Thursday, January 10, 2013

SEPUTAR DUNIA MALAIKAT [ KAJIAN LANDMARK JAKARTA ]




                      HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN ANAK CUCU ADAM  
                                                   [BAGIAN II]


Oleh : Ust. Idrus Abidin, Lc., M.A.



1)         Hubungan Malikat dengan anak cucu Adam.
Hubungan malaikat dengan anak cucu Adam sangatlah kuat. Malaikat senantiasa berperan dalam proses kelahirannya, menjaganya ketika telah lahir, senantiasa mengantarkan wahyu kepada mereka sebagai pedoman hidup, mencatat sikap dan perbuatan baik serta perbuatan buruk mereka, mencabut nyawa mereka jika ajalnya telah tiba. Berikut pejelasannya :
§  Peran malaikat selama proses kehamilan.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « وَكَّلَ اللَّهُ بِالرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ أَىْ رَبِّ نُطْفَةٌ ، أَىْ رَبِّ عَلَقَةٌ ، أَىْ رَبِّ مُضْغَةٌ . فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِىَ خَلْقَهَا قَالَ أَىْ رَبِّ ذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى أَشَقِىٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الأَجَلُ فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِى بَطْنِ أُمِّهِ »
Dari Anas bin Malik r.a., dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Allah menugaskan malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat ia senantiasa melaporkan : Ya Allah, (kini) telah menjadi campuran air mani, Ya Allah, (kini) telah menjadi alaqah (melekat di rahim), Ya Allah, (kini) telah menjadi segunpal daging. Jika Allah hendak menyempurnakan proses penciptaannya, maka malaikat berkata :Wahai Tuhan, laki atau perempuan, sengsara atau bahagia, bagaimana rezki dan ajalnya, maka ditetapkan semua hal tersebut ketika masih dalam perut ibunya.” (HR Bukhari, Bab : Masalah Takdir)
§  Peran malaikat dalam menjaga manusia.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.  (QS ar-Ra’du [13] : 11).
Ibnu Abbas berkata, “Bahwa yang dimaksud ada yang menjaganya adalah bahwa Allah menugaskan malaikat yang senantiasa menjaga manusia dari arah depan, belakang dan dari arah samping. Jika takdir Allah telah datang maka mereka semua menghindar dan meberikan orang tersebut (tertimpa takdirnya).”
§  Peranan malaikat dalam menyampaikan wahyu :
Tugas ini telah menjadi tugas khusus malaikat Jibril. Namun terdapat beberapa persitiwa di mana, wahyu diantar bukan oleh Jibrul sendiri, tetapi oleh malaikat lainnya. Berikut contohnya :
عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ قَالَ: بَيْنَمَا جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم. سَمِعَ نَقِيضاً مِنْ فَوْقِهِ. فَرَفَعَ رَأْسَهُ. فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنَ السّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ. لَمْ يُفْتَحْ قَطّ إِلاّ الْيَوْمَ. فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ. فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الأَرْضِ. لَمْ يَنْزِلْ قَطّ إِلاّ الْيَوْمَ. فَسَلّمَ وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيّ قَبْلَكَ. فَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ. لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفِ مِنْهُمَا إِلاّ أُعْطِيتَهُ
Dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata, “Ketika Jibril sedang duduk bersama nabi Saw, ia mendengar suarah gemuruh dari atas, lalu ia melihat ke atas sambil berkata, “Itu adalah pintu langit yang terbuka hari ini. Sebelumnya tidak pernah terbuka sama sekali. Lalu turunlah mailkat darinya. Jibril berkata, “Inilah salah satu malaikat turun dari langit. Ia sama sekali belum pernah turun ke bumi sebelumnya. Lalu sang malaikat mengucapkan salam, kemudian berkata : Bergembiralah wahai Rasulullah dengan dengan dua cahaya yang akan diberikan kepadamu. Keduanya belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang nabi pun sebelum Engkau. Yaitu surah al-Fatihah dan penutup surah al-Baqarah…(HR Muslim. al-Albani telah men-shahih-kannya dalam kitab shahih al-Targib wa al-Tarhib no (1456).
عَنْ حُذَيْفَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَانِي مَلَكٌ فَسَلَّمَ عَلَيَّ نَزَلَ مِنَ السَّمَاءِ لَمْ يَنْزِلْ قَبْلَهَا يُبَشِّرُنِي أَنَّ الْحَسَنَ ، وَالْحُسَيْنَ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَأَنَّ فَاطِمَةَ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ .
Dari Hudzaifah, ia mengatakan, Rasulullah saw bersabda, “Saya didatangi oleh seorang malaikat lalu meyalami saya. Ia baru saja turun dari langit. Sebeelmunya ia belum pernah ke bumi. Ia membawa berita gembira untukku bahwa Hasan dan Husain merupakan pemimpin para pemuda ahli sorga dan juga bahwa Fatimah pemimpin para wanita penghuni sorga (HR Ibnu Asakir. Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’ 1/419).
§  Tidak semua orang yang didatangi oleh malaikat merupakan nabi atau pun  rasul. Karena malaikat juga telah mendatangi Maryam binti Imran, padahal beliau bukan nabi. Sebagaiamana malaikat juga pernah mendatangi ibu Ismail (Hajar) ketika kehabisan makanan dan minum di tengah padang pasir dalam kisah awal syari’at ibadah haji, terutama sa’i antara shafa dan marwah.
§  Bagaimana Rasulullah menerima wahyu ?

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَل رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي ، وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ " ، قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا : وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ ، وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا .
Dari ‘Aisyah r.a., bahwasanya Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah Saw., bagaimana wahyu datang kepadanya ? Rasulullah saw menjawab, “Terkadang wahyu datang seperti bunyi lonceng. Cara ini yang paling berat bagiku, hingga saya keringat dingin, dan saya pun memahami apa yang disampaikan oleh Jibril. Terkadang Jibril menyerupai seseorang hingga ia berbicara langsung denganku hingga saya memahami maksdunya”….(HR Bukhari).
§  Kedatangan Jibril tidak selamanya untuk mengantar wahyu, tapi terkadang untuk mengajari Rasulullah tata cara beribadah. Seperti kedatangan Jibril tiap ramadhan untuk mengajari Rasulullah tilawah al-Qur’an dan sistematika al-Qur’an. Jibril juga pernah mengimami Rasulullah shalat untuk menjelaskan masing-masing batas waktu shalat 5 waktu :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَمَّنِي جِبْرِيلُ عِنْدَ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ ، فَصَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِينَ زَالَتِ الشَّمْسُ فَكَانَ كَقَدْرِ الشِّرَاكِ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْعَصْرَ حِينَ صَارَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَهُ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْفَجْرَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الظُّهْرَ مِنَ الْغَدِ حِينَ صَارَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَهُ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْعَصْرَ حِينَ صَارَ ظِلُّ كُلِّ شَيْءٍ مِثْلَيْهِ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ، ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيَّ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ! هَذَا وَقْتُ الأَنْبِيَاءِ قَبْلَكَ ، الْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ " .
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Jibril megimami saya di dekat ka’bah sebanyak 2 kali. Ia shalat zuhur bersama saya ketika matahari mulai condong ke barat…kemudian ia shalat ashar ketika bayangan benda sama panjang aslinya. Lalu ia shalat magrib bersamaku ketika orang-orang puasa berbuka. Ia shalat isya bersamaku ketika fajar telah hilang dan shalat subuh ketika orang-orang puasa tidak boleh lagi makan dan minum…(HR Bukhari)
Jibril juga mengajari Rasulullah saw untuk berwudhu’ :
عَنْ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ فِي أَوَّلِ مَا أُوحِيَ إِلَيَّ ، فَعَلَّمَنِي الْوُضُوءَ ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ أَخَذَ حَفْنَةً مِنْ مَاءٍ ، فَنَضَحَ بِهَا فَرْجَهُ "
Dari Zaid bin Haritsah, bahwa Rasulullah saw berkata, “Jibril mendatangi saya pada awal-awal saya menerima wahyu, lalu mengajariku cara berwudhu. Tatkala selesai, Jibril mengambil segenggam air lalu memercikkannya ke daerah kemaluan”.(HR Ahmad. Dishahihkan oleh al-‘Albani dalam kitab Shahih al-Jami).
Jibril juga pernah mengobati Rasulullah dengan ruqyah syar’iyah :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ اشْتَكَيْتَ فَقَالَ « نَعَمْ ». قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ. رواه أحمد ومسلم
Rasulullah saw bersabda, Jibril mendatangiku dan bertanya, apakah engkau megeluhkan rasa sakit ? saya menjawab, betul. Lalu Jibril membaca bismillah arqika min kulli syain yu’dzika min kulli syarri kulli nafsin au aini Hasid. Bismillah arqika wallahu yasfika [saya mengobatimu dengan nama Allah, dari segala yang menyakitimu, dari segala jiwa dan mata yang dengki. Dengan nama Allah saya mengobatimu sedang Allah yang akan mnenyembuhkanmu] (HR Muslim).

SEPUTAR DUNIA MALAIKAT [ KAJIAN LANDMARK JAKARTA ]



HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN MANUSIA [BAGIAN I]

Oleh : Ust. Idrus Abidin, Lc., M.A.



1)         Hubungan Malaikat dengan nabi Adam.
§  Relasi pertama malaikat dengan manusia adalah terkait penciptaan nabi Adam sebagai  manusia pertama (QS al-Baqarah [2] : 30).
§  Malaikat bersujud kepada Adam setelah proses penciptaannya selesai dengan peniupan roh kepadanya. Dalam hal ini, hanya Iblis saja yang tidak bersujud sebagaimana firman Allah berikut :
71.(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".73. Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya.74. kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. (QS Shad [38] : 71-74)
§  Pengarahan malaikat terhadap adam  terkait ucapan sapaan (salam) ketika saling bertemu sebagaimana laporan riwayat berikut :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ ، طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ، فَلَمَّا خَلَقَهُ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ النَّفَرِ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ جُلُوسٌ ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ ، فَإِنَّهَا تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ . فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ . فَقَالُوا السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ . فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ ، فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ ، فَلَمْ يَزَلِ الْخَلْقُ يَنْقُصُ بَعْدُ حَتَّى الآنَ »
Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw, beliau berkata, “Allah swt menciptakan Adam sesuai dengan posturnya, tingginya 30 hasta (siku). Setelah penciptaanya selesai, Allah berkata kepadanya : pergilah dan ucapkanlah salam kepada para malaikat yang sedang duduk-duduk itu, dengarkanlah apa yang akan diucapkan oleh mereka sebagai jawaban ucapan salammu, karena itu nanti akan menjadi sapaanmu dan sapaan seluruh keturunanmu. Maka nabi Adam mengucapkan As-salamu ‘Alaikum  kepada para malaikat. Malaikat menjawab : Wa’alaikumussalam wa rahmatullah. Malaikat menambahkan kata warahmatullah. Semua manusia yang masuk sorga akan serupa dengan postur nabi Adam. Namun, postur seluruh mahluk senantiasa mengecil hingga sekarang.” (HR Bukhari, no.20, Bab : Bad’ul Khalq).
§     Malaikat memandikan jasad nabi Adam takala ia meninggal dunia.
عن أبي بن كعب، عَنِ النَّبِيِّ , صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " لَمَّا تُوُفِّيَ آدَمُ غَسَّلَتْهُ الْمَلائِكَةُ بِالْمَاءِ وِتْرًا , وَأَلْحَدُوا لَهُ ، وَقَالَتْ : هَذِهِ سُنَّةُ آدَمَ و وَلَدِهِ " .
Dari Abay bin Ka’ab, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Tatkala nabi Adam meninggal, para malaikat memandikannya dengan air sebanyak bilangan ganjil (3) dan juga membuatkan liang lahat untuknya, seraya berkata, “Ini adalah ketetapan sunnah untuk Adam dan seluruh anak cucunya.” (HR al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak. Hadits ini disebutkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami’)
Dalam riwayat yang shahih juga ditemukan peran malaikat dalam memandikan salah seorang sahabat bernama Hanzhalah bin Abu Amir yang gugur sebagi syahid dalam perang uhud. Setelah peristiwa syahidnya Hanzhalah, Rasulullah menyatakan kepada para sahabat, “Saudara kalian sedang dimandikan oleh malaikat”. Karenanya, beberapa sahabat bertanya kepada istrinya tentang hal tersebut, maka sang istri menjawab, “Dia keluar berjihad, padahal ia masih dalam kondisi junub.” Hal itu disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau menyimpulkan, “Pantasan ia dimandikan oleh Malaikat.” (HR Hakim dan al-Baihaqi dalam kitab sunan dengan sanad yang berstatus hasan, sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Albani dalam Silsilah Hadits Shahih : no.326).

Categories

About Us

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form.

Contact Form