At-Tijani menulis : adapun kejadian
ketiga yang dilakukan Abu Bakar ketika awal kekhalifaannya, dan Umarpun berbeda
tantang hal itu, sedangkan ia menta'wilkan nash Alquran dan hadits nabi. Yaitu
KhAlid bin wAlid yang membunuh MAlik bin Nuwawa dengan cara dilemparkan dan
menjauhkan istrinya lalu menyetubuhinya pada malam itu. Ketika itu Umar berkata
kepada KhAlid
: wahai musuh Allah engkau telah membunuh seorang lelaki muslim kemudian menyetubuhi istrinya. Demi Allah pasti saya rajam engkau dengan batu. Tetapi Abu Bakar membelanya dan berkata : biarkan dia wahai Umar, ia hanya salah menta'wilkan hal tersebut, kiranya jauhkanlah ketajaman lidahmu dari Khalid.
: wahai musuh Allah engkau telah membunuh seorang lelaki muslim kemudian menyetubuhi istrinya. Demi Allah pasti saya rajam engkau dengan batu. Tetapi Abu Bakar membelanya dan berkata : biarkan dia wahai Umar, ia hanya salah menta'wilkan hal tersebut, kiranya jauhkanlah ketajaman lidahmu dari Khalid.
Ini adalah aib lain yang direkam oleh sejarah terhadap seorang pembesar
sahabat. Jika kita menyebutnya, maka kita sangat menghargainya. Bahkan kita
menyebutnya sebagai pedang Allah yang
terhunus ! apalagi yang bisa saya katakan tentang sahabat yang berbuat
demikian. Ia membunuh Malik bin Nuwairah , seorang sahabat mulia , pembesar
bani tamim dan pemimpin yarbu' , bahkan dia adalah legenda dalam kepahlawanan,
kemuliaan dan keberaniaan. Ahli sejarah menceritakan bahwa khalid menghianati Malik
dan koleganya. Setelah mereka meletakkan senjata dan sholat berjamaah, mereka
mengikatnya dengan tali. Sementara itu, laila binti minhal ada diantara mereka,
ia adalah istri Malik, wanita tercantik dari kaumnya. Khalidpun terpesona
dengan kecantikannya. Malik bekata kepada khalid : wahai khalid utuslah kami
kepada Abu Bakar, nanti dia yang memutuskan permasalahan ini.
Abdullah bin Umar dan Abu Qatadah ikut campur dalam masalah tersebut dan
menyarankan Khalid agar mengutus mereka kepada Abu Bakar tapi Khalid menolak
saran tersebut dan mengatakan : Allah swt tidak akan meyurutkan aku sebelum
membunuhnya. Malikpun menoleh kepada istrinya kemudian mengatakan kepada Khalid
: Dialah yang membuat saya terbunuh. Khalidpun menyuruh seseorang untuk
membunuhnya dan menawan Laila. Dan pada malam harinya, ia menggaulinya.[1]
Dengan taufik Allah swt saya katakan :
Pertama : Pembaca budiman harus melihat
dengan seksama sebelum menjawab ocehan pembohong ini. Bagaimana ia merasa
objektif dan adil padahal ia jauh dari sikap itu. Kita akan melihat betapa
sering ia mencela sahabat Rasulullah saw, termasuk Khalid bin Walid, orang yang
telah menghancurkan nyali orang-orang parsi, dimana At-Tijani tidak mencatat
kecuali riwayat-riwayat palsu yang tidak bisa dijadikan dalil kecuali oleh
orang-orang Rafidah. Bahkan ia seolah-olah tidak tahu riwayat-riwayat yang
shahih yang terdapat dalam buku-buku sejarah yang otentik. Ia hanya berdalih
dengan hadis-hadis tertentu yang sesuai seleranya, tetapi jika tidak demikian,
ia berpura-pura tidak tahu. Hal itu ia lakukan untuk memecah belah Ahlussunah,
tetapi dia salah alamat.
Kedua : Kedua riwayat yang diceritakan
oleh ahli sejarah tersebut, juga yang disembunyikan oleh At-Tijani, keduanya
membahas tentang pembunuhan Malik bin Nuwairah, yaitu :
Hadis pertama : ketika Khalid tiba di Battah, ia
mengirim beberapa prajurit untuk menawarkan agama islam dan menawan semua oang yang tidak
menerimanya. Jika mereka menolak, mereka diperintahkan untuk membunuhnya. Abu
Bakarpun pernah berpesan jika sampai kesuatu daerah agar menawarkan islam. Jika
mereka menerimanya mereka dilarang
memeranginya. Tapi jika mereka menolak, mereka harus diperangi dan ditawan .
jika mereka menerima islam, mintalah zakat dari mereka. Jika mereka mengakui
kewajiban zakat, terimalah zakat mereka. Jika menolak, perangilah mereka. Ia
berkata : tibalah Malik bin Nuwairah bersama beberapa orang dari bani
tsa'laba bin yarbu, tetepi satuan
pasukan tersebut berbeda pendapat tentang mereka. Diantara mereka terdapat Abu
qatadah. Ia membela mereka dengan mengatakan : Mereka telah mengumandangkan
adzan dan mereka mendirikan shalat. Ketika mereka berbeda pendapat, mereka
kemudian ditawan pada malam yang sangat
dingin, Kalidpun mengatakan :
دافئوا آسراكم
Hangatkanlah tawanan kalian
Sementara kata "dafa'a" dalam
bahasa kinanah berarti bunuhlah. Maka pasukan Khalid mengira beliau menyuruh
untuk membunuh para tawanan, bukan menghangatkan mereka. Serentak saja mereka membunuhnya
dan Dirar bin Azwar membunuh Malik. Ketika Khalid mendengar suara gaduh,
beliapun keluar dari kemahnya dan mendapati tawanan telah terbunuh semuanya. Khalidpun
mengatakan : jika takdir Allah swt menghandaki, pasti mereka mengalaminya.[2]
Hadis kedua : Khalid memanggil Malik bin Nuwairah dan mengingatkannya
dengan kelakuannya yang memata-matai Sajjah dan keengganannya membayar zakat.
Beliau mengatakan : Tidakkah anda tau bahwa zakat adalah pasangan shalat ?! Malik
menjawab : Sahabatmu ( Rasulullah saw ) mengira demikian. Khalid melanjutkan :
Apakah Rasululah sahabat kami saja, bukan
sahabatmu juga ?! wahai Dirar, tebas lehernya. Lalu ia menebas
lehernya..[3]
Ketiga : Adapun riwayat yang dipedomani
oleh At-Tijani dengan mengatakan bahwa Khalid ingin membunuh Malik bin Nuwairah
karena kecantikan istrinya kemudian ia mengatakan bahwa ia menukilnya dari tarikh Abulfida , tarikh Al-yaqubi, tarikh
Ibnu zahmah dan kitab Wafayatul A'yan. Tetapi ketika kita mengecek beberapa
literatur diatas, akan nampak bagi
pencari kebenaran akan kecorobohan At-Tijani ini dalam menukil. Kalau kita
merujuk kitab wafayatul a'yan karangan
Ibnu hillikan tentang kematian Malik, kita menemukan perbedaan kisah yang
ditulis oleh At-Tijani. Ibnu hillikan menulis peristiwa ini dengan mengatakan
: ketika Khalid berangkat untuk
memerangi mereka pada zaman kekhalifaan Abu Bakar Assiddiq r.a. ia menemui Malik,
pemimpin bani yarbu'. Ia telah mengambil zakat mereka dan menggunakannya. Khalid
kemudian membicarakan masalah ini, Malikpun berkata : Saya melaksanakan shalat
tanpa harus berzakat. Khalid kemudian mengatakan : Tidakkah engkau tahu bahwa
shalat dan zakat adalah sama ?! tidak bisa diterima tanpa kedua-duanya. Malik
menjawab : Sahabatmu berpendapat demikian. Khalid mengatakan : Anda tidak
menganggap Rasulullah saw sahabatmu ? demi Allah, saya akan menebas lehermu.
Keduanyapun terlibat dalam pembicaraan yang begitu lama hinngga Khalid
mengatakan : Saya akan membunuhmu. Malik berkata : Apa itu perintah sahabatmu ?
Khalid menjawab : Ini setelah hal itu ? Demi Allah, saya akan membunuhmu.
Abdullah bin Umar dan Abu Qatadah r.a.
ketika itu sedang berada diantara mereka.keduanya membahas masalah ini bersama
Khalid, tetapi beliau kurang tertarik dengan pendapat mereka. Malikpun kembali
mengatakan : Utus saja kami kepada Abu Bakar, nanti dia yang memutuskan
permasalahan ini. Karena diapun pernah memutuskan permasalahn orang–orang yang
lebih zhalim dari kami. Khalid menjawab : Allah swt tidak akan membebaskan aku
jika membebaskanmu. Ia kemudian minta Dirar bin Azwar Al-asadi untuk menebas
lehernya. Malikpun menoleh kepada istrinya ummu mutammim kemudian mengatakan
kepada Khalid : Inilah yang membuat aku terbunuh, kebetulan istrinya adalah
wanita tercantik di da'erah itu. Khalid menimpali : Tidak, tetapi Allahlah yang
membunuhmu karena anda murtad dari islam. Khalid kemudian memanggil Dirar sambil berkata : Tebas lehernya, maka iapun
menebas lehernya.[4]
Bandingkan pembaca budiman riwayat ini
dengan yang ditulis oleh At-Tijani, agar anda tau betapa hebat dia memutarbalikkan
fakta. Ia mengatakan bahwa Khalid menggauli laila, istri Malik. Ia menulis : Khalid
kemudian menawan laila dan menggaulinya malam itu juga. Ia menisbatkan
penukilannya kepada kitab "Wafayat Al-A'yan ", tetapi kalau kita
melihat kitab tersebut, kita hanya mendapatkan : Khalid kemudian menawan
istrinya . Ada
pendapat yang mengatakan bahwa ia membelinya dari dari rampasan perang kemudian
menikahinya. Juga ada yang berpendapat bahwa ia kemudian beriddah selama 3 x
lalu Khalid meminangnya dan iapun menyetujuinya.[5]
Apa ada lagi kedustaan lebih hebat dari itu, padahal buku tersebut memenuhi
toko-toko buku . Hendaklah bagi siapapun
yang menghendaki kebenaran untuk mengeceknya agar tahu bagaimana kebohongan
merajalela dengan mudahnya. Hanya dengan
menulis buku kemudian menghiasinya dengan berbagai kedustaan dan kehinaan.
Penulisnya tidak merasa malu dengan pengakuannya sebagai orang yang mendapatkan
hidayah, bertaqwa dan orang shiddiq. Ibnu hillikan kemudian melanjutkan
pembahasan ini denga menulis dibagian akhirnya : Demikianlah masalah ini
ditulis oleh watsibat dan Al-Waqidi pada kitabnya masing-masing. Dan merekalah
yang bertanggung jawab tentang kebenarannya.[6]
Artinya : Saya menukilnya dari kedua kitab tersebut tanpa saya perjelas
kebenarannya sebelunm itu. Jadi kalau ada cacat pada hadis tersebut, merekalah
yang bertanggung jawab.
Adapun kitab tarikh Al-yaqubi, ia
mengangkat masalah ini dengan bahasa yang kurang bagus. Ia menulis : Abu Bakar menulis surat kepada Khalid agar
segera menemui Malik bin Nuwairah Al-yarbui. Khalidpun berangkat menemui
kabilahnya . Ada
pendapat mengatakan Khalid menakut-nakuti mereka, lalu Malik mendatangi Khalid
untuk membahas masalah ini. Istri Malikpun ikut bersamanya. Ketika Khalid
melihatnya, ia nampak terkagum-kagum dengan kecantikannya lalu berkata : Saya
tidak akan enyah dari hadapanmu hingga saya membunuhmu, lalu ia menatap Malik
lalu menebas lehernya. Setelah itu ia mengawini istrinya.[7]
Jika kebohongan ini ditambah dengan
kebiasaan orang-orang Rafidah , begitupun dengan kejelekan dan tercampuraduknya
riwayat ini, belum lagi perubahan yang terjadi padanya, apalagi
ketidaksesuaiannya dengan riwayat-riwayat yang lain tentang sejarah panglima
islam ini, maka nampaklah kebenaran sesungguhnya. Agar kebingungan pembaca
hilang akibat kedustaan ini, maka saya akan jelaskan siapa sesungguhnya
Al-Ya'qubi itu. Dia adalah saudara At-Tijani dari segi perkembangan dan arah
hidupnya. Ia adalah orang Rafidah yang beraliran Itsna asyariah. Nah, dalam
bukunya tersebut ia menulis sejarah daulah islamiyah menurut pandangan syi'ah
imamiah. Ia tidak mengakui kecuali kekhalifaan Ali bin Abi Thalib beserta
keturunannya. Sesuai dengan silsilah kepemimpinann yang diakui oleh orang-orang
syi'ah. Mereka menyebut Ali sebagai pewaris kekhalifaan Rasulullah saw. ketika
ia menulis sejarah khalifah Abu Bakar, Umar dan usman, ia tidak menulis didepan
nama mereka kata khalifah, tetapi hanya dengan kata " persoalan ini
dipegang oleh fulan… ia jugatidak menulis kisah salah seorang dianara mereka
kecuali denga ejekan dan hinaan. Demikian pula sikapnya terhadap sahabat
lainnya. Ia menerangkan sejaah aisyah denga kurang baik sekali, begitupun
terhaap khalid bin walid, amru bin ash, muawiyah bin abu sufyan. Penjelasannya
tentang hari assaqifah sangat tidak beradab. Ia mengklaim bahwa telah terjadi
persekongkolan untuk merampas kursi kekhalifaan dari tangan ali bin abi thalib
yang merupakan pewaris tahta kekhalifaan menurut pandangannya. Bahkan ia sangat
berlebih-lebihan, hingga ketika mengomentari ayat ( al-maidah : 3 ) ia
mengatakan : ayat ini turun untuk amirul mukminin ali bin abi thalib, semoga
shalawat dan salam tercurah kepadanya, pada hari nafar. Sedang metode mereka
ketika mencela dan menuduh adalah seperti metode orang-orang syi'ah dan
orang-orang rafidah, yaitu mengangkat riwayat yang tidak sesuai dengan
sebenarnya atau menambah-nambah atau mengomentarinya atau menampilkannya bukan
pada tempatnya hingga artinya berubah.[8]
dari sini kita tahu bahwa khalid membunuh Malik bin nuwairah dengan keyakinan
akan kemurtadannya dan kengkarannya terhadap kewajiban zakat. Hal ini
berdasarkan riwayat yang terdapat dalam
buku-buku sejarah. Demikian pula dalam literatur yang kami sebutkan
sebelumnya.[9] yang
mana At-Tijanipun sering merujuknya, tetapi kita harus bermasabodoh dengan
perubahn yang ada padanya hingga uia menuduh khalid bin walidingin membunuh Malik
karena kecantikan istrinya. Dengan ini , tuduhan-tuduhan tersebut tidak berarti
lagi.
Keempat : adapun tuduhannya bahwa Umar
mengatakan kepada kahalid : wahai musuh Allah ! engkau telah membunuh seorang
muslim kemudian menggauli istrinya. Demi Allah, saya akan merajammu dengan
batu. Kemudian At-Tijani menisbatkan penukilannya kepada kitab tarikh attabari, tarih ibnu katsir,
al-ya'qubi dan al-ishabah. Ini adalah kepalsuan yang sangat nyata, karena
ketika merujuk kitab tarikh al-ya;'qubi dan al-ishabah, kalimat ini tidak kita
temukan sama sekali!!. Adapun kitab tarikh attabari, ia menulisnya bersama
dengan riwayat-riwayat lemah yang tidak bisa dijadikan hujjah. Dalan sanadnya
terdapat ali bin humaid, dia adalah muhammad bin humaid ibn hayyan arrazi yang terkenal kedhaifannya. Ya'qub assudusi
berkomentar : banyak riwayat-riwayat palsunya. Imam bukhari berkata : hadisnya
harus diteliti, annassa'i mengatakan : ia tidak terpercaya, al-jurjani berkata
: mazhabnya jelek dan tidak terpercaya.[10]
riwayat ini sanadnya lemah dan tidak bisa dijadikan hujjah . dari sisi
matannyapun hadis ini bermasalah karena berbunyi :Abu Bakar meminta khalid
untuk menghadap. Ketika ia tibah dimadinah, ia masuk ke masjid layaknya seorang
panglima perang. Umar kemudian menemuinya dan melepaskan anak panahnya serta
menghancurkannya. Lalu mengatakan kepadanya : engkau telah membunuh seorang muslim
kemudian menggauli istrinya. Demi allah, saya akan merajammu denga batu, tetapai khalid tidak melayaninya karena
yakin pendapat Abu Bakar sama dengannya. Saya katakan : jika Umar bin khattab
mengetahui pendapat Abu Bakar dalam masalah ini, sebagaimana ada dalam salah
satu riwayat, sebelum khalid menghadap kepada mereka, karena mereka berdua
telah membahas masalah ini –sebagaimana yang terdapat dalam riwayat-. Abu
Bakarpun menegur Umar dengan mengatakan
kepadanya : jauhkanlah ketajaman lidahmu dari khalid. Ia memuji khalid,
membebaskannya dari tuduhan membersihkan namanya sebagaimana yang dikatakan
Rasulullah saw :.
إن خالدا سيف سله
الله علي اكا قرين قلا أشيمه
Sesungguhnya khalid adalah pedang yang
dihunuskan oleh Allah terhadap orang-orang kafir.
Bagaimana mungkin berbuat demikian
kepada khalid dengan menyelisihi
pendapat khalifah ? mungkin ada yang mengatakan : umsr bin khattab adalah oang
yang keras dalam beragama, ia teguh pada pendiriannya dan tidak akan tunduk
kepada orang lain. Kami katakan : kemana kekerasan itu berada setelah khalid
beremu dengan Abu Bakar dan mennjelaskan persoalan sebenarnya sesuai dengan apa
yang terjadi, sebagaimana pendapatnya serta pendapat sahabat lainnya. Kemudian
Abu Bakar mengingatkan Umar dengan mengatakan : kesinilah wahai anak ummu
syamlah . apakah dalan kejadian kecil itu yang merupakamn penutup dari kisah
ini. Umar telah mengetahui bahwa Abu Bakar telah meridai pendapat khalid. Ia tidak mengjaknya
berbicara dan langsung masuk kerumah . pengetahuan ini ada sebelum khalid
menemuai Abu Bakar dan melepas panahnya serta menghancurkannya. Akan tetapi
para perawi hadis ini lupa atau tidak sadar ? atau Umar merubah pendapatnya dan
sadar bahwa khalid jauh dari tuduhan tersebut.[11]jika
kita ibaratkan Umar memerintahkan untuk merajam khalid, maka kita katakan ini
hanyalah masalah ijtihadiyyah. Pendapat Abu Bakar tentang hal itu bahwa khslid
tidak bisa diqisas. Sementara Umar melihat khalid harus diqisas. Padahal Umar
tidaklah lebih alim dari Abu Bakar. Baik menurut ahlussunna maupun oang-orang
syi'ah. Bahkan Abu Bakar tidak harus membuang pendapatnya demi mengikuti
pendapat Umar. Dalil syar'ipun tidak menjelaskan bahwa pendapat Umarlah yang
lebih tepat. Lalu bagaimana mungkin masalh seperti ini dijaadikan sebagai cacat
bagi Abu Bakar kecuali orang-orang yang sedikit ilmunya.[12]
Kelima : adapun perkataannya : ini adalah cacat lain yang direkam oleh
sejarah terhadap pembesar sahabat. Jika kita menulisnya, kita menulisnya dengan
penuh penghormatan dan kemuliaan, bahkan kita sebut ia sebagai pedang Allah
yang terhunus. Mengherankan sekaliu kata-kata ini.siapa yang mau mendengar perkataan
penulis ini. Ia seolah-olah sedang menulis tentang pemimpin orang munafik. Ia
sangat gembira ketika menemukan aib salah seorang dari sahabat nabi. Bahkan ia
menghina kami karena memuliakan dan mennhormati khalid. Seolah-olah ia
mengatakan : tidak ada penghormatan terhadap siapapun dari sahabat nabi. Adapun
tentang penamaannya sebagai pedang allah yang terhunus, itu adalah penamaan
dari rasululah saw sendiri. Sebagaimana yang terdapat dalam shahih bukhari dari
anas r.a.bahwa Rasulullah menginformasikan tentang zaid, ja'far dan ibnu
rawahah dengan mengatakan :
أخذ الراية زيد
فأصيب ثم أخذها جعفر فأصيب ثم أخذهاابن رواحة فــأصيب وعيناه تذرفان حتى أخذها سيف من
سيوف الله حتى فتح الله عليهم
Bendera perang akan dipegang oleh zaid
kemudian syahid, lalu diambil oleh ja'far dan syahid pula, kemudian dipegang
oleh ibnu rawahah dan syahid juga, rarsulullahpun menitikan air mata : hingga
bendera itu diambil oleh slah satu pedang Allah (khalid ) hingga Allah
memenangkan mereka dalam peperangan[13].
Imam attirmizi meriwayatkan dari abu
hurairah , ia berkata : kami singgah disuatu rumah bersama Rasulullah saw,
tiba-tibaa banyak orang yang berlalulalang. Rasulullah saw mengatakan : wahai
abu hurairah, siapa dia ? saya bilang : fulan . Rasulullah berkata lagi :
نعم العبد فلان
Dia adalah hamba Allah yang baik
Setelah itu lewat lagi seseorang.
Rasulullah berkata : siapa itu wahai Abu hurairah ? saya bilang : fulan .
Rasulullah kemudian mengatakan :
بئس العبد فلان
Dia adalah hamba yang kurang baik.
Hingga khalidpun lewat. Saya lalu
mengatakan : ini dia khalid bin walid wahai Rasulullah. Rasulullah pun bersabda
:
نعم عبد الله
خالد, سيف من سيوف الله
Khalid adalah hamba Allah yang baik,
dia adalah salah satu pedang Allah.[14]
Sekarang, apalagi yang akan dilakukan At-Tijani
dengan hadis-hadis tersebut ?! pasti ia akan mengakal-akalinya sebagaimana ia
sering berbuat demikian, karena itu bertentangan dengan hawa nafsunya dan
pemikirannya. Dengan gembira ia akan mengatakan : hadis ini jelas-jelas kebatilannya !!
Keenam : adapun perkataannya
bahwa Malik bin nuwairah adalah sahabat yang mulia, perkataan ini tidak sesuai
engan kenyataaan dan sejarah. Sejarawan malah mempertegas kemurtadannya setelah
Rasulullah saw wafat dan tidak lagi mau membayar zakat.. bahkan ia hanya
membagi-bagikan zakat hanya kepada kaumnya saja. Ketika dihadapkan kepada khalid
an ditanya tentang zakat, ia hanya mengatakan : sahbatmu ( Rasulullah ) mengira
demikian. Maksud perkataan ini adalah : ia tidak lagi mengakui kewajiban zakat.
Ini yang pertama. Sedang yang kedua, ia menyebut Rasulullah " sahabatmu
". ini adalah perkataan orang-orang musyrik yang tidak mengakui kenabian
Rasulullah saw. padahal dengan keingkarannya saja dengan kewajiban zakat sudah
cukup dijadikan alsan untuk membunuhnya. Riwayat ini desebutkan semua oleh
sejarawan, diantaranya al-asfahani dalam kitab al-agani dan ibnu hillikan. Beda
dengan al-ya'qubi arrafidi yang terkenal dengan kebohongannya itu. Lalu
bagaimana bisa dikatakan bahwa Malik adalah sahabat yang mulia !! bahkan ahli
sejarah menyebutkan bukti lain yang mempertegas bahwa Malik meninggal dalam
keadaan murtad. Mereka mengatakan : Umar pernah bertemu dengan mutammim bin
nuwairah, saudara Malik. Umarpun memintanya untuk melantunkan sya'ir yang
pernah di ucapkan untuk saudaranya. Mutammim pun melantunkan bait sya'ir
tersebut, diantara bunyinya adalah :
Kami bagaikan dua saudara yang berkaitan
erat hingga dikira tidak pernah berpisah, tapi setelah kami berpisah, saya dan
Malik seolah-olah belum pernah melewati malam bersama-sama.
Ketika Umar mendengar sya'ir tersebut.
Iapun mengatakan : demi allah, ini adalah ucapan perpisahan yang baik.saya
ingin sekali pintar bersya'ir agar saya mengiringi kepergian saudaraku dengan
sya'ir yang sama dengan yang engkau ucapkan untuk saudaramu. Mutammim kemudian
mengatakan : jika seandainya saudaraku meninggal dalam keadaan muslim layaknya
saudaramu, nniscaya saya tidak melantungkan syair penyesalan untuknya. Umarpun
gembira denga pengakuan mutammim
tersebut dan mengatakan : belum ada yang mengucapkan bela sungkawa kepada
saudaraku layaknya mutammim.[15]
Pada redaksi yang lain, perkataan
mutammim lebuh jelas lagi. Ia mengatakan : wahai amirul mukminin, saudaramu
meninggal dalam keadaan muslim sedang saudara saya meninggal dalam keadaan
murtad. Umar r.a lalu mengatakan : belum aa yang berbelasungkawa kepada
saudaraku layaknya mutammim.[16]
masih adakh bukti lain yang lebih jelas lagi tentang kemurtadan Malik ?!
Ketujuh : Adapun tentang pernikahan khalid
dengan istri Malik dan tuduhan At-Tijani bahwa khalid menggaulinya malam itu
juga. Hal ini benar-benar tidak sesuai dengan realitas. Ibnu katsir menyebutkan
bahwa khalid memilih istri Malik dan setelah halal baginya, barulah ia
mencumbuinya.[17]
Attabaripun menyinggung masalah ini dengan mengatakan : khalid menikahi ummu
tamim, putri al-minhal. Kemudian ia menunggu hingga habis masa iddahnya.[18]
Adapun dalam kitab al-kaamil : khalid
kemudian menikah dengan ummu tamim, istri Malik.[19]
mereka semua tidak mengatakan seperti perkataan At-Tijani bahwa ia menggaulinya
malam itu juga. Khalid hanya menikahinya setelah habis masa iddahnya. Kalau
klaim At-Tijani itu benar, pasti ibnu katsir juga menyebutnya. Ibnu hillikan
yang dijadikan At-Tijani sebagai referensi mengatakan : khalid lalu menawan
istrinya, ada pendapat mengatakan ia beriddah selam 3 x haid kemudian dipinang
oleh khalid, ummu tamimpun menerima pinangannya.
Saya dan pembaca budiman
bertanya-tanya, darimana anda tau khalid menggauli istri Malik malam itu juga
?! wahai At-Tijani, apa anda bisa menjawabnya ! jika khaliud menikahi istri Malik
setelah habis masa iddahnya, apa itu dikatakan kesalahan ?!
Ia kemudian dengan bangga mengatakan :
apalagi yang bisa saya katakan tentang sahabat-sahabat itu, orang-orang yang
melanggar laranga Allah, membunuh norang-orang muslim demi memenuhi hawa
nafsunya dan menghalalkan praktek seksual yang dilarang oleh Allah swt.. dalam
islam, perempuan tidak bisa dinikahi jika ditinggal mati oleh suaminya keculi
telah habis masa iddahnya. Tetapi khalid hanya mengikuti hawa nafsunya hingga
ia tersesat.[20]
Saya katakan : pertama : semoga Allah
melaknat orang-orang munafik yang takabbur dan berjiwa kotor. Orang-orang yang
menjelek-jelekkan generasi terbaik ummat ini. Mereka tidak memiliki bukti kecuali
dengan kebatilan dan ocehan. Hal itu hanyalah memperjelas kedengkian mereka
terhadap islam, yaitu dengan cara menjelekkan sahabat-sahabat nabi saw, pembawa panji-panji al-qur'an dan
sunnah, panglima perang dan para mujahidin di jalan Allah swt. dengan itu
mereka berharap islan mudah diruntuhkan denga sempurna dari jiwa orang-orang
islam. Tetapi sihir itu telah hancur wahai At-Tijani !!
Kedua : tidak ada keraguan lagi bahwa
para sahabat tidak melanggar perintah Allah swt dan membunuh orang-orang muslim
demi memenuhi hawa nafsu mereka. Celaan ini hanyalah bualan belaka tanpa
didukung oleh bukti apapun. Saya sudah menjelaskan tadi alasan khalid tentang
masalah ini dan tidak usah lagi diulang. Adapun tuduhan bahwa mereka menghalalkan
seks bebas yang dilarang oleh Allah, perkataan ini tidak bisa diucapkan kecuali
oleh orang-orang yang hatinya buta dan tertutup. Saya baru saja menunujukkan
dari referensi At-Tijani sendiri bahwa khalid bercumbu dengan istri Malik
setelah habis masa iddahnya dan iapun ridha denga hal itu. Tetapi At-Tijani terbelenggu oleh
kesyi'ahannya hingga terbawa oleh hawa nafsunya yang membuat ia tersesat.
At-Tijani melanjutkan kebodohannya
dengan mengatakan : walaupun istri Malik digauli setelah habis masa iddahnya
juga tidak berarti apa-apa bagi khalid, karena ia telah membunuh suaminya dan
kaumnya dengan cara yang sangat zhalim
dan kejam. Padahal mereka adalah orang-orang muslim sesuai dengan pengakuan
abdullah bin Umar dan abu qatadah yang begitu murka dengan perbuatan khalid.
Ia lalu pergi kemadinah dengan bersumpah
bahwa tidak akan lagi berjihad dengan khalid dibawah naungan satu bendera
perang. Ia kemudian menisbatkan penukilannya kepada kitab tarikh attabari,
tarikh al-ya'qubi, tarikh abul fida dan al-ishabah.[21]
Saya mengatakan :
Pertama : riwayat
yang dinisbatkan oleh At-Tijani kepada kitab attabari adalh riwayat yang sama
dengan klaimnya bahwa Umar bin khattab mengancam khalid dengan rajam. Riwayat
ini sudah dijelaskan kelemahannya.
Kedua : adapun riwayat yang mengatakan bahwa abu
qatadah murka denga perbuatan khalid …. Saya tidak menemukan riwayat ini dalam
kitab al-ishabah. Tapi nampaknya ia sengaja memperbanyak referensi supaya
kebohongannya makin dipercaya.
Ketiga : adapun
pendapat abu qatadah, jika benar, itu hanyalah pandangn peribadinya. Berbeda
dengan pandangan khalid tentang masalah tersebut. Bukan iab bagi khalid jika
tidak berjuang bersama abu qatadah dalam naungan satu bendera, karena ia yakin
denga pendapatnya. Jika saja sikap abu qatadah tersebut benar, lalu kenapa ibnu
Umar tidak melakukan hal yang sama. Ia hanya menjelaskan pendapatnya kemudian
berangkat bersam para pasukan ?! hal ini menunjukkan dalamnya pemahaman ibnu
Umar r.a bahwa khalid dan orang yang sependapat dengannya tidaklah karena
mengikuti hawanafsunya. Bahkan jika mereka salah, itu hanya karena salah ta'wil
saja.[22]
Saya ingin
bertanya kepada At-Tijani : kenapa ia mendukung sikap abu qatadah dan melihat
pendapat khalid salah ? padahl keduanya hanya menta'wilkan permasalahan sesuai
dengan kapasitas mereka. Kenapa ia tidak seperti sikapnya dirar bin al-azwar
yang mebunuh Malik dengan keyakinan akn kemurtadannya. Sama dengan pendapat khalid.
Apa ia mengjari kita bahwa dirar membunuh Malik untuk memenuhi nafsunya saja.
Ia bersikap seperti abu qatadah untuk menolak kebenaran!? Saya mengatakan
kepada At-Tijani : cukuplah celaan anda terhadap para sahabat!!
Kemudian ia berdalih
denganperkataan husain haikal dalam kitabnya ( asiddiq Abu Bakar ) yang ia
hiasi dengan berbagai riwayat tanpa bisa membedakan mana yang shahih dan mana
yanh bermasalah. Kemudian ia melanjutkan : apakah kita harus bertanya kepada
ustaz haikal dan semisalnya dari kalangan ulama kita yag memanipulasi data demi
menjaga kehormatan para shabat ? apakah kita harus menanyai mereka kenapa Abu
Bakar tidak menghukum khalid dengan hukuman had ? jika Umar –seperi dikatakan haikal sebagai
contoh terbaik dalam masalah keadilan- kenapa hanya memecatnya dari panglima
perang dan tidak menghukumnya dengan hukuman had agar tidak menjadi kenangan jelek yang
disampaikan kepada orang-orang muslim tentang cara-cara menghormati Alquran?
Apakah mereka telah menghormati Alquran dan melaksanakan perintah-perintah
Allah ? sekali-kali tidak, itu hanya politik, apa yang anda ketahui tentang
politik ? ia hanya mendatangkan hal-hal lucu, memutarbalikkan fakta dan
meninggalkan nash-nash Alquran.[23]
Saya mengatakan :
Saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa Khalid membunuh Malik karena melihat ia
murtad, saya pun menyabutkan penyebab Khalid berpendapat demikian. Itu adalah
penyebab yang menurut saya menampakkan secara nyata akan murtadnya Malik.
Secara umum kita hanya mengatakan tentang masalah ini, bahwa Khalid jika
bersalah ketika membunuh Malik, hanya salah menta'wilkan dan ini tidak
mengharuskan Khalid diqishash. Masalah ini seperti persoalan Usamah bin said
ketika ia membunuh seseorang yang telah mengucapkan la ilaha illallah. Nabi
bertanya kepadanya : wahai Usamah apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan
la iliha illallah tiga kali ? Usamah pun menolak telah membunuhnya. Ia pun
tidak diharuskan untuk diqishash, membayar diat dan membayar kafarat. Ibnu
jarir Attabari dan yang lain telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Qatadah
bahwa ayat ini (An-nisa:94) turun pada masalah mirdas, seseorang yang berasal
dari gathafan, Rasulullah saw mengirim tentara kepada kaumnya diantara mereka
ada Ghalib Allaitsi, teman-temannya pun lari terpencar sedangkan ia diam
ditempat. Ia mengatakan : Saya seorang mukmin, ia pun mengucapkan salam kepada
mereka, tapi mereka membunuhnya dan mengambil ghanimahnya. Allah swt lalu
menurunkan ayat ini, Rasulullah saw memerinyahkan untuk mengembalikan
keputusannya kepada keluarganya, begitu pun diatnya. Beliau pun melarang orang-orang
mukmin berbuat seperti itu lagi. Demikianlah Khalid bin walid yang telah
membunuh bani Juzaimah dengan ta'wil, Rasulullah saw berdoa:
اللهم إني أ برأ إليك مما صنع خالد
Ya Allah saya
serahkan kepadamu apa yang telah dilakukan oleh Khalid.
Walaupu demikian, Rasulullah saw tidak
mengqisasnya karena ia salah ta'wil. Jika rasululah saja tidak menhukumnya
dengan qisas, padahal khalid telah membunuh orang-orang muslim bani jazimah
karena ta'wil, maka lebih-lebih Abu Bakar tidak menghukumnya hanya karena ia
membunuh Malik bin nuwairah.[24]
Anehnya, attijai menyinggung masalah khalid
dengan bani juzaimah lalu berdalih dengan itu untuk menyerang Abu Bakar,
padahal dia tidak tahu bahwa Rasulullah sendiri tidak menghukumnya. Kenapa ia
tidak menjadikan itu sebagai hujjah untuk mendukung Abu Bakar yang tidak
menghukum khalid?! Tapi siapapun yang mengikuti hawa nafsunya, pasti buta
dari sunnah .[25]
setelah itu, apa saya bisa bertanya kepada doktor At-Tijani : kenapa Rasulullah
saw tidak memberlakukan hukum had terhadap khalid, bahkan beliau tidak
mencopotnya dari panglima perang.malah beliau membiarkannya hingga ia wafat ?!
apakah ini disebut kengan jelek yang akan dibaca oleh ummat islam tentang cara menghormati Al-qur'an ? apakah
rsulullah saw meninggalkan nash-nash al-qur'an ?! sekali-kali tidak. Tetapi itu
hanya kebohongan yang merupakan keahlian At-Tijani.
Kemudian ia
mengarahkan anda kepada kesesatannya dengan mengatakan : apakah kita harus
bertanya kepada beberapa ulama kita yang menulis dalam kitab mereka bahwa
Rasulullah saw sangat marah sekali ketika usamah bin zaid datanh untuk
memberikan syafaat kepada seorang wanita
bangsawan yang telah mencuri. Rasulullah saw mengatakan :
ويحك, أتشفع في حد من حدود الله ؟ والله لو كانت فاطمة بنت محمد سرقت
لقطعت يدها, إنما أهلك من كان قبلكم إذا سرق فيهم الشريف تركوه وإذا سرق الضعيف
أقاموا عليه الحدز
celaka. Apakah
engkau mau memberikan syafa'at kepada seseorang yang telah melanggar ketetapan
Allah ? sekiranya fatimah binti muhammada yang
mencuri, pasti saya potong tangannya. Kehancuran menimpa orang-orang
sebelum kalian karena apabila pembesar-pembesar mereka yang mencuri, mereka
biarkan begitu saja, tapi jika pencurinya adalah rakyat biasa, mereka
menghukumnya.
Lalu kenapa
mereka diam saja ketika orang-orangmuslim yang tidak berdosa dan wanita-wanita
mereka dicabuli pada malam harinya. Padahal mereka sedang bersedih atas
meninggalnya suami merka tetapi mereka banyak membenarkan perbuatan Khalid
dengan melakukan kebohongan-kebohongan, membikin-bikin keutamaan untuknya dan
menamainya sebagai pedang Allah yang terhunus. Saya terheran-heran oleh
kelakuan beberapa orang temanku yang pintar melucu dan mempermainkan kata. Suatu
hari saya menyebutkan keistimewaan Khalid ketika saya masih jahiliah dulu
dengan berkata kepadanya bahwa Khalid adalah pedang Allah yang terhunus,mereka
lalu meneriaki saya sambil berkata : Khalid adalah pedang setan yang lemah.
Ketika itu saya sangat kaget, tetepi setelah saya menelusurinya lebih jauh
Allah swt lalu membuka pandanganku dan mengajariku nilai-nilai mereka yang
mengusai kekhalifaan, mengganti hukum-hukum Allah, menelantarkannya dan
melanggar aturan-aturan Allah.[26]
Untuk menjawab pertanyaan ini saya
katakan : pertama : Imam Bukhari meriwayatkan hadits tersebut dengan redaksi
seperti ini. Dari Aisyah r.a , orang-orang quraisy disibukkan oleh perempuan
dari suku maksum yang telah mencuri. Mereka lalu mengatakan: siapa yang bisa
membahas masalah ini dengan Rasulullah saw ? tidak ada yang bisa kecuali
usamah, kekasih rsulullah saw. usamahpun membecarakan masalah ini dengan
Rasulullah saw. beliapun mengatakan :
أتشفع في حد من حدود الله ؟
Apakah engkau
memberikan syafa'at seseorang yang melanggar hukum Allah?!
Beliau kemudian
berdiri dan berkhotbah :
يا أيها الناس, إنما ضل من كان قبلكم أنهم كانوا إذا سرق الشريف تركوه
وإذا سرق الضعيف أقاموا عليه الحد. وآيم الله. لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطع
محمد يدها
Wahai manusia !
orang-orang sebelum kalian tersesat karena jika pembesar mereka mencuri,mereka
membiarkannya, tetapi jika orang-orang lemah berbuat demikian, pasti mereka
menghukumnya. Demi Allah, jika fatimah binti muhammad mencuri, pasti muhammad
memotong tangannya.[27]
Hadis ini adalah
yang paling menentang At-Tijani, karena hadis ini menjelaskan bahwa usamah
ingin memberi syafa'at kepada seseorang yang nyata-nyata telah mencuri tanpa sedikitpun keraguan dan
ta'wil.sementara masalah hudud,sebagaimana telah masyhur, bisa ditinggalkan
kareana adanya syubhat.. seandainya ada syubhat, pasti usamah tidak memberi
syafa'at kepada perempuan itu. Hal ini jelas dalam sabda Rasulullah saw :
apakah engkau ingin memberikan syafaat kepada oarang yang telah melanggar hukum
Allah ?!. beda dengan perbuatan khalid. Ia melihat bahwa Malik telah murtad,
itu setelah berbincang=bincang dengannya. Kemudian ia mmembunuhnya. Paling-paling
kita mengatakan bahwa khalid menta'wilakannya, tetapi salah dalam ta'wil
tersebut. Lalu bagaimana jika kemurtadan Malik sudah terbukti. Lalu kenapa
At-Tijani mempersamakan kedua masalah itu.
Kedua : lihatlah pembaca sekalian
kelakuan attujani ini. Ia menuduh ahlussunnah pelaku kebohongan dan sengaja
memalsukan keutamaan tertentu kepada khalid. Itu dengan menyebutnya sebagai
pedang Allah yang terhunus. Padahal
terbukti bahwa Rasulullah saw yang menyebutnya demikian. Baaimana khalid tidak
seperti itu, padahal dialah pemimpin umat islam pada setiap kemenagan dalam medan pertempuran. Ia
merasakn pahit getirnya jihad hingga pada hari mu'tah, 7 buah pedang hancur
ditangannya. Tidak ada yang bertahan dengannya kecuali shafiyyah yamaniyyah.[28]
ia pernah mengatakan : jihadku dijalan Allah telah membuatku jarang membaca
Al-qur'an.[29] ketika
ajal hampir menjemputnya, ia mengatakan sebuah p-erkataan yang tercatat oleh
sejarah dan diwariskan kepada generasi selanjutnya, ia mengaakan : satu malam
yang sangat dingin bersama pasukan muhajirin yang pada pagi harinya kami
menyrang musuh lebih aku sukai daripada suatu malam aku dihadiahi pengantin
baru atau diinformasikan kepaaku akan kelahiran seorang anak. Olehnya itu,
berjihadlah kalian dijalan Allah.[30]
Ibnu abdilbar
menulis dalaam kitab al-istiaab : ketika kematian menjemput khalid bin walid,
ia mengatakan : saya telah menghadiri seratus kali peperangn atau mendeakati
itu, dan pada setiap jengkal badanku pasti ada bekas sabetan pedang, tusukan
atau bekas anak panah. Nah sekarang, saya terbaring diatas ranjang menunggu
kematian. Semoga saja mata orang-orang penakut tidak bisa terpejam.[31]
Bahkan ulama
rafidah sendiri kepahlawanan dan keberanian khalid. Mereka tidak bisa
menginggkarinya. Imam besar mereka Abbas al-qummi mengatakan dalam kitabnya
" al-kunaa wa al-alqaab " : dialah panglima yang banyak memenangkan
pertempuran. Ia pernah mengatakan , sebagaimana riwayat darinya, telah aku
hadiri beberapi kali pertempuran dan tidak ada sejengkalpun badanku pasti ada
bekas tusukan atau sabetan pedang, sekarang saya terbaring diatas ranjang
kematian. Semoga mata orang-orang penakut tidak bisa terpejam.[32]
Perhatikanlah
attujani ketika masih jahiliah , sesuai dengan pengakuannya, mengatakan kepada
seorang sahabtnya bahwa khalid adalah pedang Allah yang terhunus, sebagaimana
Rasulullah memanggilnya demikian. Hal ini ia katakan sebagai jawaban terhadap
ocehan salah seorang temannya yang mengatakan : khalid adalah pedang syetan
yang tumpul. At-Tijani mengatakan jawaban tersebut, sesuai dengan pengakuannya,
setelah ia memperjelas masalah itu, Allah kemudian membuka kesadarannya !!
Ketahuilah wahai pembaca budiman,
hidayah yang bagaimana yang didapatkan oleh At-Tijani ini, hingga anda bisa
meminta keselamatan untuknya. Ia melanjutkan kegilaannya dengan mengatakan :
ahli sejarah menulis bahwa Abu Bakar mengutus khalid bin walid, setelah selesai
perang tersebut ke yamamah, perang yang ia menangkan juga.. setelah itu, ia
juga menggauli seorang perempuan sebagaiman ayang ia lakukan kepada istri Malik,
padahal darah orang-oarang muslim dan pengikut musailamah belumlah kering. Abu
Bakarpun lebih marah kepadanya
dibanding dengan sebelumnya. Padahal
wanita itupu telah bersuami, tetapi ia dibunuh oleh kahalid lalu menggauli
istrinya seperti yang ia perbuat kepada laila, istri Malik. Kalau tidak
demikian, tidak mungkin Abu Bakar begitu marah kepadanya dibanding ketika
masalah sebelumnya. Ahli sejarah menulis isi surat yang dikirim Abu Bakar kepada khalid bin walid. Didalamnya tertuli :
demi Allah wahai khalid, kamu adalah orang yang hampa. Engkau menikahi
perempuan, padahal dipekarangan rumahmu masih terdapat ceceran darah 120 ribu
orang-orang muslim. Ketika khalid membaca surat
tersebut, ia mengatakan : ini adalah perbuatan penindas, yang ditujukan kepada
Umar bin khattab.[33]
Saya mengatakan :
pertama : riwayat ini lemah, karena pada sanadnya terdapat ibnu humaid bin
humaid arrazi. Al-uqaili menulisnya dalam kitab Adduafaa. Ibnu hajarpun
melemahkannya dalam kitab attaqrib.[34]
jadi riwayat ini lemah dan tidak bisa dijadikan hujjah.
Kedua : jika
seandainya riwayat ini benar, maka isinya tidak sedikitpun mencela khalid,
karena ia menemui majaah bin mararah agar menikahkannya dengan putrinya. Ia
kemudian menikahkan mereka berdua. Saya pikir pernikahan ini bukanlah aib bagi
khalid, begitupun pernikahannya dengan wanita lainnya. Adapun mengenai
kemarahan Abu Bakar , khalid telah mambalas suratnya dengan penjelasan tentang alsannya berbuat demikian. Ia menulis
: amma ba'du, demi Allah, saya tidak menikah kecuali setelah aku merasa tenang
dan rumah telah aman. Saya tidak menikahi seseorang kecuali aku mengutus
seseorang dari madinah untuk meminangnya. Jika engkau membenci hal itu saya
pasti menyayangkannya. Adapun mengenai kesedihanku dengan terbunuhnya
orang-orang muslim, seandainya kesedihan itu hidup atau bisa mati pasti ia tetap
demikian. Saya menceburkan diri tanpa pertimbangan hingga aku putus asa dengan hidup
dan sangat yakin akan kematian. Adapun masalah penghianatan , majaah kepadaku, saya tudak merasa bersalah
ketika itu dan saya pun tidak mengetahui hal-hal yang ghaib. Allah swt juga
tetap memberikan kepada orang-orang mukmin kebaikan dan mewariskan bumi ini kepada mereka-mereka yang bertaqwa.[35]
Surat khalid ini sudah sangat jelas sekali
kandungannya dan tidaak butuh lagi penjelasan.
Ketiga :
kelihatannya At-Tijani tidak bisa lepas dari karakternya sebagai pembohong. Ia
menolak kebenaran dengan mengatakan : tidak ada keraguan lagi bahwa wanita itu
juga telah bersuami, tapi ia dibunuh oleh khali kemudian menggauli istrinya
sebagaimana yang ia perbuat kepada laila, istri Malik.
Saya tidak yakin
ketika At-Tijani menulis masalah ini tidak mengetahui bahwa khalid meming
perempuan ini lewat ayahnya majaah. Ia menyetujui pernikahan mereka berdua.[36]
subhanallah…….At-Tijani mengatakan telah mendapatkan hidayah kepada jalan yang
lurus. Lalau bagaimana kalau ia tahu bahwa ia sebenaranya tersesat dari jalan
yang benar. ?! mudahan-mudahan Allah swt
memberikan keselamatan bagi kita.
Setelah
penjelasan ini, saya yakin kebenaran telah kami paparkan kepada siapapun yang
menghendakinyan. Alhamdulillah.
Alih Bahasa : Idrus Abidin, Lc, M.A
[1] Tsumma ihtadaitu, hal :
155-156.
[2] Tarikh At-tabari jilid :
2 hal : 273 Thn. 11 H, Tarikh Ibnu Atsir jilid : 2 hal :217 thn 11 H ,
Al-bidayah wa Annihayah jilid : 6 Hal :
326, Tarikh Ibnu Khaldun jilid : 2 Hal :
500-501.
[3] Attabari jilid : 2 hal :
273-274, Tarikh Ibnu Atsir jilid : 2 hal : 217-218, Al-bidayah wa
An-nihayah . jilid : 6 hal : 326-327.
[4] Wafayat al-A'yaan wa
Anbaa' Abnaa' Zamaan oleh Ibnu Khillikan
jilid 6 hal : 14 terbitan Dar
shadir-Bairut.
[5] Ibid.
[6] Ibid hal : 15.
[7] Tarikh Al-ya'qubi jilid :
2 hal : 131.
[8] Manhaj Kitaba Attarikh
Al-Islami oleh Muhammad Shaamil As-salmi hal : 430-431.
[9] Saya belim menemukam
kitab sejarah Ibnu Katsir atau Ibnu sahmah, tapi apa yang kami paparkan tadi sudah
cukup bagi pencari kebenaran.
[10] At-tahzib jilid 25 No :
5167 hal :102.
[11] Khalid bin walid karangan Shadiq Ibrahim Arjun. Hal : 166-167.
[12] Al-Minhaaj jilid : 5 hal
: 519.
[13] Shahih Bukhari Kitab :
Kemuliaan sahabat. No. 3547 jilid : 3
[14]
Sunan At-Tirmizi No. 4117 Bab : Manaqib Khalid bin Walid. Lihat pula : Shahih At-tirmizi No. 3021.
[15] Jaulah tarikhiyyah fii
ashri khulafa rasyidin. Hal : 42 oleh
DR. Sayyid Wakil. Lihat juga : Futuh Al-buldan oleh Ahmad Balazri hal : 108,
Al-kamil Fii At-tarikh oleh Ibnu Atsir jilid 2 hal. 218.
[16] Kitab AL-amali karangan :
Abu Abdullah Al-yazidi hal. 25-26 cetakan Alam al-kutub.
[17] Al-bidayah Wa-Annihayah
karangan Ibnu Katsir jilid 6 hal. 326.
[18] Tarikh At-tabari jilid 2
hal. 273 Th. 11 H.
[19] A-kamiil karangan Ibnu
Al-atsir jilid 2 hal. 217 Thn. 11 H.
[20] Tsumma Ihtadaitu hal.
156.
[21] Tsumma Ihtadaitu hal.
156.
[22] Lihat : Khalid bin Walid
karangan Shadiq Arjun hal. 170.
[23] Tsumma Ihtadaitu hal. 157
[24] AL-Minhaaj jilid 5 hal.
518.
[25] Ibid. hal. 519.
[26] Tsumma Ihtadaitu hal. 157
[27] Shahih Bukhari jilid 6
Kitab : Hudud No. 6406.
[28] Shahih Bukhari jilid 4
Kitab : Peperangan Bab : Perang Mu'tah ditanah Syam No. 4017-4018.
[29] Siar A'laam An-Nubalaa'
jilid 1 hal. 375-376 dan diriwayatkan oleh Abu ya'laa dalam musnadnya jilid 13
dibawah hadis khalid bin walid No. 7188. Al-Muhaqqiq mengatakan : sanadnya
shahih.
[30] Al-Ishabah karangan Ibnu
Hajar jilid 2 hal. 254.
[31] Al-Istiaab karangan
Abdulbar jilid 2 hal. 430.
[32] Al-Kunaa wa Al-Alqaab
karangan Abbas Al-Qummi hal. 38-39.
[33] Tsumma Ihtadaitu hal
158-159.
[34] Jilid 3 No. 1612.
[35] Khalid bin Walid karangan
Shadiq Arjun hal. 201.
[36] At-Tabari jilid 2 hal.
284 Thn. 11 H.
sungguh sebuah penjelasan yg sangat jitu n bisa dipertanggung jawabkan.terimakasih ..jazaakalloh bi khoiron.sayapun sempat kebingungan tentang kisah cacat sahabat khalid bin walid ini.
ReplyDeletesyiah adalah kelompok orang2 yg ingkar kepada alqur'an.mereka tidak berbuat kecuali yg telah dilarang Alloh al maliku..
pekerjaan mereka menghina n berbohong...karena bohong bagi mereka diperbolehkan.
Antalya
ReplyDeleteTrabzon
Niğde
Maraş
Antep
D1CZ
Isparta
ReplyDeleteTunceli
Yozgat
Çorum
Konya
LUU5
Bayburt
ReplyDeleteKars
Batman
Urfa
İzmir
L5VC
Ağrı
ReplyDeleteDiyarbakır
Bolu
Elazığ
Siirt
N8RMTO
Samsun
ReplyDeleteNevşehir
Van
Bartın
Edirne
BA5
Uşak
ReplyDeleteAnkara
Adıyaman
Hatay
Şırnak
WJU1
elazığ
ReplyDeletebilecik
kilis
sakarya
yozgat
AFDB
görüntülü show
ReplyDeleteücretlishow
3FP
https://titandijital.com.tr/
ReplyDeleteçanakkale parça eşya taşıma
kırıkkale parça eşya taşıma
erzurum parça eşya taşıma
burdur parça eşya taşıma
4SW
2744F
ReplyDeleteÇankırı Evden Eve Nakliyat
Kocaeli Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Koltuk Kaplama
Bolu Lojistik
Aksaray Lojistik
Gümüşhane Evden Eve Nakliyat
Edirne Parça Eşya Taşıma
Yenimahalle Fayans Ustası
Trabzon Şehirler Arası Nakliyat
AF537
ReplyDeleteErzincan Lojistik
Şırnak Evden Eve Nakliyat
Gölbaşı Fayans Ustası
Amasya Parça Eşya Taşıma
Muş Şehir İçi Nakliyat
Uşak Evden Eve Nakliyat
Kilis Şehirler Arası Nakliyat
Silivri Parke Ustası
Bitrue Güvenilir mi
84266
ReplyDeleteSoundcloud Dinlenme Hilesi
Bitcoin Kazanma
Paribu Borsası Güvenilir mi
Anc Coin Hangi Borsada
Bonk Coin Hangi Borsada
Bitcoin Para Kazanma
Twitter Beğeni Hilesi
Btcturk Borsası Güvenilir mi
Bitcoin Giriş Nasıl Yapılır
E2BE6
ReplyDeleteTwitch Takipçi Satın Al
Kripto Para Madenciliği Nedir
Sonm Coin Hangi Borsada
Meta Coin Hangi Borsada
Telegram Abone Hilesi
Instagram Beğeni Hilesi
Binance Referans Kodu
Jns Coin Hangi Borsada
Kripto Para Kazanma Siteleri