الأحد، 20 يناير 2019

Museum Kemakmuran Dua Masjid Suci di Kota Makkah.

Salah satu sisi lain kegiatan umroh adalah city tour untuk mengenal kota Makkah dan Madinah lebih dekat. Umrah terakhir (Desember 2018) kami ajak jama'ah menikmati benda-benda bersejarah terkait pengelolaan dua masjid suci; Haram dan Nabawi yang berlokasi di kota Makkah. Disebut Ma'ridh Imaratu Al-Haramain al-Syarifain. Di sini, kami menikmati bekas-bekas peninggalan masa lalu masjidil haram dan masjid Nabawi dari abad
ke abad.




1. Tangga Ka'bah Berdiri Gagah

Ketika masuk, terpampang tangga Ka'bah lengkap dg tahun penggunaannya dan foto posisinya ketika terpakai dulu yg berdekatan dg sumur zam-zam; sebelum era perluasan terakhir dalam proyek saudi. Sayang, foto tangga tersebut luput dari jepretan sy karena ramainya pengunjung berfoto ria.


2. Alat Tenun Kiswah Manual

Salah satu yang menarik perhatian saya adalah alat tenun kiswah Ka'bah yang masih tampak manual. Tidak ada keterangan jelas alat tenun tersebut dari masa apa. Tapi masih kelihatan "canggih" dengan segala daya tarik masalalunya.

3. Kayu Bekas Pilar Ka'bah.

Setelah itu, bisa disebut peninggalan tertua yang mengisi museum ini adalah potongan kayu tiang Ka'bah yang sudah tampak usang dengan bekas-bekas guratan alami hasil gigitan rayap. Berdasarkan keterangan yang tertulis di labelnya, tiang kayu tersebut digunakan pada th 65 hijriah (th 685 Masehi).

4. Alat Pengukur Bayangan Matahari.

Termasuk prasasti fenomenal yang dipajang adalah sebuah alat ukur untuk mengetahui kemiringan bayangan matahari, agar waktu shalat; terutama duhur dan ashar bisa akurat. Yang jelas terbaca dlm huruf Arab dg tulisan adalah khat nisfu nahar (garis tengah hari). Selainnya, hanya huruf-huruf Hijaiyah sebagai simbol tertentu, layaknya azimat yang pernah kita lihat di buku primbon.  Di labelnya tertulis bahwa alat tersebut digunakan sebelum adanya daftar kalender Hijriyah yang disertai keterangan waktu-waktu shalat. Tahun penggunaannya sekitar 1023 H/1614 M. Kelihatannya, itu adalah masa awal era kekhalifahan Turki Utsmani. Alat ini terpasang dulu di bagian atas sumur zam-zam. Demikian keterangan yang tertulis pada lebel yang ada.

5. Gembok dan Kunci Ka'bah

Termasuk benda bersejarah yang sempat kami abadikan adalah gembok Ka'bah beserta kuncinya yang terhitung jumbo. Namun, umurnya terhitung muda. Karena tertarikh 1891 M/1309 H bersamaan dengan pemerintahan Sultan Abdul Hamid 2 kekhalifahan Turki Utsmani.

Beberapa foto jadul yang menggambarkan bangunan masjidil haram dari tahun ke tahun juga termasuk gambar yang membuat kami menerawang ke masa lalu.

6. Pintu Ka'bah Berornamen Cantik

Salah satu tempat favorit pengunjung jepret-jepret selvi atau bareng keluarga inti; bahkan suami istri berduaan adalah bekas ornamen pintu Masjidil haram yang tidak kalah menarik dengan ornamen pintu terkini.

Sejumput pengalaman dari rangkaian peninggalan sejarah itu seolah bercerita tentang lembar-lembar kemuliaan 2 masjid utama yang senantiasa dirindukan manusia-manusia beriman sejak dulu, kini dan yang akan datang. Terlihat dengan jelas bagaimana upaya maksimal para Khalifah di era masing-masing untuk berkhidmat kepada 2 simbol utama Islam ini. Karena memang nabi Ibrahim sendiri diperintah untuk membersihkan al-haram untuk kepentingan thawaf, I'tikaf, ruku' dan sujud.

وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَٰهِيمَ مَكَانَ ٱلْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِى شَيْـًٔا وَطَهِّرْ بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْقَآئِمِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (QS Al-Hajj [22]: 26)

Sebenarnya masih banyak peninggalan bersejarah lain  yang belum sempat kami nikmati pesonanya karena waktu sangat terbatas. Tapi, minimal catatan perjalanan ini memberi sedikit bocoran yang menginspirasi. Untuk menambah kejelasan, berikut kami sertakan foto-foto hasil jepretan amatir kami ketika itu.

 Semoga teman-teman semua berkesempatan menyaksikan langsung benda-benda bersejarah itu untuk diambil ibrahnya. Karena, kata pepatah Arab ;
ليس من سمع كمن راى
Cerita tidak akan pernah sama dengan menyaksikan objek secara langsung. Semoga

Jakarta, 11 Januari 2019.

0 komentar:

إرسال تعليق

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

نموذج الاتصال