juz 1, hal.307).
[13] Al-Maqashid
Al-Hasanah, Al-Sakhawi, (Mesir : Maktabah Al-Khanji), hadits no.383.
[14] Shahih Bukhari,
kitab : At-Thibb, bab : الحبة السوداء hadits no.5687 dan 5688, dari Khalid bin
Sa'ad dan Abu Hurairah radiyallahu anhuma. Shahih Muslim, kitab :
التداوي بالحبة السوداء hadits no.2215, dari Abu Hurairah radiyallahu anhu.
[15] Shahih Al-Jami'
Al-Shagir, hadits no.3121.
[16] Sunan An-Nasa'I,
kitab : Manasik Al-hajj, bab : ذكر الحجر الأسود hadits no.2935, dari Ibnu Abbas
radiyallahu anhu. Al-Albani mengatakan : Shahih.
[17] Shahih Bukhari,
kitab : Al-Umrah, bab : وجوب العمرة وفضلها hadits no.1773 dari Abu Hurairah
radiyallahu anhu. Shahih Muslim, kitab : Al-Hajj, bab : في فضل الحج ولعمرةويوم عرفة hadits no.1349 dari Abu Hurairah radiyallahu anhu. Jami' At-Tirmidzi, kitab :
Al-hajj, bab : ما ذكر في فضل العمرة hadits no.933 dari Abu Huraira radiyallahu
anhu. At-Tirmidzi mengatakan : ini adalah hadits hasan shahih.
[18] Sunan An-Nasa'I,
kitab : Manasik Al-Hajj, bab : فرض الوقوف بعرفة hadits no.3016 dari Abdu Rahman bin
Ya'mar. al-Albani mengatakan : Hadits ini Shahih. Lihat pula hadits
no.3044. Sunan Abi Daud,
kitab : Al-Manasik, bab : من لم يدرك عرفة hadits no.1949 dari Abdul Rahman bin
Ya'mar Ad-Dili. Al-Albani mengatakan : Hadits ini Shahih.
[19] Sunan Ibnu Majah,
kitab : Az-Zuhd, bab : Al-Hasad, hadits no.4210, dari Anas radiyallahu anhu.
Al-Bushairi mengatakan : Pada isnad ini terdapat Isa bin Abi Isa yang dha'if. Al-Albani
mengatakan : Hadits ini dha'if.
[20] Dha'if Al-Jami
Al-Shagir, hadits no.2713. Al-Albani mengatakan : Hadits ini dhaif. (Lihat
pula : Silsilah Al-Ahadits Al-Maudhu'ah, hadits no.3094).
[21] Al-Maqashid
Al-Hasanah, As-Sakhawi, Hadits no.404 hal.188.
[22] Jami'
At-Tirmidzi, kitab : Al-Manaqib, bab : Manaqib Al-Hasan Wal-Husain
radiyallahu ahuma, hadits no.3768, dari Hudzaifah radiyallahu anhu. At-Tirmidzi
mengatakan : Hadits ini hasan shahih. Al-Albani mengatakan : Hadits ini shahih.
Sunan Ibnu Majah, kitab : Al-Muqaddimah, bab : Fadlu Ali bin Abi
Thalib radiyallahu anhu, hadits no.118, dari Ibnu Umar radiyallahu anhu.
Al-Bushairi mengatakan : Diriwaytkan oleh Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak
dari jalur Al-Mualla bin Abdurrahman. Isnad ini lemah…Al-Mualla bin Abdul
Rahman mengaku telah memalsukan sebanyak 70 hadits terkait keutamaan Ali bin
Abi Thalib. Ini adalah perkataan Ibnu Main.
Al-Albani mengatakan : Hadits ini Shahih.
görüntülü show
ReplyDeleteücretlishow
SWV4W
https://istanbulolala.biz/
ReplyDeleteZENM
ığdır evden eve nakliyat
ReplyDeletebitlis evden eve nakliyat
batman evden eve nakliyat
rize evden eve nakliyat
niğde evden eve nakliyat
WFT
yalova evden eve nakliyat
ReplyDeletetunceli evden eve nakliyat
giresun evden eve nakliyat
ağrı evden eve nakliyat
van evden eve nakliyat
1GW
1A264
ReplyDeleteTokat Lojistik
Bingöl Şehir İçi Nakliyat
Çerkezköy Çekici
Samsun Parça Eşya Taşıma
Çerkezköy Sineklik
Elazığ Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Organizasyon
Tokat Şehir İçi Nakliyat
Sakarya Şehirler Arası Nakliyat
00C20
ReplyDeleteTunceli Lojistik
Sakarya Lojistik
Mersin Parça Eşya Taşıma
Sivas Evden Eve Nakliyat
Ankara Parça Eşya Taşıma
Lbank Güvenilir mi
Çerkezköy Motor Ustası
Çerkezköy Mutfak Dolabı
Muğla Şehir İçi Nakliyat
EBEAF
ReplyDeleteÜnye Mutfak Dolabı
Referans Kimliği Nedir
Diyarbakır Evden Eve Nakliyat
Siirt Evden Eve Nakliyat
Ardahan Evden Eve Nakliyat
Binance Referans Kodu
Gümüşhane Evden Eve Nakliyat
Hakkari Evden Eve Nakliyat
Etimesgut Parke Ustası
65812
ReplyDeleteÇankaya Fayans Ustası
Ordu Evden Eve Nakliyat
Ankara Evden Eve Nakliyat
Etlik Parke Ustası
Niğde Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Petek Temizleme
Kripto Para Nedir
Sincan Boya Ustası
Bitrue Güvenilir mi
AF354
ReplyDeleteÖn Satış Coin Nasıl Alınır
Binance Hesap Açma
Binance Yaş Sınırı
Coin Kazanma
Bitcoin Giriş Nasıl Yapılır
resimlimag.net
Bitcoin Kazma
Coin Kazanma
Binance Hangi Ülkenin
04C52
ReplyDeleteBitcoin Nasıl Para Kazanılır
Binance Borsası Güvenilir mi
Binance Kaldıraç Var mı
Kripto Para Madenciliği Siteleri
Kripto Para Çıkarma
Kripto Para Nedir
Bitcoin Kazma Siteleri
Binance Ne Kadar Komisyon Alıyor
Bitcoin Yatırımı Nasıl Yapılır
0F22D
ReplyDeletebinance
rastgele canlı sohbet
bingx
bitget
kripto ne demek
bitget
toptan mum
4g proxy
kraken
1585F
ReplyDeletemexc
en düşük komisyonlu kripto borsası
btcturk
kripto kanalları telegram
4g mobil
mexc
kaldıraç ne demek
btcturk
bitcoin haram mı
zxfvdsgfjhnygjuyhki
ReplyDeleteصيانة افران الغاز بجدة
صيانة افران بمكه NFCCsjYsbv
ReplyDelete